Blog

  • Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Pegawai Toko Bispak

    Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Pegawai Toko Bispak

    Kisah Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum IGO Terlangka, Cerita Sex Terkini 2018, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Cerita Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempat Kumpulan Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Pegawai Toko Bispak

    sex, sex 2018, kisah sex terbaru, cerita sex abg, cerita sex seru, cerita sex mau ngentot, cerita sex pegawai toko
    Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Pegawai Toko Bispak

    Cerita Sex Asli 2018 Pada pertengahan bulan juli, aku ditugaskan ke lampung dan berada selama 1 minggu disana. Dari palembang naik kereta api Sriwijaya jurusan kertapati – tanjung karang. Berangkat dari palembang hari senin jam 21.00 dan sampai di lampung hari selasa sekitar jam 7 pagi. Dari stasiun KA langsung mencari hotel di kawasan Jl. Raden Intan, bandar lampung dan akhirnya berlabuhlah aku di hotel A

    Selama dua hari di lampung sibuk dengan kerjaan dan tidak kepikiran untuk ekse, karena badan dah capek dengan kerjaan. Pada rabu malam, urusan kerjaan selesai sekitar jam 7 malam, sehingga ada waktu jalan-jalan di sekitar hotel. Kebetulan ada Carrefour, Pizza Hut, Gramedia dll. Pada akhirnya aku sampai juga di toko sepatu BATA, pas disamping TB. Gramedia.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Saat itu toko dah hampir tutup, karena dah hampir jam 9 malam. Ketika lagi asyik liat-liat sepatu dan sandal, datanglah salah satu pegawainya menghampiriku, yang belakangan kuketahui namanya Santi (sebut saja begitu – karena ini nama samaran). Anaknya tidak begitu tinggi, mungil, kulitnya sawo matang, toketnya juga gak begitu besar, proporsional aja.

    ‘selamat malam bapak’ , sapa pegawai itu dengan ramah

    ‘malam juga mbak’ balasku

    ‘ada yang bisa saya bantu pak ?’ tawarnya dengan senyum

    ‘saya hanya mau liat-liat aja mbak, sapa tau ada yang cocok’ jawabku

    ‘silahkan dipilih pak sandalnya, karena sekarang juga lagi ada diskon’

    ‘oh ya ? ada diskon ya ? kebetulan saya gak punya sandal mbak, kemana-mana pake sepatu. Ini aja pake sandal hotel’ kataku sambil menunjukkan sandal hotel A yang aku pakai.

    ‘ooo..nginap di hotel A ya pak ? memangnya bapak dari mana?’ tanyanya

    ‘iya mbak..Aku memang menginap di hotel A, gak jauh dari sini. Aku dari palembang, baru sampe lampung kemarin pagi. Biasa…ada kerjaan’ jawabku

    ‘udah mau tutup ya mbak ?’ tanyaku selanjutnya, krn kulihat beberapa pegawai yang lain mulai memasukkan keranjang sepatu ke dalam toko.

    ‘iya pak, kita tutup jam 9 malam, tapi kalo masih ada pembeli, kita tetap layani’ jawabnya. Saat itu memang aku liat masih ada sekitar 5 pembeli lagi yang lagi meliat dan mencoba-coba sepatu dan sandal.

    ‘mbak udah lama kerja disini ?’ tanyaku sok akrab

    ‘sekitar 7 bulan pak’ jawabnya

    ‘asli lampung ?

    ‘iya pak, saya asli lampung’ jawabnya lagi

    ‘rumahnya jauh dari sini?’ tanyaku lagi, krn setelah diliat2, neh anak lama2 lumayan juga neh buat nemenin aku di hotel hehehehehe

    ‘gak terlalu jauh kok pak, sekitar 20 menit dari sini’ jelasnya

    ‘umurnya berapa mbak?’ selidikku

    ’22 tahun pak’ jawabnya pendek

    ‘kalau pulang kerja malam gini, pulangnya naik apa?’

    ‘kadang naik motor sendiri, kadang dijemput sama adek tapi kadang juga dianter sama temen sini pak kalo shiftnya sama. Kalo malam ini dijemput sama adek’ jelasnya

    ‘gak dijemput pacar?’

    ‘pacar saya kerja di luar kota pak’

    ‘oooooo…..’ gumamku sambil manggut-manggut sambil tetap mencoba sandal yang mau aku beli.

    ‘aku ambil yang ini aja mbak’ kataku kemudian sambil menyerahkan sandal yang aku pilih ke dia.

    ‘ Cuma beli satu aja pak ??’ tanya dia

    ‘lhoo…itu kan aku beli dua, kiri satu kanan juga satu. Jadi jumlahnya dua. Iya kan ?’ candaku. dan diapun tertawa.

    ‘ahhh…bapak bisa aja. Kalau sepatunya gak sekalian pak?’

    ‘sepatunya besok aja deh, lagian kan tokonya mau tutup. Besok aja aku kesini lagi buat liat-liat sepatunya sekalian ketemu ama mbak lagi’ godaku

    ‘bener ya pak, besok saya tunggu lho’

    ‘oh ya…nama mbak sapa ? tanyaku sambil melihat dia

    ‘saya santi pak’

    ‘kalo aku budi’ jawabku sambil berjalan ke kasir dan mambayar sandal yang aku beli.

    Setelah itu aku pamit sama dia dan kembali ke hotel sambil membawa hasil
    belanjaanku malam itu. Setelah jalan beberapa langkah, aku baru sadar kalo belum meminta nomer hp santi. Ahh…gobloknya aku. Tapi mau balik lagi gak enak dan aku liat tokonya juga dah mau ditutup pintu besinya.
    Akhirnya malam itu aku dihotel sendiri lagi, buka laptop dan ol ke DS buat ngabsen hehehehehe…

    Esoknya setelah urusan kelar, sekitar jam 7 malam aku balik lagi ke toko BATA itu, dan benar aja, santi juga ada disitu (ya iyalah..kan dia kerja disitu). Saat aku masuk toko, langsung disambut oleh santi.

    ‘selamat malam bapak’ sapa santi masih dengan ramah seperti kemarin malam

    ‘malam juga santi. Seperti yang aku bilang kemarin. Malam ini aku kesini lagi untuk liat-liat sepatu dan ketemu dengan kamu lagi’ jawabku setengah merayu

    ‘ahh…santi jadi malu pak’

    ‘lho…kenapa malu ? biasa aja lagi. Oh ya…jangan panggil pak dong. Kan umur kita juga gak beda jauh. Panggil aja budi’

    ‘iya mas budi’ jawabnya pendek

    ‘nahh…gitu kan lebih enak’

    ‘malam ini masih dijemput sama adek ya?’

    ‘gak mas…malam ini santi pulang sendiri, karena tadi bawa motor sendiri’

    ‘wah…malam-malam gini ati-ati cewek naik motor sendirian’

    ‘udah biasa kok mas, lagian emang gak ada yang nemenin kok mas’

    ‘aku sih mau nemenin kamu pulang naik motor, tp nanti siapa ya yang nganterin aku ke hotel lagi?’ candaku

    ‘iya mas. Eh…masih nginap di hotel A pak ?’

    ‘masih kok. Kenapa ? Mau mampir ?’ harapku

    ‘ahh..gak enak mas’ katanya kemudian

    ‘lho…gak enak sama siapa? Aku sendirian kok di hotel. Lagi pula kalo di hotel kan kita bisa ngobrol lebih banyak lagi. Iya kan ?? kataku menyakinkan dia

    ‘iya juga sih mas…’

    ‘ya udah…nanti pulang kerja aku tunggu kamu di hotel A ya, aku di kamar 303. Langsung naik saja. Aku di kamar dan gak kemana-mana kok’ kataku cepat, supaya dia gak bisa menolak lagi.

    Lalu aku segera pilih sepatu yang pas, krn harganya juga lagi diskon dan segera aku bayar ke kasir dan segera balik ke hotel. Sebelum ke hotel aku ke apotik yang ada di sekitar hotel untuk beli kondom .
    Sesampainya di hotel masih jam setengah 9 malam, jadi masih sekitar setengah jam lagi santai baru pulang kerja. Ssegera aku persiapkan semuanya, mulai mandi lagi biar wangi kalo santi datang, lalu pake kaos dan celana pendek tanpa CD. Hihiihihi….

    Sambil menunggu santi datang, aku liat tv sambil rebahan di kasur sambil membayangkan apa yang mau dilakukan kalo santi nanti datang. Pokoknya otongku harus merasakan hangatnya memek santi malam ini, krn dah beberapa hari ini gak muntahkan isinya.

    Jam 9.15 malam, seseorang mengetuk pintu kamar. Aku berharap itu santi yang datang.
    Benar saja, santi berdiri di depan pintu kamar hotelku. Dia sudah berganti baju, gak pake kaos merah BATA nya itu, tp udah pake kaos t-sirt biasa dan celana jeans birunya. Aku persilahkan dia masuk, dan duduk di pinggir tempat tidur, krn kursi yang ada aku letakkan tasku,sehingga dia tidak bisa duduk disitu. Emang dah sengaja di setting begitu. Hihihihi….

    ‘mau minum apa san? Cuma ada air putih, teh kotak dan pocari aja neh. Harap maklum ya.’

    ‘pocari aja deh’

    ‘capek ya san?’ tanyaku sambil menyerahkan pocari kaleng ke dia. ‘silahkan diminum san’ lanjutku

    ‘iya..makasih mas. Enak ya mas ini, hotelnya bagus, trus bisa chating dan internetan di kamar juga’ sambil melihat ke arah laptopku yang lagi buka mirc.

    ‘kamu mau online? Silahkan aja dipakai. Gratis kok !’

    ‘wahhh…mas ini ternyata doyan juga ya situs beginian ?’ katanya kemudian setelah melihat yang ada di laptopku

    ‘ahh..biasa aja kok san, buat mengisi kekosongan waktu’

    Hehehehe…pancinganku berhasil. Karena selain buka mirc, ada window yang lagi buka DS dan saat itu lagi di forum cerita seru dan lagi di forum video amatiran. Kulihat dia sedang melihat preview video yang sedang aku download, lalu aku liat dia juga membaca cerita seru yang ada di DS.

    ‘kamu juga suka ya san dengan situs beginian ?’

    ‘Aku sih jarang internetan mas, jadi jarang buka situs beginian’

    ‘walaupun jarang buka,tapi pernah kan san?’

    ‘iya sih…pernahlah’

    ‘Trus ini download film apaan mas ?’ katanya sambi liat previewnya.

    ‘ahhh…film pendek kok. Kamu pernah kan liat film begituan ?’

    ‘ya pernah lah mas…kan aku gak kuper-kuper banget’

    Asiikkkk…aku bersorak dalam hati, kayaknya malam ini aku bisa mengahangatkan kont0lku neh malam ini. Tanpa terasa kont0lku bereaksi dan mulai bangun sedikit2. Tapi supaya gak ketahuan, maka aku tutupin dengan bantal saja.

    ‘aku pinjam kamar mandinya ya mas’

    ‘silahkan san’

    Pasti memeknya basah tuh… pikirku. Aku pun menggunakan kesempatan itu untuk membenarkan posisiku juniorku, agak gak terlalu keliatan sama santi. Tak lama kemudian santi keluar dari kamar mandi.

    ‘kalo mau mandi silahkan san…itu ada handuk satu lagi yang tidak aku pakai’ Tawarku.

    ‘makasih mas…nanti aja mandi dirumah’

    ‘ada air panasnya kok san, gak perlu takut kedinginan dan kalo dah mandi kan ntar dirumah gak perlu mandi lagi’ bujukku

    ‘gak usah mas’ tolaknya sambil dia duduk lagi di pinggir ranjang sambil kembeli meliat laptop yang td posisinya di cerita seru.

    ‘serius amat san…emang lagi liat apa sih?’ kataku sambil duduk di samping dia agak kebelakang

    ‘ini lho…cerita yang td’

    ‘awas san…kalo baca cerita itu, aku gak nangung resikonya lho ya…’candaku

    ‘ahhh…mas ini bisa saja’ katanya kemudian.

    Tapi kalau aku liat santi duduknya sudah agak gelisah..hmmm..udah horny kali dia.
    Tapi aku gak baru buru-buru, jadi aku tahan aja. Slowly man…

    ‘mau liat film yang di download td san ? video pendek seh, tapi ada banyak kok’

    ‘wahhh…koleksi mas banyak juga ya….’

    Akhirnya aku maju sedikit untuk membuka folder tempat penyimpanan file-file videoku.
    Akhirnya dibukalah video lokal yang berdurasi sekitar 12 menit. Lumayan hot permainannya, dan kayaknya santi udah horny tuh.

    ‘san….’ Panggilku pelan

    ‘hhmmm….’ Gumamnya sambil matanya tidak lepas dr layar laptop

    ‘serius amat ngeliatnya san… tidak ada jawaban lagi dari santi.

    ‘saaan….’ Panggilku sambil memegak pundaknya dari belakang dan aku usap-usap pundak sampai lehernya, aku maju lagi duduknya sehingga hampir berhimpitan dengan dia, tapi tetap kujaga agar kontolku yang dah bangun tidak terkena badannya. Kurasakan nafasnya juga mulai memburu, dan aku yakin dia udah terangsang hebat.

    ‘san…..aku horny lho liat film itu dan lebih horny lagi karena liat kamu disini’ akhirnya aku beranikan memeluk dia dari belakang, aku peluk di sekitar perutnya dan aku atur posisi dudukku agar kont0lku bisa menempel di pantatnya. Dan aku yakin dia merasakan itu, krn aku gak pakai CD. Aku ciumin dari belakang lehernya yang terbuka.

    ‘oohh….’ Desahnya sambil kepalanya mendongak ke atas. Aku ciumin terus leher samping dan telinganya, sambil tanganku tetap memeluk dan mengusap-usap perutnya dari belakang.

    ‘oohhh… mass…geli mas…’

    Kuciumin terus leher dan telinganya bergantian, tidak ketinggalan tanganku naik ke dadanya dan kuremas-remas pelan toketnya dari luar baju.

    ‘aaahhh…geli masss…’

    Merasa gak nyaman karena masih ada bh nya, maka tangankumasuk ke dalam bajunya dan ke belakang untuk membuka kaitan bh nya. Dan setelah kaitannya lepas, maka segera tangaku kembali menuju ke dadanya lagi untuk meremas-remas toketnya dan memilin putingnya yang dah tegang, tapi masih dengan kaos dan bh yang masih menempel di badannya.

    ‘aaaahhh…enak mas…’ sambill tanganya ke belakang menuju ke k0nt0lku dan diremas-remasnya dari luar. Akupun merasa keenakan setelah k0ntolku diremas dia. Dan semakin semangat aku mengusap-usap dan memilin putting susunya. Akhirnya aku angkat kaosnya dan aku lepaskan sekalian bh nya. Dan aku balikkan badan santi, sehingga sekarang nampaklah toket yang kenyal dan kencang ada di depanku.

    Tanpa menungu lama, mulutku segera mengecup toketnya dan langsung menghisap putingnya. santi tambah keenakan dan desahannya tambah hot saja.

    ‘Oohhh…sssshhhh….enak masss’

    Aku teruskan menghisap dan menggigit-gigit pelan putingnya. Dan nampaknya santi juga tidak mau diam, tangannya masuk ke dalam celana karetku dan langsung menangkap kont0lku yang sudah menegang dan mengeluarkan cairan licin di ujungnya. Di kocok-kocok pelan oleh tangan mungil santi. Enak bangetttt…

    Sembari mulutku menghisap tetek santi, tanganku juga tidak tinggal diam, aku elus-elus punggung dan perutnya di sekitar pusar, sampai akhirnya aku lepaskan celana jeansnya. Santi diam saja, malah mengangkat pantatnya sehingga memudahkan ku untuk melepaskan celananya. Sementara celanaku sendiri udah di perolot santi dari tadi. Sehingga posisi sekarang adalah santi hanya mengenakan cd saja, dan aku hanya mengenakan kaos saja,.

    ‘Oohh…enak banget san kocokan kamu’ racauku setelah lepas dr teteknya.
    Kuciumin bibirnya yg tipis itu. hmmm….lembut sekali bibirnya. santi tetap mengocok pelan k0ntolku dan tak lama kemudian dilepaskannya ciumannya dan kepalanya ke bawah. Wahh…kayaknya dia mau karaoke neh.. dan ternyata tebakanku benar, gak lama kemudian kuliat k0ntolku dimasukkan ke mulutnya yang mungil dan kurasakan kehangatan di k0ntolku. Dijilatinya lubang kecilku.

    ‘aaahhhh…..enak san. Nikmat banget. Oohh…

    Mendengar desahannku, santi tambah semangat dalam blow job, dikeluar masukkan k0ntolku ke di mulutnya, dijilatin dan disedotnya lalu di ciumin sampe pangkalnya, dan buah zakarku pun tak luput dari ciuman dan sedotan mulutnya. Jago juga neh anak.

    Gak lama kemudian aku merasakan gak kuat lagi neh kalo diteruskan seperti ini, maka aku tarik k0ntolku dari mulutnya, supaya jangan sampe muncrat maksudnya. Tapi santi tetap tidak mau melepaskannya.

    ‘ohhh…sann….udah san.. nanti aku muncrat lho..’

    ‘gak pa-pa mas, keluarin aja mas. Santi pengen mas keluar di mulut santti, nanti santi isep waktu keluar. Mau kan mas ?’
    akhirnya aku biarkan aja dia teruskan pekerjaannya, sambil aku nikmati kuluman dan sedotannya. Memang enakkkk banget. Dan betul aja…gak lama kemudian aku rasa ada yang mau meledak dari dalam k0ntolku.

    ‘oohhh…san..aku gak kuat san…. Aku mau keluar…aahh…sssshhhh…’
    Mendengar racauanku, santi tambah semangat dan tambah cepat dalammengulum kontolku, sehingga akhirnya ‘aaaaahhhhh……santiiii….’
    Kutembakkan peluruku didalam mulut santi dan ada sekitar 8 tembakan bersarang disarang. Dan benar saja, ternyata yanti langsung menyedotnya. Uuhhh…ngilu men. Udah muncrat,pake disedot lagi. Akhirnya maniku ditelan abis oleh santi.. dan setelah yakin gak ada mani yang tersisa, yantipun melepaskan k0ntolku yang sudah tidak sekeras tadi.

    ‘sann…enak banget sedotan kamu, aku jadi kalah neh. Sekarang gantian ya san.. aku akan puasin kamu’ kataku setelah rebahan di ranjang.

    ‘gak usah mas… sudah malam mas, aku harus pulang…lagipula aku juga lagi dapat tamu kok’ katanya

    What?? Tenyata benar…aku liat santi pake pembalut di balik cd nya itu. aku yang tadi dah keburu konak, sampai gak memperhatikan keberadaan pembalut itu. tapi yang penting aku dah bisa menyemprotkan maniku ke mulut dia. Dah ngerasa enak juga kok. Baca Juga: Kisah Sex 2018 Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    ‘wahh..aku gak tau san kalo kamu lagi mens. Tp jujur aja, permainan kamu hot banget. Aku utang ya san sama kamu. Nanti aku akan puasin kamu. Mens kamu selesai kapan san ?’

    ‘Aku bersih hari senin mas, krn mensnya baru dapat kmrn sih. Makanya td ke kamar mandi buat ganti pembalut mas’

    ‘wahhh…kalo senin aku dah balik ke palembang san’

    ‘gak pa-pa kok mas’

    ‘hhmmm…kalo bulan depan gimana san ? karena aku ke lampung tiap bulan san. Boleh ya san?’ pintaku

    ‘iya mas..bulan depan liat aja nanti. Kalo mas datang ke lampung, datang aja ke tempat santi ya’

    ‘pasti san….dan ntar kamu nginep aja ya san sama aku’
    ‘Ehhh…boleh minta nomer hape kamu gak san ?’

    ‘Gak usah mas….ntar kalo mas ke lampung lagi, cari aja santi di BATA.’

    Akhirnya kita bersih-bersih di kamar mandi. Dan setelah itu aku antar santi ke bawah, krn dia harus pulang. Dan akupun segera kembali ke kamar dengan perasaan bahagia. Dan kondom yang aku beli di apotik di dekat hotel akhirnya tidak jadi terpakai.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Gadis Manis Berjilbab

    Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Gadis Manis Berjilbab

    Kisah Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum IGO Terlangka, Cerita Sex Terkini 2018, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Cerita Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempat Penyedia Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Gadis Manis Berjilbab

    cewek berkerudung, cerita gadis berkerudung, cerita sex cewek hijab, kisah dewasa wanita berjilbab
    Kisah Dewasa IGO Terbaru 2018 Gadis Manis Berjilbab

    Cerita Sex Asli 2018 Waktu aku menyertai KKN para mahasiswa dan mahasiswi di sebuah desa di daerah luar kota. Di desa itu, aku tinggal satu rumah dengan kelompokku yang terdiri dari beberapa cowok dan 4 orang cewek. Dari 4 orang cewek itu salah satunya adalah cewek semester 8 yang aku tau cewek ini adalah akhwat aktivis sebuah Partai.

    Namanya Rifqoh asal Sumedang, berwajah manis dan berkulit bersih agak putih, kalem dan terlihat alim dengan pakaian panjang jubah dan jilbab panjang yang selalu menutup rapat tubuhnya. Dia kuliah di Padang karena ikut orang tuanya yang kebetulan berdinas di Padang. Aku sih nggak terlalu akrab dengannya, disamping orangnya menjaga jarak dengan cowok, aku juga dah punya istri dan anak. Tapi aku suka mendekatinya, dan ingin agar dia mau jadi istri keduaku.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Harapanku menipis sebab Rifqoh dengan tegas menolak keinginanku. Aku tidak putus asa, pendekatan kulakukan terus walau belum kelihatan hasilnya.

    Akhirnya aku bertekat untuk memperkosa akhwat cantik berjilbab yang bertubuh montok, sintal dan padat ini. Nah seminggu sebelum kita mengakhiri KKN, kamar mandi buat cewek rusak akhirnya kita semua gantian makai satu kamar mandi yang biasanya dipakai cowok. Cewek mandi lebih dulu baru cowoknya. Dari 4 cewek itu biasanya yang paling terakhir mandi adalah Rifqoh. Cewek akhwat aktivis ini biasanya hampir maghrib baru mandi, sementara dari cowoknya aku yang paling pertama mandi sementara yang lain ngalah setelah maghrib.

    Entah gimana awalnya aku nggak ingat, ketika aku lihat Rifqoh masuk ke kamar mandi tiba-tiba timbul niat isengku untuk ngintip cewek akhwat aktivis ini mandi. Aku masih ingat waktu itu Rifqoh masuk ke kamar mandi pakai jubah panjang biru kembang, pakai jilbab gede warna putih, pakai kaus kaki juga sambil bawa handuk dan gayung berisi alat-alat mandi.

    Lewat lubang kecil di kamar mandi, aku liat Rifqoh melepas semua kain yang melekat di badannya. Mulai dari kaus kakinya, lalu jilbab putihnya yang lebar, lalu jubah panjangnya terus BH dan celana dalam krem yang dipakainya. Waktu itu aku hanya ternganga melihat tubuh bugil akwat aktivis yang biasanya aku lihat dalam keadaan tertutup rapat kecuali wajahnya dan tangannya aja. Waktu itu, baru pertama kalinya aku liat cewek bugil tanpa busana selembar benangpun secara live selain di internet atau VCD. Aku memang punya istri, tapi aku gak nyangka kalau dalam keadaan telanjang bulat Rifqoh begitu mulus tanpa cacat.

    Aku nyaris nggak percaya waktu pertama kali liat Rifqoh bugil bulat seperti itu. Rifqoh ternyata mempunyai kulit yang putih mulus. Semula aku menyangka istriku lebih putih dari Rifqoh kulitnya, tapi setelah liat cewek akhwat aktivis ini bugil aku baru tahu kalo kulit Rifqoh tuh lebih putih dan mulus dari kulit istriku mungkin kulitnya ketutupan terus sih walaupun istriku juga akhwat berjilbab seperti Rifqoh. Body Rifqoh juga ok banget, malah kayaknya body istriku yang lebih muda kalah dengan cewek alim berjilbab lebar ini.

    Rambut Rifqoh panjang ikal hitam, wajahnya manis, susunya tampak penuh mungkin ukurannya 34C dengan puting yang kecoklatan, perutnya rata dengan pinggul yang besar, memeknya montok dan tampak menonjol di antara kedua pahanya namun bulunya abis dicukur bersih hingga kayak memek bayi, pahanya bulet padet dengan betis yang mbunting padi, pantatnya juga montok dan besar.

    Aku yang semula nggak nyangka bakal liat Rifqoh bugil gini, akhirnya horny juga. Nggak nyangka bisa liat body sintal cewek alim aktivis Partai kayak Rifqoh ini. Tapi yang bikin aku sangat kaget, ketika Rifqoh baru beberapa kali mengguyur badannya dengan air, tiba-tiba akhwat aktivis ini menggosok-gosok memeknya dengan tangannya. Tubuhnya mulai menggelinjang dengan desahan yang keluar dari mulutnya. Ekspresi wajahnya nampak merasakan kenikmatan, sementara aku liat bibir memeknya tampak menjadi kemerahan oleh gosokan tengannya bahkan jarinya juga memilin-milin kelentitnya.

    Aku menjadi sangat terangsang melihat keadaan ini sehingga aku juga ikut mengocok penisku. Mungkin sekitar 5 menit baru aku liat Rifqoh seperti menjerit tertahan dengan nafas yang terengah, mungkin dia sudah klimaks. Setelah tampak lemas beberapa saat cewek aktivcis ini meneruskan mandinya. Waktu itu aku juga ikut ngocok liat Rifqoh masturbasi sampai muncrat mani. Sejak saat itu, aku jadi ketagihan mengintip Rifqoh mandi. Sayang sisa KKN cuman seminggu habis itu kita harus balik ke Bandung lagi. Tapi dalam seminggu itu, tiap sore aku ngintip Rifqoh mandi sore dan dari 7 kali ngintip, 4 kalinya aku liat Rifqoh masturbasi di kamar mandi.

    Sampai saat itu Rifqoh nggak tau kalau waktu KKN, aku suka ngintip dia waktu mandi dan masturbasi di kamar mandi. Cewek aktivis Partai yang berwajah lembut dan manis itu tetep terlihat kalem, tampak alim dengan pakaian panjang dan jilbab lebar yang menutup tubuhnya dan tetap jaga jarak dari cowok. Cuman aku dah tahu rahasia cewek alim berjilbab yang satu ini, kalau cewek ini punya nafsu yang tinggi… habis itu aku sering berpikir jangan-jangan kebanyakan cewek akhwat aktivis seperti Rifqoh.

    Uhhhh bikin horny jadinya neh…

    Saat dia masturbasi sewaktu mandi ke 4 kalinya keadaan sepi sebab para mahasiwa dan mahasiswi sedang ada urusan ke kota sejak siang tadi. Maka sore itu aku bertekat untuk memperkosa akhwat berjilbab lebar alim yang masih perawan ini. Aku seperti biasa kembali mengintip Rifqoh mandi. Rifqoh kembali menjalankan aksinya, ketika tubuhnya mulai menggelinjang dengan desahan yang keluar dari mulutnya aku memotret Rifqoh yang sedang telanjang bulat itu. Sesudah orgasme Rifqoh kembali mengenakan jubah panjangnya yang biru dan jilbab lebarnya yang berwarna putih tapi dia nggak pakai lagi BH dan celana dalam. Mungkin masih terangsang berat akhwat aktivis yang alim ini.

    Dia membuka pintu kamar mandi dan keluar. Rifqoh kaget waktu melihat aku sudah di depan pintu kamar mandi itu, pada waktu aku mengintip Rifqoh beberapa kali sebelumnya aku sudah pergi sebelum Rifqoh sempat melihatku. Tapi kali ini aku nggak pergi sebab aku bertekat ingin menyetubuhi cewek alim berjilbab dan cantik serta berbodi padat ini. Aku memegang tangan Rifqoh yang alim ini. Dia coba lepaskan pegangan tanganku tapi aku memegang dengan kuat hingga Rifqoh nggak bisa lepas tangannya.

    “Sedang ngapain tadi di dalam? Rifqoh terangsang ya?” tanyaku dengan senyum dan setengah mengancam.

    Rfqoh menggeleng sambil tersenyum di balik jilbabnya. Mata wanita alim berjilbab lebar ini sempat memperhatikan situasi di luar kamar mandi sesaat dan dia tidak melihat seorang pun di situ.

    “Tapi aku punya fotonya mbak Rifqoh…” lanjutku sambil memandang sekujur tubuh Rfqoh yang berbalut jubah panjang itu.

    Lalu kutunjukkan foto Rifqoh dalam keadaan bugil bulat dalam kamera HP ku. Wanita berjilbab lebar ini hanya menggeleng-gelengkan kepala sambil tersenyum dengan pipi bersemu merah yang jelas terlihat olehku karena lampu sedang menyala di depan kamar mandi itu.

    “Nggak papa kok Pak…. nggak papa” ujar Rifqoh dengan muka tertunduk.

    Aku masih sempat memperhatikan Rifqoh beberapa saat. Jubah warna biru yang dipakai akhwat aktivis ini belakangnya namun aku punya senjata untuk menaklukkan akhwat cantik ini, selain foto itu bisa kupakai sebagai ancaman aku juga pengalaman bagaimana mengentot wanita, apalagi kalau yang mudah horny kayak Rifqoh ini.

    “Ya kalo nggak papa.. terserah saja gimana kalau fotomu ini aku sebar di internet sayang?” tanyaku dengan setengah mengancam akhwat cantik yang alim ini.

    Rifqoh terlihat serba salah dengan ancamanku. Sementara jantungku berdegup kencang melihat pantat montok wanita berjilbab ini terlihat semakin membukit menggiurkan karena jubah bagian bawahnya tadi basah tersiram air di dalam kamar mandi.

    “Ouhh… gila pantatnya memang merangsang..” desisku dengan mata lekat memandang Rifqoh terutama bagian pantatnya.

    Pantat Rifqoh yang besar dan montok memang terlihat jelas ketika dia memakai jubah yang masih basah seperti saat ini. Jubah warna biru yang dipakai akhwat alim yang cantik ini yang basah pada bagian pantat tersebut membuat pantat bahenol aktivis Patrai semakin jelas terlihat lebih-lebih tanpa celana dalam. Tak lama kemudian penisku ini mulai menggeliat melihat pantat montok wanita berjilbab yang merangsang ini.

    Rifqoh tidak menyadari bahwa dirinya telah membuat diriku yang kini sedang memegang tangannya di dekat pintu kamar mandi terangsang. Aku makin bernafsu dan berulang kali menelan ludah menahan libido birahi melihat dan memegang tangan Rifqoh yang memiliki pantat besar dan montok, walaupun pantat wanita berjilbab lebar ini masih tertutup jubah panjang. Dalam jarak yang sangat dekat itu, mata ku nyaris tak berkedip melihat kemontokan pantat Rifqoh yang terpampang di depan mata.

    Meskipun pantat wanita berjilbab lebar ini masih tertutup jubah warna biru, namun bentuk pantat akhwat mahasiswi cantik yang bundar dan bahenol ini tak dapat disembunyikan jubah tersebut apalagi jubah tersebut dalam keadaan basah. Belahan pantat Rifqoh dan bentuk pantatnya yang tanpa celana dalam itu terlihat begitu jelas dalam balutan jubah warna biru yang masih basah tersebut.

    Aku menjilat bibirku menahan hasrat birahi menjilat kemontokan pantat wanita berjilbab lebar yang alim ini. Aku kemudian menarik bagian bawah jubah panjang Rifqoh ke atas sehingga separuh betisnya yang masih terbungkus kaus kaki itu terlihat oleh diriku. Saat aku melihat betis Rifqoh yang indah walaupun masih terlihat separuhnya kemudian melihat ujung jubah yang kutarik ke atas, timbul keinginan pada dirinya untuk menyingkap jubah tersebut kian ke atas.

    Aku yang mulai dilanda birahi ini melihat ke sekitar yang memang sedang tidak ada orang lainnya dan akhirnya aku menarik dan memaksa Rifqoh masuk kamar di rumah penginapan para mahasiswa KKN yang tidak jauh dari kamar mandi itu. Tanpa berpikir panjang, aku segara mendorong tubuh akhwat berjilbab yang montok dan padat itu masuk kamar itu. Lalu dengan hati-hati aku mengulurkan tanganku ke ujung jubah Rifqoh. Bibirku menyeringai ketika aku mulai mengangkat ujung jubah yang dipakai akhwat ini kian ke atas dengan tanganku.

    Rasa penasaran dan birahi terhadap tubuh wanita berjilbab lebar yang selalu tertutup rapat ini terutama pantat yang bahenol itu, membuat aku begitu bernafsu menyingkap jubah Rifqoh. Mataku melotot ketika sebagian tubuh Rifqoh yang selama ini tersembunyi dalam pakaian yang rapat tertutup, mulai terlihat dari dekat bersamaan dengan tersingkapnya jubah yang dipakai wanita berjilbab lebar ini. Bentuk sepasang betis wanita berjilbab lebar asal Sumedang ini sangat indah namun sayang betis indah ini masih terbungkus kaus kaki yang membungkus hingga mendekati lututnya membuat aku tidak bisa menikmati kemulusan betis wanita berusia 26 tahun ini.

    Aku kian bernafsu untuk mengangkat ujung jubah itu kian ke atas dan perlahan kemudian paha putih mulus wanita berjilbab lebar ini mulai terlihat yang membuat libidoku kian menggelegak. Nafasku mulai tersengal menahan birahinya melihat pemandangan indah di depan matanya yang merangsang birahinya. Sepasang paha wanita berjilbab lebar yang terlihat putih mulus dan sangat menggiurkan.

    Paha Rifqoh yang putih mulus itu terlihat sangat kontras dengan warna kaus kaki yang membungkus betisnya. Baru kali ini aku melihat kemulusan paha wanita yang nyaris tanpa cacat seperti paha Rifqoh ini. Sebuah keberuntungan yang teramat langka bisa melihat kemulusan paha seorang wanita berjilbab lebar yang alim seperti Rifqoh ini. Tanganku terus menyingkap jubah panjang yang dipakai akhwat alim ini kian ke atas. Kain jubah panjang itu kian terangkat kian tinggi hingga beberapa saat kemudian memek wanita berjilbab lebar yang tanpa celana dalam mulai terlihat.

    Dengan libido yang kian menggelegak, aku mengangkat jubah panjang Rifqoh kian ke atas dan sekejap kemudian ujung jubah yang dikenakan akhwat alim ini tersingkap nyaris ke pinggang wanita ini sehingga seluruh memek dan pantat akhwat berjilbab lebar ini kini terpampang di depan mata keduaku.

    Mulutku menyeringai penuh nafsu sementara mataku nyaris tak berkedip memandang pantat Rifqoh yang mulus dan montok dengan keadaan tanpa celana dalam sama sekali. Ketika pantat Rifqoh yang montok dan besar dalam keadaan tertutup jubah panjang, telah membuat para lelaki terangsang dan ingin meremasnya, apalagi saat pantat wanita berjilbab lebar ini terlihat tanpa tertutup oleh celana dalam seperti yang aku lihat sekarang. Belahan pantat yang menggiurkan itu terlihat sangat jelas dan merangsang birahi bahkan karena posisi Rifqoh yang aku suruh membungkuk sedikit menungging menyebabkan pantat akhwat Partai ini kian terlihat montok membukit dan merangsang birahiku.

    Bahkan ketika mataku menyusuri belahan pantat tersebut hingga ke arah kemaluan wanita berjilbab lebar ini, aku jelas melihat belahan kemaluan akhwat alim ini. Gundukan kemaluan Rifqoh tidak terbalut celana dalam terlihat membukit mulus tanpa bulu membuat libidoku ini menggelegak. Bulu-bulu kemaluan Rifqoh ternyata tidak terlihat sebab telah habis dicukur oleh wanita berjilbab lebar asal Sumedang ini. Rifqoh masih belum menunjukkan reaksi perlawanan atas ulahku kepada dirinya karena dia kayaknya masih terangsang dengan masturbasi yang tadi dilakukannya di dalam kamar mandi. Aku memang sudah tak mampu menahan birahiku melihat pemandangan menggiurkan yang terpampang di depan mataku.

    Dengan penuh birahi, tanganku terulur menyentuh belahan kemaluan wanita berjilbab lebar ini lantas dengan penuh birahi bukit kemaluan yang tanpa terbungkus celana dalam itu kuremas-remas. Rifqoh terlonjak kaget luar biasa, ketika wanita berjilbab lebar ini merasakan ada tangan yang meremas-remas bukit kemaluannya. Secara refleks Rifqoh menegakkan tubuhnya sambil berusaha menepis tanganku yang tengah meremas kemaluannya. Dengan rasa terkejut yang luar biasa, wanita berjilbab lebar ini memandangku.

    “Ahhhhh….” Rifqoh memekik dengan mata membelalak ketika wanita berjilbab lebar ini menyadari jubah yang dipakainya telah disingkap hingga terlihat memek dan pantatnya dan wanita berjilbab lebar ini melihat aku sedang menyeringai penuh nafsu ketika menyingkap jubahnya.

    Wajah Rifqoh yang cantik tertutup jilbab lebarnya dan sepasang matanya yang bulat menyorot diriku dengan penuh kemarahan yang bercampur dengan kekagetan luar biasa.

    “Mau apa Pak?” bentak Rifqoh dengan nada bergetar menahan kemarahan.

    Mata wanita berjilbab lebar ini berkilat-kilat penuh kemarahan dan rasa terhina. Tubuh wanita berjilbab lebar ini menggigil menahan kemarahan dan rasa terhina, namun aku yang tengah dilanda birahi hanya terkekeh sambil terus memeluk pinggang akhwat aktivis ini.

    “Jangan macam-macam.. Pak.. bapak kan sudah punya istri!” Kembali Rifqoh membentak diriku lagi namun bentakannya kali ini mulai diliputi rasa takut.

    Wanita berjilbab lebar ini memang tidak perlu jawaban dariku di kamar penginapan mahasiswa tersebut. Wanita berjilbab lebar ini beruasaha melepaskan diri ketika aku makin memperkuat pelukanku. Sorot mata Rifqoh dari balik jilbabnya yang semula menyiratkan kemarahan dan kebencian mulai berubah menjadi sorot mata ketakutan dan kecemasan. Rifqoh tidak menduga akan ada seorang dosen seperti diriku yang berani berbuat kurang ajar kepadanya, namun wanita berjilbab lebar ini tidak sempat memikirkan hal itu lebih lama karena aku mendesaknya menuju kasur tempat tidur kamar itu sambil tertawa. Wanita berjilbab lebar ini mencoba berontak melepaskan diri namun akhirnya dia tersudut di kasur tempat tidur.

    “Jangaaaan.. jangaaaan..” pinta Rifqoh dengan nada gemetar.

    Kemarahan wanita berjilbab lebar ini telah berganti dengan ketakutan. Nada suara Rifqoh mulai menghiba ketika dia melihat tidak ada cara untuk lolos dari diriku bertubuh kuat ini yang tengah dilanda birahi. Mata wanita berjilbab lebar yang jadi akhwat aktivis tampak mulai berair sedangkan tubuhnya tampak gemetar ketakutan. Aku yang tengah dilanda birahi seakan tidak mendengar suara Rifqoh yang menghiba ketakutan ini. Aku terkekeh-kekeh melihat Rifqoh tersudut ketakutan di kasur kamar itu.

    Libidoku kian menggelegak sehingga dengan cepat, aku memeluk lebih erat wanita berjilbab lebar yang telah merangsang birahiku ini.

    “Jangaaan… tidaaaaak” jerit Rifqoh ketika aku memeluknya.

    Wanita berjilbab lebar ini meronta-ronta dengan panik. Rifqoh menjerit-jerit panik ketakutan sambil meronta-ronta berusaha lepas dari pelukanku ini, tangan wanita berjilbab lebar ini mencakar-cakar diriku dengan kalap. Baginya lebih baik mati daripada kehormatannya sebagai seorang wanita alim berjilbab lebar dinodai oleh laki-laki terlebih oleh diriku yang dia tahu sudah punya istri dan anak.

    Rifqoh terus menjerit-jerit minta dilepaskan. Tubuh wanita berjilbab lebar ini meronta-ronta dengan kuat dalam pelukanku. Namun apalah arti tenaga seorang wanita seperti Rifqoh dibanding tenaga seoarang laki-laki bertubuh kekar seperti diriku. Walaupun tinggi badanku hanya berbeda 2 cm lebih tinggi dari Rifqoh, namun tubuhku cukup kuat, maka dalam sekejap aku mampu mengatasi perlawanan wanita berjilbab lebar yang telah merangsang birahiku ini.

    Tubuh Rifqoh hanya mampu mengejang ketika kemudian tanganku kembali meremas-remas pantatnya yang montok dan ketika tangan itu mulai menyingkap jubahnya ke atas hingga terlihat pantatnya yang tanpa terbalut celana dalam, wanita berjilbab ini hanya mampu menangis sambil memohon untuk dilepaskan.

    “Ahhhh. Jangaaaan!” Rifqoh terpekik ketika kemudian dengan kasar tanganku kembali meremas-remas memek akhwat alim ini.

    Tubuh wanita berjilbab lebar ini menggigil menahan rasa malu yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Namun aku memang telah dikuasai nafsu birahi. Melihat pantat mulus Rifqoh yang telanjang, mataku melotot dengan mulut yang menyeringai liar penuh nafsu melihat pantat wanita berjilbab ini. Aku adalah seorang laki-laki yang mempunyai pengalaman dengan wanita sebab aku sudah punya istri, namun baru kali ini aku melihat pantat wanita yang demikian putih mulus dan montok menggiurkan. Aku menyeringai sambil mengelus-elus pantat telanjang Rifqoh yang putih mulus di depanku.

    Nafsu birahiku semakin menggelegak sehingga dengan bernafsu aku kini meremas-remas pula tetek Rifqoh yang masih kencang karena belum pernah dijamah tangan laki-laki itu. Berulangkali Rifqoh menghiba minta dilepaskan namun aku yang telah dipenuhi dengan nafsu birahi ini seakan tidak mendengarnya. Aku memang terangsang hebat, penisku tegang mengeras dan nafasku mendengus liar di sela-sela belahan paha wanita berjilbab lebar ini.

    Ketika kepalaku sudah berada di antara dua paha Rifoqh, aku merenggangkan kedua paha wanita berjilbab lebar ini. Rifqoh masih berusaha melawan ketika pahanya hendak kurenggangkan dengan tetap berusaha untuk mengatup, namun akhirnya wanita berjilbab lebar ini menyerah oleh keinginanku.

    “Jangaaan… ahhhhhh” pekik Rifqoh dengan tubuh menggelinjang ketika wanita alim berjilbab lebar ini merasakan jilatan lidahku mulai menyusuri belahan kemaluannya yang masih rapat itu dengan bulu-bulu kemaluannya yang telah dicukur habis.

    “Hmm.. Jembutnya dicukur ya… wanita berjilbab memang jembutnya dicukur habis aku suka memekmu sayang…. wangi sih..” ujarku menghentikan jilatanku sebentar.

    Bukit kemaluan Rifqoh yang montok. Gundukan kemaluannya putih mulus kemerahan. Rifqoh yang masih tertutup jilbab lebar memerah mendengar komentarku mengenai memeknya, namun akhwat aktivis Partai hanya terdiam. Rifqoh sudah merasa putus asa sehingga ketika aku membalikkan badannya, wanita berjilbab lebar ini hanya bisa pasrah. Akhwat alim ini memang tidak lagi melihat jalan keluar dari cengkramanku, hanya sebuah keajaiban yang bisa menyelamatkan dari birahiku ini.

    Rifqoh mengigit bibirnya kuat-kuat ketika aku jongkok di depannya lantas membenamkan wajahku ke arah selangkangannya. Yang aku adalah kemaluan Rifqoh. Gundukan kemaluan wanita berjilbab lebar ini terlihat membukit di tengah selangkangannya yang tanpa bulu dan memeknya berwarna putih kemerahan. Aku menempelkan wajahku di tengah selangkangan Rifqoh lantas dengan bernafsu dia menciumi bagian tubuh wanita alim yang paling pribadi ini. Rifqoh hanya mampu menggelinjang ketika kemaluannya kuciumi dan lantas dijilati oleh lidahku, sehingga tidak berapa lama kemudian kemaluan wanita berjilbab lebar yang tanpa bulu kemaluan itu terlihat basah oleh jilatanku.

    Tubuh Rifqoh semakin menggelinjang jalang dan mulut di balik jilbab itu mendesis ketika kemudian aku melumat bibir memeknya yang merekah kemerahan dengan liar penuh birahi. lantas mengunyah-ngunyah bukit kemaluan yang montok itu.

    “Ahhhh.. jangaaaan… ahhhh” rintih Rifqoh dari balik jilbab lebarnya yang membuat aku semakin bernafsu.

    Semula Rifqoh berusaha sekuat tenaga agar dia tidak terangsang oleh permainan lidahku, tapi akhwat aktivis Partai ini memang mudah terangsang dan tak mampu membendung birahinya oleh rangsanganku. Akhirnya tubuh wanita berjilbab lebar ini menggelinjang hebat ketika aku menguak bibir kemaluannya lalu dengan cara yang luar biasa aku menghisap kelentit akhwat cantik ini dengan kuat.

    “Ahhhhhhhhhhhhhh..” rintih Rifqoh yang masih memakai jilbab lebar ini.

    Ketika aku kembali mengulang-ulang hisapan yang luar biasa terhadap kelentit Rifqoh, wanita berjilbab lebar ini hanya bisa merintih-rintih dan mendesah penuh birahi dengan desahan yang merangsang libido. Tubuh wanita berjilbab lebar ini menggelinjang-gelinjang liar dan tak lama kemudian kemaluan akhwat aktivis ini menjadi basah kuyup oleh cairan yang keluar seiring kenikmatan yang dirasakannya. Selama hidupnya baru kali ini Rifqoh diperlakukan seperti ini dan baru pertama kali ini wanita berjilbab lebar ini mendapat kenikmatan yang luar biasa seperti sekarang ini.

    Tubuh Rifqoh terduduk di kasur kamar itu. Kedua tangannya yang semula bertumpu pada kasur menahan tubuhnya yang mulai menggelinjang, namun karena dorongan birahi yang dirasakannya salah satu tangan wanita berjilbab lebar ini kemudian memegang kepalaku dan menekan kepalaku kuat-kuat ke arah selangkangannya. Sebuah pemandangan yang teramat langka ketika seorang wanita cantik berjubah panjang dan berjilbab lebar dengan jubah panjang yang tersingkap sementara seorang laki-laki membenamkan wajahnya di tengah-tengah selangkangan wanita berjilbab yang mendesah dan merintih penuh kenikmatan dari balik jilbabnya tersebut.

    Entah karena imannya yang tengah lemah atau memang karena libidonya yang tinggi, Rifqoh justru mulai terlena oleh rangsangan-rangsangan yang aku lakukan ini.Di saat wajahku terbenam di antara dua paha mulus Rifqoh, tanganku menggerayangi bagian dada wanita berjilbab yang montok membukit dan masih kenceng ini. Tanganku menyusup di balik jilbab lebar yang dipakai Rifqoh hingga tanganku merasakan gundukan montok dan kenyal di dada wanita berjilbab lebar ini.

    Tanpa diduga, Rifqoh yang telah kehilangan kendali atas dirinya akibat kenikmatan yang dirasakannya justru menyampirkan jilbab lebarnya ke punggungnya seakan mempersilahkan tanganku untuk menggerayangi dadanya bahkan wanita berjilbab lebar yang masih perawan ini sendiri yang membuka 3 kancing jubahnya bagian atas satu persatu, kemudian mengeluarkan sepasang buah dadanya sendiri dari balik jubah yang dipakainya.

    Sejenak aku mendongak ke atas melihat reaksi Rifqoh yang tidak kuduga itu. Mataku melotot penuh nafsu melihat sepasang buah dada Rifqoh yang montok putih mulus dengan puting susu kemerahan itu telanjang tanpa penutup lagi. Mulutku terkekeh melihat buah dada Rifqoh lalu dengan bernafsu tanganku mengelus-elus lantas meremas-remas sepasang payudara wanita berjilbab yang telanjang itu. Sepasang payudara montok berukuran 34 C yang putih mulus di dada Rifqoh terasa kenyal di tanganku yang meremas-remasnya. Dan puting susu kemerahan yang telah mengeras itu pun aku pelintir dan tarik-tarik membuat tubuh wanita berjilbab lebar ini menggelinjang jalang.

    Akhwat alim ini hanya merintih-rintih dan memekik-mekik lirih dari balik jilbabnya dengan tubuh yang menggelinjang-gelinjang menahan birahinya. Rifqoh menggelinjang jalang ketika berulangkali kelentit wanita berjilbab alim ini aku jilat dan hisap dengan kuat lantas puting susunya yang kemerahan kupelintir dengan pelintiran yang luar biasa. Mata wanita jilbaber yang bulat ini terlihat sayu menahan birahi yang melandanya, nafasnya terdengar memburu di balik jilbab lebar putihnya, kemaluannya yang tengah kujilati juga telah basah oleh cairan kenikmatan yang berulangkali terpancar.

    Melihat Rifqoh sudah dilanda birahi, aku segera berdiri di depan wanita berjilbab lebar ini. Aku memandang Rifqoh dengan penuh nafsu ketika melihat wanita berjilbab tersingkap jubahnya hingga terlihat kemaluannya yang mulus lalu sepasang payudara montok dan kencang akhwat alim ini tampak mencuat dengan puting susu kemerahan yang tegak mengeras. Payudara putih mulus itu tampak kontras dengan jubah biru yang dipakai aktivis Partai ini. Aku tidak menyangka akan menikmati Rifqoh dalam kedaan seperti ini, padahal sebelumnya aku tidak pernah menyentuh wanita berjilbab lebar ini kecuali hanya dapat mengintip ketika dia mandi tadi bahkan membayangkannyapun tidak.

    Di depan Rifqoh yang tengah birahi, aku melepas celana yang sedang kupakai ini disusul dengan melepas celana dalamku, sehingga mencuatlah kontolku yang membuat mata wanita berjilbab lebar ini terbelalak.

    “Ihhh..” desah spontan Rifqoh dari balik jilbabnya.

    Wanita berjilbab lebar ini memalingkan wajahnya dengan wajah memerah oleh rasa malu melihat penisku karena baru kali ini Rifqoh melihat penis lelaki. Aku terkekeh melihat sikap Rifqoh.

    “Kenapa melengos mbak?.. Ayo lihat aja” kataku sambil memalingkan paksa wajah wanita berjilbab lebar ini agar kembali melihat penisku.

    Rifqoh yang tengah dilanda birahi itu tak mampu menolak ketika aku memaksanya untuk melihat penisku. Mata wanita berjilbab lebar yang bulat ini kian membelalak lebar ketika akhirnya dia kembali melihat batang penisku. Rifqoh menggigit bibirnya kuat-kuat menahan gejolak birahi dengan mata lekat memandang penisku yang hitam karena aku sudah pernah ngentot dengan perempuan, besar dan panjang dan di mata wanita bercadar ini penisku berukuran luar biasa. Batang penisku berukuran besar dan panjang dengan urat-urat kejantanan yang menonjol berkilat-kilat. Penis hitam tersebut dihiasi bulu-bulu kemaluan yang tumbuh dengan lebat namun terlihat rapi terawat membuat Rifqoh betah memandangnya.

    Aku terkekeh melihat mata wanita berjilbab lebar ini memandang penisku yang tegang dengan pandangan nyaris tak berkedip. Aku jadi sangat terangsang melihat mata Rifqoh itu yang tampak sangat menikmati penisku bahkan ketika aku meraih tangan Rifqoh dan menuntunnya untuk menggenggam batang penisku, wanita alim ini tak melawan. Batang penisku yang hitam terlihat sangat kontras ketika berada dalam genggaman jari-jemari Rifqoh yang putih dan halus.

    “Elus-elus aja mbak.. Rifqoh.”desisku bergetar oleh nafsu birahi.

    Entah dorongan dari mana, seketika itu pula jari jemari Rifqoh yang putih dan halus tersebut mengusap-usap lantas mengelus-elus batang penis yang telah membuat wanita berjilbab lebar ini takjub dan terangsang melihatnya. Aku merem melek, ketika jari-jemari Rifqoh yang lembut dan halus mengelus-elus batang kejantananku.

    “Kalo di Sumedang namanya apa?’ tanyaku nakal.

    Rifqoh yang tengah mengelus-elus penisku memandang ku sejenak.

    “Kontol!” jawab wanita berjilbab lebar ini sambil kembali menatap penisku yang tengah dinikmati oleh tangannya

    Aku terkekeh mendengar jawaban Rifqoh. Ternyata seorang wanita berjilbab ledar yang alim seperti Rifqoh bisa mengucapkan kata kontol juga.

    Beberapa saat kemudian aku sudah tak mampu menahan birahi lagi. Aku segera mendudukkan Rifqoh di tepi ranjang lantas aku membuka kedua paha Rifqoh lebar-lebar sehingga kemaluan wanita berjilbab lebar ini terlihat merekah di depanku. Birahiku menggelegak melihat kemaluan Rifqoh terpampang di depanku dengan paha yang terbuka lebar. Kemaluan wanita berjilbab lebar yang tanpa bulu kemaluan itu terlihat basah. Bibir kemaluan wanita berusia 25 tahun itu terlihat sangat memerah dan merekah serta merangsang birahi.

    Aku menyeringai ketika tangan Rifqoh yang masih menggenggam penisku menarik batang kejantanan ini ke arah kemaluan wanita berjilbab lebar ini.

    “Kenapa Qoh…udah nggak sabar yah?” tanyaku sambil terkekeh namun Rifqoh tidak menjawabnya.

    “Mmmmhhhh..” desah Rifqoh ketika penis besar itu mulai menyentuh bibir kemaluannya yang merah merekah.

    Penis besar yang ada dalam genggamannya didorongnya kian ke dalam dan secara refleks kedua paha wanita berjilbab lebar ini membuka lebar. Tubuh wanita cantik jilbaber ini tersentak ketika kemudian aku yang mendorong penis besarku memasuki dan menyusuri liang vaginanya yang masih perawan itu semakin dalam. Rifqoh menggelinjang ketika wanita berjilbab lebar ini merasakan hangat dan besarnya penisku masuk dalam liang memeknya yang masih rapet itu hingga amblas di dalamnya. Akhirnya berhasil juga aku memerawani dan menjebol memek akhwat cantik yang masih rapet ini.

    “Ahh… ahh.. ssshhh.. sakit.. pak… pelan-pelan dulu ya.” desah Rifqoh ketika kemudian aku mulai menggerakkan penis maju mundur.

    Secara refleks wanita aktivis Partai ini menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakan kontolku ini yang semakin lama semakin cepat.

    Mata Rifqoh merem melek ketika penis besarku mengaduk-aduk liang vaginanya. Mulut wanita berjilbab lebar ini meracau sambil merintih merasakan kenikmatan yang belum pernah didapatkan seumur hidupnya dari siapa pun.

    “Ahh.. ahh.. sshhh..” desah wanita berjilbab ini menggairahkan di tengah suara beradunya tubuh kami berdua.

    Rifqoh tidak sadar ketika kemudian kedua kaki akhwat jilbaber yang masih terbungkus kaus kaki ini menjepit tubuhku. Tubuh wanita berjilbab ini terguncang-guncang oleh gerakan ritmis dariku yang begitu bernafsu menyetubuhinya. Nafasku mendengus-dengus oleh libido yang menggelegak liar ditingkahi nafas Rifqoh yang memburu di balik jilbab dan jubah panjang yang dipakai wanita ini. Berulangkali wanita berjilbab ini merintih dan mengerang merasakan nikmat dengan tubuh menggelinjang hebat. Mata Rifqoh merem melek menikmati penisku yang mengaduk-aduk memeknya dan membuat tubuh wanita berjilbab ini terguncang-guncang.

    Ketika tubuh Rifqoh terguncang-guncang, sepasang payudara montok dan masih kencang yang putih mulus di dada wanita berjilbab lebar ini ikut terayun-ayun. Mataku melotot melihat payudara Rifqoh yang telanjang terayun-ayun di depannya, mulutku tak sabar mau segera melumat dan mengunyah-ngunyah sepasang payudara di dada wanita berjilbab ini secara bergantian. Sekejap kemudian payudara Rifqoh yang putih mulus itu dipenuhi bilur-bilur kemerahan bekas gigitanku. Rifqoh hanya mampu merintih di balik jilbabnya ketika buah dadanya yang montok aku lumat dan kunyah-kunyah secara bergantian. Tubuhnya menggelinjang dengan jalang saat kedua puting susunya kuhisap dengan kuatnya dan penuh nafsu.

    Aku yang telah puas menikmati buah dada montok dan kenyal Rifqoh ketika melihat wajah akhwat alim ini masih memakai cadar, mendadak timbul rasa penasaran untuk mencopot jilbab lebar akhwat asal Sumedang ini. Aku memang pernah melihat wajah Rifqoh tanpa jilbab ketika mengintip dia mandi yang memang terlihat cantik, namun aku masih penasaran terhadap wajah Rifqoh yang sepenuhnya. Akhirnya aku segera mencopot jilbab dipakai Rifqoh ini hingga terlihat wajah akhwat cantik ini terpampang di depanku.

    Gerakan ritmisku menyetubuhi Rifqoh mendadak terhenti ketika wajah wanita berjilbab lebar ini telah terpampang di depanku dengan tanpa jilbab lebarnya. Dadaku berdesir ketika matanya menatap wajah Rifqoh yang tidak lagi tertutup jilbab. Wajah wanita berkulit putih ini terlihat sangat cantik bahkan lebih cantik dibandingkan ketika aku intip dia ketika sedang mandi.

    “Cantiknya….” desisku yang membuat wajah Rifqoh merona merah.

    Wajah cantik Rifqoh yang tengah terangsang semakin membuatku makin bernafsu apalagi ketika aku melihat bibir kemerahan yang sensual Rifqoh tampak terbuka menggairahkan.

    Melihat mulut Rifqoh dengan bibir sensual yang terbuka, aku segera melumat bibir akhwat cantik ini dengan buas. Aku terkejut ketika ternyata lumatanku ini segera dibalas oleh akhwat alim ini bahkan kedua tangan wanita ini melingkar ke punggungku. Aku pun makin liar, sementara penis besarku kembali mengaduk-aduk kemaluan Rifqoh dan kembali akhwat aktivis ini terguncang-guncang di ranjang.

    Rambut Rifqoh yang selama ini tersembunyi dalam jilbab lebarnya ternyata sangat indah. Rambut wanita asal Sumedang ini tampak hitam legam dan panjang ikal hingga punggung. Setelah itu tanganku segera melepas jubah biru kembang yang dipakai Rifqoh dan disusul dengan kaus kaki yang membungkus kedua betis wanita alim ini hingga akhirnya tubuh Rifqoh telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menutupinya.

    Sulit dipercaya memang, tubuh wanita berjilbab lebar yang semula tertutup rapat dari ujung rambut sampai ujung kaki kini telanjang bulat tanpa sehelai benangpun menempel di tubuhnya yang montok dan sintal.

    Aku semakin bernafsu menyetubuhi Rifqoh setelah wanita berjilbab ini telanjang bulat dan aku kian erat memeluk wanita yang bukan istriku ini. Tubuh akhwat alim yang montok dan sintal serta berkulit putih mulus tanpa cacat dan berbau harum adalah ciri tubuh wanita yang selama ini aku idamkan. Aku telah menikah namun baru pertama kali bersetubuh dengan wanita seperti Rifqoh. Kulit Rifqoh yang putih mulus tampak terlihat kemerah-merahan di sana-sini bekas cumbuan dan gigitanku. Leher akhwat aktivia yang alim ini terlihat beberapa cupang yang memerah lantas dadanya yang montok membukit juga penuh bekas cumbuan dan gigitanku yang tengah dilanda birahi ini.

    Rifqoh juga merasakan kenikmatan persetubuhan yang terlarang ini. Pantat akhwat alim ini terus bergoyang mengikuti gerakan penisku yang mengaduk-aduk liang kemaluannya. Berulang kali tubuh wanita ini menggelinjang liar dengan mulut yang mendesah dan menjerit ketika berulang kali dia merasakan kenikmatan persetubuhan yang terlarang ini. Rifqoh sudah tidak memperdulikan dirinya sebagai wanita berjilbab lebar, nalurinya sebagai wanita normal yang punya birahi membuatnya ikut menikmati persetubuhan yang terlarang ini.

    Wanita asal Sumedang ini mengakui keperkasaanku dalam menyetubuhinya dan persetubuhan itu semakian lama semakin liar yang membuat Rifqoh nyaris tidak merasakan ketika kemudian persetubuhan itu berpindah di atas kasur kamar penginapan ini.

    Kamar yang tergolong sempit itu menjadi saksi pergumulan kami, dua orang manusia lain jenis yang saling berpacu dalam birahi itu di ranjang kamar ini. Dengusan nafas penuh birahi ditingkahi desahan dan rintihan serta ditingkahi bunyi khas beradunya dua tubuh yang tengah bersetubuh ini memenuhi kamar penginapan kami. Tubuh Rifqoh yang putih mulus tampak sangat kontras dengan tubuhku yang sawo matang kecoklatan kekar ketika kami berdua bergulat dan bergumul. Beberapa kali terdengar erangan dan jeritan Rifqoh penuh kenikmatan sambil memelukku namun persetubuhan yang liar itu tak kunjung selesai.

    Sekitar setengah jam kemudian tubuh Rifqoh yang semula menggelinjang-gelinjang dengan jalang perlahan mulai melemah. Akhirnya tubuh akhwat alim ini terkulai lemas, matanya terpejam dengan tubuh terlentang di bawah tindihanku. Nafas Rifqoh masih memburu dengan liar namun dia tidak lagi mengimbangi gerakanku seperti semula walaupun tubuhnya masih teguncang-guncang oleh gerakanku yang masih mengaduk-aduk kemaluannya.

    Agaknya akhwat alim ini telah kehabisan tenaga dan tak mampu mengimbangi keperkasaan diriku. Wanita ini hanya membuka pahanya lebar-lebar namun dia hanya terlentang lemas dan tak mampu lagi menggerakan pinggulnya seperti semula. Rifqoh hanya pasrah sambil menikmati penis besarku yang tengah mengaduk-aduk liang vaginanya ditingkahi dengusan nafasku yang kasar.

    Sekitar sepuluh menit kemudian, Rifqoh merasakan tubuhku mengejang hebat dan kemudian aku menggeram liar bagaikan geraman seekor singa dan bersamaan dengan itu Rifqoh merasakan penis besarku melesak ke dalam memeknya hingga ke dasar menyentuh rahimnya.

    “Aghhhhhhhhhhhh..” geramku sambil memeluk Rifqoh kuat-kuat.

    Rifqoh tersentak ketika dia merasakan cairan hangat memancar deras secara bergelombang dari penisku ke dalam kemaluannya disertai eranganku yang penuh kenikmatan yang mirip erangan seekor singa jantan. Cairan kenikmatanku itu terasa begitu banyak memenuhi rahim dan liang kemaluannya sehingga Rifqoh merasakan cairan dari penisku yang hangat itu meleleh bercampur darah perawan akhwat alim ini, keluar menyusul cairan kenikmatannya yang telah keluar berulang kali sebelumnya.

    Sejenak kemudian kamar itu terasa sunyi, hanya terdengar suara desahan nafasku ditingkahi desah nafas Rifqoh yang masih terlentang pasrah di bawah tindihanku ini. Perlahan kemudian aku mencabut penisku dari liang kemaluan akhwat alim yang telah daku setubuh ini. Kepuasan tampak terlihat Rifqoh dan aku juga merasa puas sekali..

    Aku yang masih belum memakai celana ini berdiri sambil memandangi tubuh telanjang Rifqoh yang masih tergeletak di kasur kamar itu. Selama ini aku tidak pernah membayangkan bisa melihat tubuh telanjang seorang wanita berjilbab lebar yang alim, namun malam ini tubuh wanita berjilbab lebar yang menjadi mahasiswiku ini telanjang bulat di depanku setelah aku puas menyetubuhinya. Melihat tubuh Rifqoh yang telanjang bulat, timbul keinginan diriku ini untuk menyetubuhinya kembali.

    “Mbak Rifqoh, saya sebenernya masih pengen lagi tapi saya takut yang lain keburu datang…. besok aja kita ulangi lagi.. mbak montok dan sintal..” ujarku akhirnya.

    Sebelum aku meninggalkan kamar itu, aku sempat memagut bibir Rifqoh dan melumatnya. Rifqoh yang masih lemas ini ikut membalas pagutanku ini, sehingga beberapa lama kedua bibir kami menyatu. Bukan hanya bibir Rifqoh saja yang aku lumat, namun bibir kemaluan akhwat alim yang merekah kemerahan juga kemudian aku lumat dengan bibirku. Tubuh Rifqoh hanya menggelinjang jalang ketika aku melumat bibir kemaluannya dengan buas.

    “Mbak segera mandi dan pakai kembali pakaianmu.. teman-teman kita akan segera datang” kataku sambil memakai celanaku kembali.

    Setelah itu aku bergegas keluar dari kamar itu dan menutup pintunya, meninggalkan Rifqoh yang masih terlentang lemas di kasur kamar itu.

    Aku tidak langsung pergi tapi ingin mengintip bagaimana reaksi Rifqoh sepeninggalku. Rifqoh bangkit berdiri dan perlahan-lahan kesadarannya sebagai seorang wanita berjilbab lebar mulai timbul. Tubuh Rifqoh bergetar hebat ketika wanita ini mulai menyadari perbuatan yang baru saja terjadi dan sedetik kemudian tangis akhwat alimini pecah sambil menutup muka dengan kedua telapak tangannya. Tubuh wanita ini terguncang-guncang saat dia terisak-isak menyesali perbuatannya. Rasa malu dan rasa bersalah yang sangat hebat melanda dirinya ketika wanita ini teringat dia ikut menikmati persetubuhan terkutuk itu oleh dorongan nafsunya.

    Wanita berjilbab lebar yang merasa kehormatannya telah tercemar dan merasa telah berkhianat terhadap komitmennya ini meratap penuh penyesalan bahkan rasanya dia ingin bunuh diri daripada hidup dengan kehormatan yang telah tercemar seperti saat ini. Di tengah ratapan penyesalannya, aku kembali masuk kamar dan menghiburnya aku tidak sampai hati mempermainkan akhwat alim ini.

    ”Sekarang mau kan nikah sama aku dan jadi istri keduaku?” tanyaku.

    Rifqoh tetap bertekad untuk menolakku sampai kapan pun untuk menikah dengan diriku. Akhirnya aku bertekat untuk menyetubuhi akhwat alim ini berkali-kali hingga dia hamil.Ya, aku bertekat untuk menghamili Rifqoh.

    Esok harinya rombongan KKN kembali lagi ke Padang. Namun tekadku untuk menghamili Rifqoh bukan hal yang mudah untuk diwujudkan karena setelah kejadian malam di tempat KKN itu, Rifqoh selalu menghindar dariku. Tapi kesempatan itu aku dapatkan lagi ketika kedua orang tua Rifqoh pergi keluar kota untuk suatu urusan selama satu minggu. Ketika tahu hal itu, malam harinya aku ke rumah Rifqoh dan menyelinap ke dalam kamarnya dan berniat mengulangi perbuatanku kepada wanita berjilbab lebar ini. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Ngentot Sama Dua Janda Muda

    Aku memang semula merasa kaget ketika Rifqoh berusaha melawan dengan sengit, namun apalah arti tenaga seorang wanita seperti Rifqoh bagi diriku yang bertubuh kekar dan tengah dilanda birahi, selain itu Rifqoh sendiri sangat tinggi birahinya. Dengan mudah aku melumpuhkan perlawanan wanita berjilbab lebar ini lalu dengan leluasa aku menyetubuhinya dan melampiaskan nafsuku terhadap wanita berjilbab ini. Sudah tiga kali aku menyelinap ke dalam kamar Rifqoh dan tiga kali pula aku mampu menyetubuhi wanita berjilbab lebar ini. Suasana rumah yang sepi tersebut ternyata menjadi neraka bagi wanita berjilbab tersebut.

    Ada yang berubah pada diri Rifqoh setelah tiga minggu aku setubuhi. Menurut teman-temannya, Rifqoh sekarang berubah menjadi sangat pendiam dan wanita berjilbab ini sering melamun. Aku kemudian kembali menawarinya agar dia mau menikah denganku dan jadi istri keduaku. Jiwa Rifqoh terlihat labil, namun yang sesungguhnya terjadi wanita berjilbab lebar kalut karena setelah aku setubuhi, tiba-tiba Rifqoh sering muntah-muntah.

    Saat itulah Rifqoh nampak cemas dan diam-diam wanita berjilbab ini minta dibelikan alat tes kehamilan kepadaku. Ketika alat tes kehamilan itu dipakainya, tubuh wanita berjilbab lebar ini gemetar karena dia melihat alat tes kehamilan itu menunjukkan bahwa dirinya kini positif hamil dan dia mengetahui bahwa yang membuatnya hamil adalah diriku, laki-laki yang dia benci.

    Aku kemudian datang melamar Rifqoh kepada orang tuanya. Mulanya orang tuanya tidak setuju Rifqoh harus menikah denganku sebab aku sudah punya istri dan tiga anak. Orang tua Rifqoh memang anti poligami. Dengan sangat menghiba Rifqoh meminta keluarganya untuk mengizinkannya menikah dengan diriku Rifqoh tidak mau menyebutkan alasannya secara terperinci. Akhirnya, orang tuanya mengizinkan aku menikah dengan wanita berjilbab lebar asal Sumedang ini.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Dewasa Nyata 2018 Suami Temanku Perkasa

    Kisah Dewasa Nyata 2018 Suami Temanku Perkasa

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Penyedia Kisah Dewasa Nyata Terpanas 2018 Suami Temanku yang Perkasa

    sex, suami suka sex, suami temanku doyan ngeseks, cerita mesum, kisah horny, terbaru 2018, baca cerita dewasa terlengkap
    Kisah Dewasa Nyata 2018 Suami Temanku Perkasa

    Cerita Sex Asli 2018 Kadang-kadang teman-teman menyebut kami sebagai saudara kembar. Kami juga lulus pada saat yang bersamaan. Satu-satunya yang berbeda dari kami ialah selama setahun kuliah terakhir, Iva sudah bertunangan dengan Ari, seorang kakak kelasku sedangkan aku masih berpacaran dengan Andy, juga kakak kelasku.

    Salah satu persamaan lainnya ialah bahwa saat lulus itu kami sama-sama sudah tidak perawan lagi. Kami saling terbuka dalam hal ini, artinya kami saling bercerita mulai dari hal-hal yang mendalam misalnya tentang perasaan, kegelisahan dan hal-hal lain tentang kami dan pacar-pacar kami.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Atau terkadang tentang hal-hal yang nakal misalnya bagian-bagian erotis atau ukuran vital dari pacar-pacar kami, sehingga darinya aku tahu bahwa milik Ari lebih panjang 3 cm dibandingkan milik Andy. Dengan lugas kadang-kadang Iva bercerita bahwa dia tidak pernah merasakan seluruh panjang batang milik Ari, diceritakannya pula bahwa Ari tidak pernah bisa lebih lama dari 3 menit setiap kali berhubungan badan dengannya. Meski begitu dia selalu merasa puas.

    Kadang-kadang aku merasa iri juga dengan anugrah yang didapat Iva. Meskipun sebenarnya 15 cm milik Andy pun sudah cukup panjang, tapi membayangkan 18 cm milik Ari terkadang cukup membuatku gundah. Belum lagi aku mengingat-ingat tak pernah Andy sanggup bertahan lebih lama dari hitungan menit, mungkin karena aku dan Andy selalu melakukan pemanasannya lama dan menggebu-gebu (kadang-kadang malah aku atau Andy sudah lebih dulu orgasme pada tahap ini), jadi ketika saat penetrasi sudah tinggal keluarnya saja.

    Meskipun kadang-kadang cukup memuaskan tetapi rasanya masih saja ada yang kurang. Belum lagi secara fisik, Ari lebih baik dari Andy dari penilaian obyektifku. Semua perasaan itu tersimpan di diriku sekian lama selama aku masih sering berhubungan dengan Iva, yang artinya juga sering bertemu dengan Ari.

    Tepat sebulan setelah lulus, Iva menikah dengan Ari. Lalu mereka berdua pindah ke Medan, sedangkan aku sendiri bekerja di sebuah perusahaan multinasional di Yogyakarta. Beberapa lama kami sering berkirim kabar baik lewat email maupun telepon. Iva sering menuliskan apa saja yang sudah dilakukannya dalam kehidupan suami istrinya. Diceritakannya betapa sering mereka berdua berhubungan intim, sebulan pertama jika dirata-rata bisa lebih dari 1 kali sehari.

    Dengan nada cekikikan sering juga diceritakannya bahwa memang milik Ari terlalu panjang untuk kedalamannya, bahwa semakin lama Ari semakin tahan lama dalam melakukannya yang oleh karenanya mereka sering terlambat bangun pagi karena semalaman melakukannya sampai dini hari. Juga dengan nada menggoda, diceritakannya betapa hangat semprotan sperma di dalam liang kemaluan.

    Cerita yang terakhir ini sungguh merangsangku, karena meskipun telah melakukannya, aku belum pernah merasakan hal itu. Selalu Andy mengeluarkan spermanya di luar atau dia memakai kondom. Di perut atau paha memang sering kurasakan hangatnya cairan itu, tetapi di dalam liang kemaluan memang belum. Singkat kata semakin banyak yang diceritakannya semakin membuatku ingin segera menikah. Masalahnya Andy masih ingin menyelesaikan studi S2-nya yang mungkin kurang dari setahun lagi selesai.

    Beberapa bulan kemudian Iva mengabarkan bahwa dia sudah hamil sekian bulan. Semakin bertambah umur kandungannya semakin sedikit cerita-cerita erotisnya. Ketika kandungan sudah beranjak lebih dari 7 bulan, dia bercerita bahwa mereka sudah tidak pernah berhubungan seks lagi. Kadang-kadang dia bercerita bahwa sesekali dia me-masturbasi-kan Ari, karena meskipun secara klinis mereka masih boleh berhubungan seks tapi mereka khawatir.

    Jadi Ari terpaksa berpuasa. Sekian bulan kemudian lahirlah putra pertamanya, Iva mengabarkan kepadaku berita gembira itu. Kebetulan sekali perusahaanku mempunyai kebijaksanaan adanya liburan akhir tahun selama dua minggu lebih. Sehingga aku memutuskan untuk pergi ke Medan untuk menjenguknya. Andy terpaksa tidak bisa ikut karena dia sedang hangat-hangatnya menyelesaikan tesisnya.

    Jadilah aku pergi sendirian ke Medan dan segera naik taksi menuju rumahnya. Rumah Iva adalah sebuah rumah yang besar untuk ukuran sebuah keluarga kecil. Rumah itu adalah hadiah dari orang tua Iva yang memang kaya raya. Letaknya agak keluar kota dan berada di dekat area persawahan dengan masih beberapa rumah saja yang ada di sekitarnya. Ketika aku datang, di rumahnya penuh dengan keluarga-keluarganya yang berdatangan menjenguknya. Ari sedang menyalami semua orang ketika aku datang.

    Ratih, apa kabar? Sudah ditunggu-tunggu tuh! dia memelukku dengan hangat.

    Kemudian dia mengenalkanku kepada keluarga-keluarga yang datang. Aku pun menyalami mereka satu persatu. Mereka ramah-ramah sekali. Ari bercerita bahwa aku adalah saudara kembarnya Iva selama kuliah. Keluarganya saling tersenyum dan berkomentar sana sini.

    Sekian saat berbasa basi, Ari segera mengantarku masuk rumah dan langsung menuju kamar Iva. Tampak Iva lebih gemuk dan di sampingnya tampak bayi lucu itu.

    Iva sayang, apa kabar? aku mencium keningnya dan memeluknya hangat.

    Sudah siap-siap begituan lagi ya? aku berbisik di telinganya yang dijawabnya dengan cubitan kecil di lenganku.
    Sstt.. harus disempitin dulu nih! dia menjawab dengan berbisik pula sambil menggerakkan bola matanya ke bawah, aku tertawa.

    Singkat kata, hari itu kami isi dengan berbasa-basi dengan keluarganya. Aku akhirnya menginap di rumahnya itu karena semua keluarga menyarankan begitu. Iva dan Ari pun tak keberatan. Aku diberi kamar yang besar di ujung ruangan tengahnya. Rumahnya mempunyai 6 kamar besar dengan kamar mandi sendiri dan baru satu saja yang telah diisi olehnya dan Ari. Hari itu sampai malam kami isi dengan mengobrol di kamarnya menemani sang bayi yang baru saja tidur. Sementara Ari menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai dosen di ruang kerjanya.

    Akhirnya aku menyarankannya istirahat.
    Sudah kamu istirahat dulu deh Va!
    He eh deh, lelah sekali hari ini aku! Kamu masih suka melek sampai malam?
    Iya nih!
    Itu ada banyak film di rak! Masih baru lho!
    Oke deh! Sekali lagi selamat ya! kucium keningnya.

    Aku keluar kamar dan menutupnya perlahan. Ari bercelana pendek dan berkaos oblong baru saja keluar dari ruang kerjanya.
    Mau tidur?
    Sebenarnya aku sudah lelah, tapi mataku tidak bisa terpejam sebelum jam 2 malam nih! Katanya punya banyak film?
    Itu di rak, buka aja!
    Oke deh!

    Ari masuk kamar Iva. Kupilih satu film, judulnya aku lupa, lalu kuputar. Beberapa saat kemudian Ari keluar kamar dan tersenyum.
    Masih dengan kebiasaan lama? Melek sampai malam!
    He eh nih!
    Gimana kabarnya Andy?
    Dua bulan lagi selesai tesisnya! Terus kami mau menikah, kalian datang ya!
    Oh pasti! Mau minum, aku buatin apa?
    Apa aja deh!

    Sebentar kemudian Ari keluar dengan dua botol soft drink di tangannya.
    Pembantu pada kelelahan nih! Jadi ini saja ya!
    Makasih! aku ambil satu dan meminumnya langsung, rasanya segar sekali.
    Kalo ada perlu aku lagi ngerjain proyek nih di ruang kerja, ketika Ari beranjak sekilas aku melihat tatapan yang belum pernah kulihat darinya, sekilas saja.
    Oke, makasih!
    Tak berapa lama aku melihat film itu, mataku ternyata tidak seperti biasa, tiba-tiba terasa berat sekali. Aku segera matikan player itu, berjalan ke depan ke ruang kerja Ari.
    Ari, aku tidur dulu deh! sudah kumatiin semua!
    Oke deh, istirahat dulu ya!

    Aku segera masuk kamar, menutup pintu, segera ganti baju dengan kaos tanpa bra dan celana pendek saja dan langsung ambruk di atas ranjang. Aku masih sempat mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur yang remang-remang. Aku langsung terlelap, saat itu mungkin sekitar pukul satu dinihari.

    Tak terasa berapa lama aku tidur, ketika aku merasakan sesuatu menindihku. Aku terbangun dan masih belum sadar ada apa, ketika seseorang menindihku dengan kuat. Nafasnya terasa hangat memburu di wajahku. Ketika sepenuhnya sadar aku tahu bahwa Ari sedang di atas tubuhku dan sedang menggeranyangiku dengan ganas, mengelus-elus pahaku dan mencoba mencium bibirku. Beberapa lama aku tidak tahu harus bagaimana. Jika aku berteriak, aku kasihan pada Iva, jika sampai dia tahu. Selain itu sosok Ari telah kukenal dekat sehingga aku tak perlu menjerit untuk membuatnya tidak melakukan itu.

    Ar, kamu apa-apaan? kataku sambil mencoba mendorongnya dari tubuhku.
    Bantulah aku Rat! Telah lama sekali! sambil berkata begitu dia terus menggeranyangi tubuhku.
    Tangannya mendarat dengan mantap di atas payudaraku dan meremas-remasnya. Jika saja aku tadi masih memakai BH-ku mungkin rasanya akan lain. Tapi kali itu hanya kain kaos yang tipis saja yang memisahkannya dengan tangannya. Selain itu samar-samar kurasakan sesuatu yang mengeras menimpa pahaku.

    Aku tidak asing lagi dengan benda itu. batang kemaluannya telah tegang penuh.Ari..! dia mencoba menciumku. Entah antara ingin mengatakan sesuatu atau ingin menghindar, aku malah menempatkan bibirku tepat di bibirnya. Yang terjadi kemudian aku malah membalas lumatannya yang ganas sekali. Beberapa lama itu dilakukannya, cukup untuk membuat puting susuku mengeras, yang kuyakin dirasakannya di dadanya.

    Kalo Iva tahu gimana dong?
    Ayolah sebentar saja tak akan membuatnya tahu! bisik Ari.
    Entah untuk mencari pembenaran atas keinginan terpendamku atau mencoba untuk terlihat tidak terlalu permisif akhirnya yang keluar dari mulutku adalah, Ar.. aku akan melakukannya untuk Iva!

    Seperti bendungan jebol, Ari langsung kembali melumatku dengan ganas. Aku pun tampaknya memang telah terhanyut oleh perbuatannya, sehingga langsung membalas lumatan bibirnya. Tampaknya dalam hal beginian Andy lebih jagoan, dia bisa membuatku basah kuyup hanya dengan ciumannya. Sedangkan Ari tampak tersengat ketika aku langsung membalas lumatan bibirnya dengan ganas.

    Beberapa lama kami melakukan lumatan-lumatan itu, kemudian Ari bangkit dari atas tubuhku dan berlutut di antara pahaku. Dia kemudian menarik kaosku ke atas tanpa melepasnya dari tubuhku sehingga payudaraku terbuka, terasa dingin oleh AC.

    Beberapa saat kemudian aku merasakan jemarinya kembali meremas-remasnya perlahan, bukan itu saja kemudian aku merasakan bibirnya mendarat dengan mulus memilin-milin puting susuku yang kurasakan semakin mengeras. Tapi sebenarnya sebagian kecil tubuhku masih menolak perbuatannya itu, mengingat kedekatanku dengan Iva. Meski begitu sebagian besar lainnya tak bisa menolak rangsangan-rangsangan itu.

    Beberapa saat Ari bermain-main dengan puting dan gundukan payudaraku. Kemudian dia bangkit dan menarik lepas celana pendek dan celana dalamku. Dengan segera aku merasakan tangannya membuka kedua pahaku dan sebentar kemudian kurasakan jemarinya menyapu permukaan liang kemaluanku. Ujung-ujung jemarinya mengelus-elus klitorisku dengan cepat, cukup cepat untuk membuat rangsangan bagiku. Walau begitu tetap saja gelitikannya semakin merangsangku.

    Tak berapa lama dia kembali berhenti. Sekali lagi dalam hal pemanasan ini Andy masih lebih baik dibandingkan Ari. Dalam keremangan, aku melihatnya berdiri dan menarik celana pendek dan kaos oblongnya sehingga Ari akhirnya telanjang bulat. Justru di sinilah nafsuku langsung naik dengan sangat cepat demi menyaksikan tubuhnya di dalam keremangan lampu tidur di kamar itu.

    Sesuatu di tengah tubuhnya langsung membakarku, batang kemaluan yang sedang tegang dan tampak sedikit melengkung ke atas. Bentuknya yang gemuk, panjang dan berkepala bonggol itu langsung menggelitikkan rasa terangsang yang amat sangat mengalir dari mata dengan cepat langsung menggetarkan selangkanganku.

    Aku segera saja merasa gelisah dan tak sabar.
    Ar.. Ke sini deh!
    Dengan bertelanjang bulat, Ari berjalan mendekat kepadaku dan naik ranjang, langsung berlutut di samping tubuhku, batang kemaluannya yang tegak itu tampak jauh lebih besar jika dilihat dari baliknya.
    Ada apa Rat?
    Kadang-kadang aku punya impian yang bahkan Iva pun tak tahu apa itu?
    Apa coba?

    Jangan diketawain ya. Iva sering bercerita tentang ini! Dan kadang-kadang timbul keinginan untuk sekedar memandangnya, sambil berkata begitu kuraih batang kemaluannya itu dan kugenggam erat batang dan sebagian kepalanya sehingga seperti kalau sedang memegang persneling mobil. Ari tampak sedikit gugup ketika genggamanku mendarat mulus di batang kemaluannya tanpa diduga-duga olehnya. Tubuhnya seperti terdorong ke belakang sedikit sehingga semakin mengangkat posisi batang kemaluannya dari posisi berlututnya. Beberapa saat aku merasakan kerasnya batang kemaluannya itu.

    Pantas sekali kalau Iva begitu membangga-banggakannya. Dan emang selisih tiga centi terasa sekali secara visual.
    Nih sudah, kamu boleh apain aja deh! Oh ya Iva sudah cerita apa saja ke kamu?

    Banyak pokoknya!
    Kalo sama punya Andy?
    No comment deh! nada bicaraku agak mendesah.
    Ari tersenyum dan bangkit dari sampingku terus membuka pahaku dan mulai mengambil posisi. Ketika bangkit aku melihat pinggulnya seperti bertangkai oleh cuatan batang kemaluannya itu. Dia memandangku sebentar, kubalas dengan pandangan yang sama.
    Pelan-pelan ya Ar!
    Lho, sudah pernah khan?
    Iya, tapi..
    Tidak segini ya? Dia kembali tersenyum.

    Aku cuma tersenyum kecut demi ketahuan kalau punya Andy tidak sebesar punyanya. Perlahan-lahan Ari mengangkat kedua pahaku dan menyusupkan lututnya yang tertekuk di bawahnya sehingga ketika dia meletakkan pahaku kembali keduanya menumpang di atas paha atasnya yang penuh rambut. Dengan posisi seperti itu selangkangannya langsung berhadapan dengan selangkanganku yang agak mendongak ke atas karena posisi pahaku.

    Aku hanya bisa menunggu seperti apakah rasanya. Aku merasakan perlahan-lahan Ari membuka sekumpulan rambut kemaluanku yang rimbun di bawah sana dan beberapa saat kemudian sesuatu yang tumpul menggesek-gesek daging di antara sekumpulan itu dengan gerakan ke atas dan ke bawah menyapu seluruh permukaannya, dari klitoris sampai ke lubang kemaluanku. Rasa terangsangku segera memuncak kembali merasakan sensasi baru itu.

    Ayolah Ar, keburu bangun!
    Ini baru jam 3.15
    Iya siapa tahu?

    Perlahan-lahan aku merasakan gesekan kepala batang kemaluannya tadi berhenti di area dekat lubangku tepat pada posisi membuka bibir-bibir labiaku sehingga langsung berhadapan dengan lubang di bawahnya itu. Sesaat kemudian sesuatu yang besar dan tumpul serta hangat menyodoknya perlahan-lahan. Tanpa hambatan yang terlalu kuat, kepalanya langsung masuk diikuti batangnya perlahan-lahan.

    Aku segera merasakan nikmat akibat gesekan urat-uratnya itu di dinding lubang kemaluanku. Sampai tahap ini sebenarnya rasanya tidak beda jauh dari punya Andy, walaupun tidak sepanjang punya Ari ini tapi cukup gemuk. Tapi semakin lama tubuhku segera bereaksi lain ketika batang itu mulai masuk semakin dalam. Dan ketika semuanya masuk ke dalam, aku segera merasakan rasa nikmat yang amat sangat ketika ujung kepala batangnya itu mentok di dinding bagian dalam liang kemaluanku. Aku segera mencari lengannya dan mencengkeramnya erat.

    Ari berhenti sesaat dan menarik nafas panjang sekali.
    Rat.. Ini yang kucari! Ari berbisik perlahan sekali tapi cukup terdengar olehku. Kutahu apa yang dimaksudnya. Sesuatu yang sanggup menelan semua panjang batangnya itu. Ari tidak segera bergerak tapi seperti menggeliat dalam tancapan penuh batang kemaluannya ke dalam liang kemaluanku itu.

    Tampaknya reaksi dari bagian yang belum pernah tertelan itu sangat mempengaruhi dirinya. Dia bahkan belum bergerak sampai sekian puluh detik ke depan, wajahnya tertunduk, kedua tangannya mencengkeram pinggulku, meraih-raih pantatku dan meremas-remasnya dengan ganas cenderung kasar. Dengan sedikit nakal, aku mencoba mengejan, mengkontraksikan otot-otot di sekeliling selangkanganku.

    Walaupun terasa penuh oleh masuknya batang kemaluannya itu aku mulai bisa melakukan kontraksi itu dengan teratur. Tak terlihat tapi efeknya luar biasa. Aku merasakan kedua tangannya dengan liar memutar-mutar, meremas dan mencengkeram bongkahan pantatku, pastinya karena reaksi dari apa yang kulakukan pada batangnya itu.

    Dia segera ambruk di atas tubuhku dan segera mengambil posisi menggenjot, kedua tangannya diletakkan di antara dadaku, salah satunya menyangkutkan paha kananku sehingga mengangkat selangkanganku ke atas sedangkan paha kiriku otomatis terangkat sendiri. Paha kanannya masih tertekuk sedangkan kaki kirinya diluruskannya ke bawah sehingga mempertegas sudut tusukan batang kemaluannya di liang kemaluanku.

    Dia mulai mencabut batang kemaluannya yang beberapa lama tadi masih tertancap penuh di dalam tubuhku dan belum sampai tiga perempat panjang batangnya keluar, dia langsung menghujamkannya dengan kuat ke bawah sehingga menekan kuat area ujung rahimku. Kemudian ditariknya lagi dan ditusukkannya kembali. Mulailah terasa beda pengaruh panjangnya terhadap kenikmatan yang kurasakan. Hal ini mungkin dikarenakan bidang gesekan satu arahnya yang panjang dan lebih lama sehingga mengalirkan kenikmatan yang lebih kuat pula.

    Arr..! Jangan kuat-kuat..! tapi sebenarnya aku sangat menikmatinya. Ari tampaknya tak peduli, dia terus saja bergerak-gerak dengan kuat dan semakin cepat. Oh.. Rat.. Ratih! dia terus menggenjot dan tak terasa begitu cepat 5 menit yang pertama terlewati dan dia masih tangguh saja memompa liang kemaluanku. Benar kata Iva. Pagi itu tak ada seorang pun yang bangun dan terjaga, tapi kami berdua malah sedang mencoba mendaki dengan alasan yang berbeda.

    Kalau Ari karena tak tahan menunggu Iva berfungsi kembali sedangkan aku karena ingin saja. Sekitar sekian saat setelah 5 menitnya yang ketiga, aku jebol. Gesekan urat-urat batang kemaluannya itu meledakkan tubuhku dengan kuat sehingga membuatku menjepitkan pahaku ke tubuhnya. Bukan itu saja senam yang teratur yang aku ikuti ternyata berguna pada saat itu.

    Tepat pada puncaknya kutahan kontraksi di liang kemaluanku dan sekuat tenaga kupertahankan agar tidak segera meledak. Sesaat aku merasakan aliran arus balik di tubuhku tapi tidak lama jebol juga sehingga dibawah genjotan cepatnya aku merasakan tiba-tiba seperti melayang di angkasa luas tanpa batas. Tubuhku kaku, kejang, nafasku memburu dan keluar tertahan-tahan bersamaan dengan keluarnya bunyi-bunyian yang tidak jelas nadanya dari bibirku.

    Ohh.. eehh.. hmm.. Ar.. yang kuat! Mungkin gabungan antara suara dari bibirku dan mungkin cengkeraman-cengkeraman kuat dari dinding-dinding liang kemaluanku, segera membuatnya bergerak cepat dan kuat sekali. Aku tidak pernah merasakan kekuatan sekuat dan setahan itu dari Andy. Tubuhku kejang sampai dia menyelesaikan 5 menitnya yang keempat dan masih terus bergerak mantap. Sampai orgasmeku mereda aku merasakan gerakannya semakin cepat dan kuat dan belum sampai pertengahan 5 menitnya yang kelima, Ari pun jebol juga.

    Posisi kami selama itu masih belum berubah, tapi ketika dia mau menyelesaikan genjotan-genjotan terakhirnya dia menggerakkan tubuhku ke kiri sehingga menggerakkan seluruh tubuhku miring ke kiri dan paha kananku tepat menumpang di atas dadanya sedangkan paha kiriku berada di antara kedua pahanya. Ketika posisinya pas, dia langsung bergerak cepat.

    Dalam posisi itu ternyata rasanya lain karena yang menggesek dinding lubang kemaluanku pun dinding yang lain dari batang kemaluannya. Tapi orgasmeku yang pertama rasanya terlalu kuat untuk diulangi dalam waktu sedekat itu, sehingga meskipun rasanya memuncak lagi tapi ketika aku merasakan semprotan-semprotan panas seperti yang diceritakan Iva kepadaku itu aku belum bisa meraih orgasmeku yang kedua.

    Hoohh.. Hooh.. Hoo.. Rat..Ratih! Ari bergerak-gerak tak teratur dan hentakan-hentakannya ketika orgasme itu tampak liar dan ganas tapi terasa nikmat sekali bagiku. Aku memegang kedua lengannya yang berkeringat sampai dia menyelesaikan orgasme itu. Sesekali aku mengusap wajahnya dengan lembut. Beberapa lama tubuhku kaku karena posisi kaki-kakiku itu, sampai akhirnya dia ambruk di samping kiriku. Batang kemaluannya tercabut dengan cepat dan semuanya itu membuat posisi kembaliku agak terasa linu, terutama di paha bagian dalamku.

    Kami terdiam dalam pikiran masing-masing. Aku telentang sedangkan Ari tengkurap di sampingku basah kuyup oleh keringat. Tiba-tiba terdengar bunyi sesuatu perlahan-lahan dari balik pintu kamar. Tiba-tiba Ari panik dan segera mengenakan celana pendek dan kaosnya. Batang kemaluannya meskipun sudah lemas tapi masih belum seluruhnya lemas sehingga tampak menggunduk di celana pendeknya. Aku melirik jam, sudah hampir jam 4 pagi. Ari dengan sedikit tertatih-tatih berjalan perlahan tanpa suara ke arah pintu kamarku, membukanya perlahan dan sebelum keluar sempat melihatku sejenak dan tersenyum.

    Tinggallah aku sendiri di kamarku dan aku mencari-cari celana pendekku dan segera mengenakannya. Aku terus menarik kaosku ke bawah sehingga menutupi payudaraku yang pasti penuh pagutan-pagutan merah. Dan dengan sisa-sisa tenaga mencoba merapikan sprei yang terasa lembab di tanganku. Mungkin karena lelahnya aku kembali terlelap dan terbangun hampir jam 10.00 pagi. Singkat kata hari itu kuselesaikan segala urusan di Medan. Rasanya tak ada hambatan dengan segala hal yang terjadi.

    Iva biasa-biasa saja tidak terlihat seperti curiga, bahkan wajah cerianya tampak sedih ketika pada hari ketiga aku terpaksa harus pamit untuk pulang. Ari mengantarku ke bandara dan sebelum aku naik ke pesawat sempat Ari mengucapkan terima kasih. Aku membalasnya dengan terima kasih juga sambil tak lupa tersenyum manis penuh arti. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Gairah Membara Tante Judes

    Sampai tiga bulan setelah aku meninggalkan Medan, tiba-tiba Iva mengirimiku email yang menyentakku, isinya begini, Rat, sebenarnya aku tidak ingin menyinggung-nyinggung soal ini tapi akhirnya agar kamu tahu terpaksa deh aku ungkapin. Tidak tahu aku harus mengucapkan terima kasih atau malah mencaci kamu. Kamu tega deh, di saat puncak kebahagianku kamu malah melakukannya dengan Ari.

    Aku tahu bukan kamu yang memulai, dan aku tahu sekali kamu tidak akan mau melakukannya jika tanpa sesuatu sebab. Sebenarnya aku kasihan juga sama Ari, bayangkan hampir dua bulan terakhir sebelum aku melahirkan, dia tidak pernah melakukannya, meskipun hanya sekedar masturbasi. Belum lagi ditambah dua bulan setelah aku melahirkan aku masih belum bisa melayaninya. Dan aku tidak menyalahkannya jika akhirnya dia memintamu melakukannya.

    Dan jika akhirnya kamu terpaksa melayaninya, kuucapkan terima kasih telah menggantikanku. Mungkin itu saja deh Rat, yang perlu untuk kamu ketahui. Aku tidak tahu harus bagaimana tapi sudah deh segalanya sudah terjadi, mohon jangan mengulanginya lagi ya! Please! Aku sudah omong-omong tentang ini sama Ari dan dia menangis habis-habisan menyesalinya. Oke, udahan dulu ya. Bales ya secepatnya! Iva.

    NB: sedikit nakal, kok sekarang Ari jadi ganas gitu sih? Kalo ini karena kamu makasih ya! Terakhir, bagaimana dia melakukannya? Hi.. hi.. hi Jangan khawatir aku tetap sahabatmu.

    Berhari-hari setelah itu aku kebingungan mempertimbangkan apa yang harus kulakukan terhadap ini, sampai akhirnya aku harus menjawab juga.

    Iva sayang, hanya maaf yang bisa aku mohonkan ke kamu. Aku tidak ingin membela diri, aku salah dan aku janjikan itu tidak akan terulang lagi. Jika ada yang bisa aku lakukan untuk menebusnya? Katakan saja kepadaku! Aku tidak punya lagi kata-kata apapun, jadi sekali lagi maaf ya! Ratih

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Sex 2018 Melayani Tante Liar Ronde Kedua

    Kisah Sex 2018 Melayani Tante Liar Ronde Kedua

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempatnya Kisah Sex Terbaru 2018 Melayani Tante Liar Ronde Kedua
    sex, sex 2018, sexualitas, sex tante, liar tante girang, tante binal yang liar, cerita dalam memek tante liar terbaru 2018
    Kisah Sex 2018 Melayani Tante Liar Ronde Kedua

    Cerita Sex Asli Terbaru 2018 Setelah pergumulan bertiga malam itu, kami bertiga tidur saling bepelukan tanpa busana dan hanya ditutupi selimut. Pagi itu aku terbangun. Tapi aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Ah… ternyata Tante Anis sudah bangun lebih dulu dan dia sedang asyik mengulum penisku. “Aduh… tante… pagi-pagi udah mainn kontol…” kataku sambil tertawa.

    “Hmmm.. sorry ya Don,… tante tadi bangun dulu terus tante nggak tahan liat penis kamu. Tante langsung ngebayangin kayaknya enak banget kalau morning seks gini ML lagi dengan Doni… nggak apa-apa kan…?” Kulihat penisku sudah berdiri tegak akibat ulah Tante Anis. Tampaknya Tante Anis sudah sangat bernafsu, nafasnya memburu tak teratur dan pandangan matanya menunjukkan dirinya sedang berada pada puncak birahinya.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Sementara itu Dewi tampak masih tidur tergeletak pulas disampingku. “Doni sayang… tante pengen ngerasain penis kamu lagi yaa…. soalnya sebentar lagi khan kita pisah… jadi sekarang tante pengen ML lagi dengan Doni… mau khan…?” “Masukin aja tante… Doni juga suka ML dengan tante….pokoknya hari ini Doni mau ML sampai kita bener-bener udah nggak kuat lagi…. tante mau khan?” “Hm…. dengan senang hati sayang….. ssttt… jangan keras-keras hotsnanti si Dewi bangun.

    Kasihan dia masih kecapaian semalam gara-gara ML dengan kamu.” Ah… kali ini aku akan memberikan sesuatu yang lain untuk Tante Anis. Aku akan membuatnya mengalami orgasme berkali-kali tanpa sempat istirahat. Aku rasa ini tidak terlau sulit karena tampaknya Tante Anis tipe wanita yang sangat sensitif dan mudah mengalami orgasme. Lagi pula karena semalam aku sudah 3 kali orgasme, aku yakin bisa bertahan lebih lama lagi sekarang. Kubiarkan Tante Anis menaiki diriku dan memasukkan penisku ke dalam vaginanya.

    Seperti biasa dia mulai menaik-turunkan pinggulnya sehingga penisku meluncur keluar-masuk vaginanya. Dengan sengaja kusentakkan pinggulku untuk menandingi gerakannya sehingga membuatnya makin terangsang. Benar saja tidak sampai lima menit Tante Anis mulai kehilangan kontrol dan melenguh kuat, ia mengalami orgasmenya. “Aahhh… Doni…. tante keluar…. mmmhh… adduuhhh… aahhh… aahhh.. aaghhh…!!”

    Aku tidak memberi Tante Anis kesempatan beristirahat. Setelah tubuhnya melemas aku langsung membaringkan Tante Anis dan membuka pahanya, tanpa basa-basi aku langsung menancapkan penisku ke dalam vaginanya. Dan kali ini aku menusukkan penisku dengan kuat dan cepat. Benar saja, Tante Anis tampak kaget dan tidak siap dengan serangan tiba-tiba ini. Tidak sampai 3 menit kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat.

    “Adduhh… Doni… tante jadi pengen keluar lagi…. aahh… aahh… aahh…” Kurasakan badan Tante Anis mengejang dan kemudian lemas. Sementara itu penisku masih keras dan besar di dalam vaginanya. Tanpa memberinya kesempatan istirahat aku kembali menggerak-gerakkan penisku dengan kuat dan ganas.

    Tante Anis yang belum sempat istirahat untuk memulihkan tenaganya, kembali tergetar oleh rangsangan orgasme. “Donni….. kamu nakal…. nanti tante bisa keluar lagi… aduuhh… mhh… aahh… mmhh…. Doni….. tante mau keluar lagii….. aduuhh… aahh….. dorong yang keras sayang… iya… tusuk yang dalam sayang… iya gitu… terus… terus…. jangan berhenti… aahh… aahh… enak sekali sayang… mmhh… tante keluar lagiii… aahh” Kembali aku tidak memberinya kesempatan istirahat, kali ini kuangkat kedua kakinya dan pantatnya kuganjal dengan bantal sehingga penisku masuk semakin dalam hingga menyentuh ujung vaginanya.

    Kutusukkan penisku ke dalam vagina Tante Anis berulang-ulang dengan cepat dan kuat. Hanya berselang satu atau dua menit dari orgasme sebelumnya kembali tubuh Tante Anis bergetar hebat untuk mengalami orgasmenya.
    “Aahh… Donnii…. uughh…. masukin yang dalam sayang…. masukin sampai ujung…. aahh…. enak banget….. aaahh… gimana nih…. tante bisa keluar lagi…. mmhh…. aahh… aduuhh… tante keluar lagi sayang… aahh.. aahh…..” kali ini tubuhnya menggelinjang cukup lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak beraturan, matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup menahan kenikmatan yang luar biasa…. Begitu selesai orgasme kembali aku meneruskan tusukan penisku.

    Kali ini tante Anis sudah mulai merasa tidak kuat lagi, matanya memelas memintaku untuk berhenti. “Udah dong sayang… tante capek banget…. vagina tante mulai perih sayang jangan cepet-cepet dong… sakit… udah sayang… tante istirahat dulu… sebentar aja… nanti kita lanjutin lagi… kasih kesempatan tante istirahat dulu sayang…” katanya sambil mencoba menahanku. Tapi aku tidak peduli, memang gerakanku kuperlambat supaya Tante Anis tidak merasa sakit tapi aku tetap menusukkan penisku ke dalam vaginanya.

    Aku sendiri sekarang mulai terangsang berat melihat pandangan sayu tanpa daya seorang wanita yang haus kenikmatan seperti Tante Anis. Setelah beberapa saat tampaknya Tante Anis mulai kehilangan rasa sakitnya dan berubah menjadi rasa nikmat kembali, dia mulai menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti gerakanku. Sekarang aku ubah sedikit posisiku, hanya kaki kiri Tante Anis yang kuangkat sementara kaki kanannya tergeletak di kasur dan kaki kiriku kuletakkan diatas paha kanannya. Kelihatan Tante Anis menikmati sekali posisi ini, dia mulai bergairah lagi dan gerakan pinggulnya mengganas kembali.

    Tak lama kemudian iapun mengalami orgasmenya … “Ahh…oohh…Doni…. kamu pinter banget sih… aahh… anak nakal…. tusuk tante yang kuat sayang… aahh … aahh… tante keluar lagi…. aahh….. aahh aahh..!,” teriakannya kali begitu keras dan panjang sehingga Dewi yang tertidur kelelahan akhirnya terbangun juga. Aku menekan penisku dalam-dalam di vagina Tante Anis sambil menunggunya kembali siap.

    “Udah sayang… tante udah capek… tante nggak kuat lagi sayang…. udah ya sayang… vagina tante udah kebas…… please… tante udah nggak sanggup lagi……”
    “Hmm… Doni masih pengen terus tante… soalnya sebentar lagi kita pisah… Doni mau menikmati tubuh Tante Anis hari ini sampai sepuas-puasnya…” kataku sambil memulai lagi tusukan penisku.
    “Ayo dong sayang….. udah dulu… kapan-kapan kita khan bisa ketemu lagi…. tante janji deh…. tapi sekarang udah dulu tante capek banget… tenaga tante udah abis….”
    “Yang ini terakhir tante… Doni juga udah mau keluar kok… boleh yaa…” kataku sambil mengecup bibirnya.

    jilat spermaTante Anis terdiam dan berusaha menikmati permainan penisku yang terus mengganas nyaris tanpa henti. Sementara itu aku sudah merasakan diriku mulai mendekati orgasme juga, penisku terasa membesar dan memenuhi vagina Tante Anis. Tampaknya Tante Anis juga merasakan hal yang sama, iapun segera terangsang berat serta mulai mendesah-desah untuk orgasme..

    “Ahh… Doni…. keluarin punya kamu sekarang sayaang… tusuk tante yang kuat… tante juga udah mau keluar sekarang……. aaaahhh..!!” “Ayo tante kita barengan… ini yang terakhir…. aahh Doni keluarr… aaggh…!”
    “Aahh…… mmhh… tante juga keluar lagii….. adduhh maakk…enak bangeett…… aaghh…!” Akhirnya kali itu persetubuhan kami benar-benar terhenti dan kamipun berpelukan lemas.

    Kukecup bibir Tante Anis dan perlahan-lahan kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Kulihat vagina tante Anis sudah sangat merah dan Tante Anis sendiri masih memejamkan matanya kehabisan energi. Hanya sedikit saja sisa lelehan spermaku yang keluar dari vagina Tante Anis, rupanya aku sudah mulai kehabisan cadangan sperma. sementara dia asik menjilati spermaku yang masih tersisa

    Tiba-tiba keheningan kami dipecahkan oleh suara Dewi, “Hey… kalian ML kok nggak ngajak-ngajak Dewi sih… emangnya kalian kira aku nggak pengen yaa….”

    “Sudah berapa lama sih kalian main… kok kayaknya seru banget… Anis sampai basah penuh keringat gitu…,” lanjut

    Dewi lagi. Tante Anis hanya menoleh sejenak lalu memberi kode dengan jarinya bahwa ia mengalami berkali2 orgasme pagi itu.agen poker

    “????…?? Ah gila juga… bener-bener teteh maniak ML….. Dewi baru tau….” kata Dewi melotot memandangi Tante

    Anis seolah tidak percaya.

    “Swear… enggak juga Wi…. aku baru kali ini kok ML segila ini, gak tau nih siapa yang gila, si Doni apa gue….” kata Tante Anis membela diri sambil masih terengah-engah kelelahan.
    “Dewi juga pengen dong sayang…. nggak usah kayak Teh Anis tapi Dewi pengen ML lagi pagi ini sebelum kita pisah… ya sayang….. please… aku pengen dapet kenang-kenangan yang spesial dari kamu. Ok, honey…..” Tapi tampaknya Dewi menyadari kondisiku yang masih lelah kehabisan tenaga.
    “Kalau Doni masih cape, pakai tangan atau lidah juga gak masalah kok….. dari tadi aku liat Teh Anis ML dengan kamu kok kayaknya seru banget, Dewi jadi konak kepengen ngerasain juga. Please honey… jilatin punyaku seperti kemarin malam…. Dewi suka kok… jilatin terus sampai Dewi puas… pokoknya jangan berhenti sebelum aku puas yaaa…… please honey… eat my pussy…. please…”

    Dewi yang beberapa jam sebelumnya masih malu-malu dan pura-pura tidak mau ikutan kini terlihat mulai berani merayuku dengan genit, di bukanya pahanya dan kedua tangannya menarik bibir vaginanya ke samping sehingga lubang vaginanya yang mungil tampak jelas.

    Mau tidak mau akupun kembali terangsang dan mulai melupakan kelelahanku. Aku ingin membuat Dewi mengalami orgasme berkali-kali tanpa istirahat seperti Tante Anis. Karena penisku masih lemas, kali ini aku memulainya dengan lidahku dulu. Kubaringkan Dewi di atas ranjang dan pantatnya kualasi dengan dua buah bantal supaya lidahku bisa menjangkau vaginanya dengan mudah.

    “Nah… gitu sayang… jilatin vagina Dewi… hmmh… enak banget…. Dewi belum pernah orgasme pakai oral… sekarang Dewi pengen ngerasain… ayoo sayang… bikin aku terbang melayang ke bulan…. c’mon honey… lick my pussy…. mmhh… yesss… I like it… yess… make me cum honey…” Kujilati bibir dan liang vaginanya lalu kupermainkan klitoris Dewi dengan bibir dan lidahku sementara itu jari-jari tanganku masuk ke dalam liang vaginanya.

    Tampaknya Dewi sangat menikmati ini, pinggulnya bergoyang-goyang perlahan serta suaranya mendesah-desah sexy sekali. Setelah beberapa menit akhirnya kuputuskan untuk meningkatkan rangsangan dengan jalan menghisap klitorisnya dengan kuat dan menjilatinya dengan cepat sehingga tubuh Dewi mulai bergetar tak beraturan. Sementara itu jari-jariku terus masuk semakin dalam sampai menyentuh g-spotnya. Ini membuat Dewi menjadi makin tak mampu mengontrol dirinya lagi, pinggulnya bergetar keras hingga akhirnya dia mengalami orgasmenya yang ketiga.

    “Mmhh Doni… adduhh… Dewi nggak tahan lagi adduuhh… terus isep yang kuat… c’mon honey…. mmhh… yess…. I’m cumming…. I’m cumming…… aduh enak bangeett…. aahh… oohh…. oohh…!!” tubuh Dewi mengejang keras, giginya terkatup rapat, matanya terpejam dan tangannya mencengkeram kasur dengan kuat. Tapi aku tidak menghentikan permainanku, klitoris dan g-spotnya terus aku rangsang sampai akhirnya setelah hampir semenit berlalu tubuh Dewi yang menggelinjang mulai terkulai lemas kehabisan tenaga. Aku ingin Dewi merasakan orgasme yang terus-menerus tanpa henti seperti Tante Anis. Dewi masih tergolek lemas di tengah tempat tidur, sementara itu penisku sudah mulai menegang kembali setelah mendapatkan cukup waktu beristirahat.

    Dewi yang belum sadar akan apa yang terjadi tiba-tiba kaget karena aku memasukkan penis ke dalam vaginanya yang masih berdenyut-denyut akibat orgasmenya yang terakhir.

    “Aduhh… Doni sayang… kamu ganas banget sih…. Dewi masih capek nih…. istirahat dulu yaa…. please honey…” Aku tersenyum dan menggelengkan kepala perlahan sambil terus menancapkan penisku ke dalam vaginanya.

    Akhirnya tidak berapa lama kemudian Dewi mulai terangsang juga, dia mulai menikmati sodokan penisku dan mulai menggerak-gerakkan pinggulnya dengan ganas. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pertahanan Dewi mulai bobol. Ia mulai kehilangan kendali dan tubuhnya bergetar-getar merasakan orgasmenya yang ke-empat.

    “Donni….. mmhh… gimana nih… Dewi bisa keluar lagi sayang……. aduhh… aahh… keluar lagi deh… aahh….. mmhh…. aahh…!” kedua tangan Dewi mencengkeram punggungku sementara itu kakinya menjepit kuat pinggulku. Aku membiarkan penisku tertancap dalam-dalam di vagina Dewi dan membiarkan dia menikmati orgasmenya.

    Begitu cengkeraman Dewi mulai melunak aku mulai lagi melanjutkan goyangan penisku di dalam vaginanya. Dewi tampaknya kaget setengah mati dan benar-benar tidak siap mendapat serangan beruntun ini.

    “Doni… udah dulu dong sayaang… Dewi masih capek….. Dewi lemes banget sayang…. please…. gimme a break, honey….” Tapi sama seperti dengan Tante Anis sebelumnya, aku tidak ambil peduli. Aku terus menusukkan penisku ke dalam vaginanya, makin lama makin cepat… sampai akhirnya Dewi mulai terangsang lagi untuk yang kesekian kalinya dan kembali ikut bergerak aktif.

    Tanda pria puas di ranjang“Doni… gantian ya… Dewi pengen di atas….” Aku lalu merebahkan diriku dan membiarikan Dewi menaiki tubuhku sambil membenamkan penisku ke dalam vaginanya. Kali ini Dewi benar-benar sudah belajar banyak dari Tante Anis, gerakannya mulai ganas dan liar. Desahan-desahan kenikmatannya benar-benar membangkitkan nafsu. Akhirnya Dewi mulai mengalami puncak kenikmatan orgasmenya yang kelima, gerakannya makin liar terutama saat membenamkan penisku ke dalam vaginanya dan desahannya berubah menjadi jerit kenikmatan.

    “Donii…. aahh… Dewi udah nggak tahan…uuhh… mmhh …..Dewi keluar lagi…. mmhh… yess…. I’m cumming… aahh… aahh……!!” Akhirnya pinggul Dewi menghujam keras ke bawah membuat penisku terbenam sampai ke ujung vaginanya berbarengan dengan rasa nikmat luar biasa yang menjalari tubuhnya. Dan Dewipun terkulai lemas di atas tubuhku.

    Kelihatan Dewi sudah begitu lemas setelah orgasmenya yang kelima, tapi sudah kepalang tanggung. Aku sudah terangsang berat dan belum orgasme. Kubaringkan Dewi yang masih memejamkan mata, lalu perlahan-lahan kubuka pahanya dan kuarahkan penisku ke liang kenikmatannya. “Aduh… jangan sayang… uuh… sakit sayang… vagina Dewi udah mulai ngilu…. berhenti dulu yaaa… istirahat sebentar aja… nanti boleh lagi….” Dewi mencoba menolakku, tapi tubuhnya yang sudah lemah tidak kuasa menahan masuknya penisku ke dalam vaginanya. Akhirnya ia tergolek pasrah di bawah berat tubuhku yang menindihnya. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata 2018 Goyangan Liar Tante Salsa

    Aku tidak ingin menyakiti Dewi, sebaliknya aku ingin memberinya kenikmatan. Maka aku menggerak-gerakkan pinggulku dengan hati-hati supaya penisku bergerak dengan lembut di dalam vaginanya yang sudah over-sensitif. Kalau Dewi terlihat kesakitan aku berhenti sebentar, setelah itu aku lanjutkan lagi dengan gerakan yang lembut. Sesekali kucumbu bibirnya, lalu kujilati leher dan telinganya agar nafsunya bangkit kembali sehingga akhirnya perlahan tapi pasti libido Dewi mulai naik kembali.

    Shauna OBrien nude in threesome sex sceneIa mulai bisa merasakan kenikmatan yang diberikan penisku. Matanya mulai terpejam merasakan nikmat dan dari mulutnya yang mungil kembali keluar desahan-desahannya yang khas dan sexy. Beberapa saat kemudian tampaknya Dewi benar-benar sudah pulih, rasa sakitnya sudah tergantikan sepenuhnya dengan rasa nikmat. Ia mulai menggerakkan pinggulnya dengan ganas sehingga akupun harus mempercepat tusukan penisku untuk mengimbanginya. Aku merasakan Dewi sebentar lagi akan mencapai orgasme, dan begitu juga aku.

    Thea Brooks nude threesome sex scene“Doni sayang… Dewi mau keluar lagi….. adduhh… adduhh… enak banget… mmhh… c’mon honey… fuck me harder…. yess…. aahh… masukin yang dalam sayang… adduuh… mmhh…. adduhh… Dewi keluar lagii…. mhh… aahh… I’m cumming…. aahh!”

    “Ayo Dewi…. kita barengan yaa sayang……. mmhh… aahh…!!” Akhirnya aku menumpahkan sisa persediaan spermaku yang terakhir ke dalam vagina Dewi, sementara tubuh Dewi menggelinjang hebat menahan nikmat orgasmenya.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Panas Nyata 2018 PNS dan Penari Bali

    Kisah Panas Nyata 2018 PNS dan Penari Bali

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempatnya Kisah Panas Nyata 2018 PNS dan Penari Bali 
    sex, seks 2018, cersex, penyedia sex, tempat ngesex, sexualitas, ngesex sama penari
    Kisah Panas Nyata 2018 PNS dan Penari Bali

    Cerita Sex Asli 2018 Pegawai Negeri Sipil (PNS) tentang petualangan atau pengalaman sexnya yang luar bisa dengan seorang penari di Bali. Menarik untuk kita baca sebagai sebuah pengalaman yang menggairahkan untuk dijadikan bahan rujukan maupun fantasi seksual. Berikut adalah selengkapnya cerita dewasa seks PNS. Liburan Wisata Romantis Bali.

    Perkenalkan Namaku Agus seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. Bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yanmg kukenal, namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    “Nama saya Ni Ketut Dede Ariyani, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”
    Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,
    “Maaf ya mbok tut, nama saya Agus, abis ga ada yang dikenal sih…”
    “Sekarang kan udah kenal,emang usia kamu berapa? kok manggil mbok”
    “25 mbok, emang kenapa?”
    “oh, emang bener kamu manggil aku mbok, umur aku 28.”
    “Oh…”

    Meskipun dia bilang usianya 28 tapi dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami sering ngobrol berdua pada waktu prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga sering ditengok sama cowok yang sama temen-temen aku dipanggil raksasa, Dede bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum, tapi memang pada waktu itu aku belum merasakan apa-apa.
    Pada waktu sehari sebelum penutupan dia bilang begini,
    “Gus, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?”
    “ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
    “yah, ke bioskop atau kemana gitu.”
    “oke..”

    saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor, lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak. Lalu aku beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia berkata,
    “ternyata perasaan gak bisa bohong ya.”

    “iya…”
    Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata,
    “De..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.”
    “Ga bisa gus, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”
    Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang,
    “Terserah.”

    Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo.
    Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.
    Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya,

    “De, aku pingin buat cupang di leher kamu.”
    “Coba aja!”
    Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,
    “He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang
    jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma mendesah,
    “Ah… ah…”
    “Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
    “Dasar… De, kita pulang yuk.”
    “ayuk.”
    Dede lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya. Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung nge-sms dia,

    “De… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang di dada kamu.”
    Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
    “Gus, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.”
    “Apaan tuh 3d?”, balasku.
    “Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
    “Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
    “beneran, masak aku main-main.”
    “Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa mesti pake pengaman?”
    “Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?”

    “Oke deh, met istirahat ya sayang…”
    “Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama aku.”
    “Ya deh, met kerja ya sayang.”
    Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri.

    Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku langsung nge-sms dia,
    “De… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan rencana kita yuk?”
    “ayuk, nanti aku jemput dimana?”
    “Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam wuruk.”
    “Oke!”

    Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang,

    “Kita mau kemana? ayuk”, Dede memakai baju yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan tentu saja cd.
    “Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”
    Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu.
    Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata,
    “Ga jadi ah…”
    “Trus kita ngapain kesini?”
    “ngobrol sambil tiduran.”
    “Enak aja”, aku langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia bilang,

    “Sabar dong sayang.” Dede lalu mematikan lampu, lalu menutup korden yang tadi belum tertutup, aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga memperhatikan itu.
    Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemuka perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu bilang,
    “Gus… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
    BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya dengan lembut,
    “ehm… ehm…”

    “Gus… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”
    Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga aku telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia lalu berkata,
    “Gus… pake kondom dulu ya sayang…”
    Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan berkata,
    “Ga apa-apa kan baru pertama.”

    Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia lalu berkata,
    “Gus… sekarang kamu di bawah ya, aku yang di atas.”
    aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
    “uh… enak sekali…”, aku mendesah.
    Diapun mendesah, Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Bercinta dengan 2 Tante Girang

    “Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…”
    Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,
    “ah… nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
    “Aku belum keluar kok dah selesai De?”
    “Cape… dan kayanya dah keluar Gus.”
    Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tanggung pkirku, akhirnya,

    “ah…”
    Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. Dede lalu berkata,
    “Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.”
    “Yah…”
    Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
    “ah..ah…ah…ah…”, Dede mendesah keras.
    “gimana De, enak kan?”
    “enak banget… ah…ah… ah…”
    Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang.
    Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.

    Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku
    “Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua berirama.

    Akhirnya tanganku terasa basah dan dia mengejang… Aku sama sekali belum keluar tapi film keburu selesai. Di perjalanan pulang akhirnya kami ribut, karena dia ingin pisah dariku dan kembali ke tunangannya. Aku berusaha membela diri tapi dia sudah berketetapan.
    Akhirnya kami berpisah dan aku tidak pernah bertemu dengan dia sampai akhirnya dia menikah dengan tunangannya yang juga penari.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Sex 2018 Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    Kisah Sex 2018 Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.
     
    Tempat Penyedia Kisah Sex 2018 Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    cerita sex 2018, cerita seks terbaru 2018, cerita sex nyata 2018, kumpulan cerita dewasa terlengkap 2018, cerita ngentot terupdate setiap hari.
    Kisah Sex 2018 Kenikmatan Jepitan Susu Lidya

    Cerita Sex Asli 2018 Lega rasanya aku melihat pagar rumah kosku setelah terjebak dalam kemacetan jalan dari kampusku. Kulirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.05 yang berarti aku telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam arus lalu-lintas Jakarta yang begitu mengerikan. Setelah memarkir mobilku, bergegas aku menuju ke kamarku dan kemudian langsung menghempaskan tubuh penatku ke ranjang tanpa sempat lagi menutup pintu kamar.

    Baru saja mataku tertutup, tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh ketukan pada pintu kamarku yang disertai dengan teriakan nyaring dari suara yang sudah sangat aku kenal.
    “Ko, lo baru pulang yah?” gelegar suara Voni memaksa mataku untuk menatap asal suara itu.
    “iya, memangnya ada apa sih teriak-teriak?” jawabku sewot sambil mengucek mataku.
    “Ini gue mau kenalin sepupu gue yang baru tiba dari Bandung” jawabnya sambil tangan kirinya menarik tangan seorang cewek masuk ke kamarku.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Kuperhatikan cewek yang disebut Voni sebagai sepupunya itu, sambil tersenyum aku menyodorkan tangan kananku kearahnya “Hai, namaku Riko”
    “Lydia” jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku.
    Sambil membalas senyumannya yang manis itu, mataku mendapati sesosok tubuh setinggi kira-kira 165 cm, walaupun dengan perawakan sedikit montok namun kulitnya yang putih bersih seakan menutupi bagian tersebut.

    “Riko ini teman baik gue yang sering gue ceritain ke kamu” celetuk Voni kepada Lydia.
    “Oh..”
    “Nah, sekarang kan loe berdua udah tau nama masing-masing, lain kali kalo ketemu kan bisa saling memanggil, gue mau mandi dulu yah, daag..” kata Voni sambil berjalan keluar dari kamarku.
    Aku menanggapi perkataan Voni barusan dengan kembali tersenyum ke Lydia.
    “Cantik juga sepupu Voni ini” pikirku dalam hati.
    “Lydia ke Jakarta buat liburan yah?” tanyaku kepadanya.
    “Iya, soalnya bosen di Bandung melulu” jawabnya.
    “Loh, memangnya kamu nggak kuliah?”
    “Nggak, sehabis SMA aku cuma bantu-bantu Papa aja, males sih kuliah.”
    “Rencananya berapa lama di Jakarta?”
    “Yah.. sekitar 2 minggu deh”
    “Riko aku ke kamar Voni dulu yah, mau mandi juga ”
    “Oke deh”

    Sambil tersenyum lagi dia berjalan keluar dari kamarku. Aku memandang punggung Lydia yang berjalan pelan ke arah kamar Voni. Kutatap BH hitamnya yang terlihat jelas dari balik kaos putih ketat yang membaluti tubuhnya yang agak bongsor itu sambil membayangkan dadanya yang juga montok itu. Setelah menutup pintu kamarku, kembali kurebahkan tubuhku ke ranjang dan hanya dalam sekejab saja aku sudah terlelap.

    “Ko, bangun dong”
    Aku membuka kembali mataku dan mendapatkan Voni yang sedang duduk di tepi ranjangku sambil menggoyangkan lututku.
    “Ada apa sih?” tanyaku dengan nada sewot setelah untuk kedua kalinya dibangunkan.
    “Kok marah-marah sih, udah bagus gue bangunin. Liat udah jam berapa masih belom mandi!”
    Aku menoleh ke arah jam dindingku sejenak.
    “Jam 11, emang kenapa kalo gue belum mandi?”
    “Kan loe janji mau ngetikin tugas gue kemaren”
    “Aduh Voni.. kan bisa besok..”
    “Nggak bisa, kan kumpulnya besok pagi-pagi”
    Aku bergegas bangun dan mengambil peralatan mandiku tanpa menghiraukan ocehan yang terus keluar dari mulut Voni.
    “Ya udah, gue mandi dulu, loe nyalain tuh komputer!”

    *****

    Tulisan di layar komputerku sepertinya mulai kabur di mataku.
    “Gila, udah jam 1, tugas sialan ini belum selesai juga” gerutuku dalam hati.
    “Tok.. Tok.. Tok..” bunyi pintu kamarku diketok dari luar.
    “Masuk!” teriakku tanpa menoleh ke arah sumber suara.
    Terdengar suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras sehingga membuatku akhirnya menoleh juga. Kaget juga waktu kudapati ternyata yang masuk adalah Lydia.
    “Eh maaf, tutupnya terlalu keras” sambil tersenyum malu dia membuka percakapan.
    “Loh, kok belum tidur?” dengan heran aku memandangnya lagi.
    “Iya nih, nggak tau kenapa nggak bisa tidur”
    “Voni mana?” tanyaku lagi.
    “Dari tadi udah tidur kok”
    “Gue dengar dari dia katanya elo lagi buatin tugasnya yah?”
    “Iya nih, tapi belum selesai, sedikit lagi sih”
    “Emang ngetikin apaan sih?” sambil bertanya dia mendekatiku dan berdiri tepat disamping kursiku.

    Aku tak menjawabnya karena menyadari tubuhnya yang dekat sekali dengan mukaku dan posisiku yang duduk di kursi membuat kepalaku berada tepat di samping dadanya. Dengan menolehkan kepalaku sedikit ke kiri, aku dapat melihat lengannya yang mulus karena dia hanya memakai baju tidur model tanpa lengan. Sewaktu dia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku dapat melihat pula sedikit bagian dari BHnya yang sekarang berwarna krem muda.

    “Busyet.. loe harum amat, pake parfum apa nih?”
    “Bukan parfum, lotion gue kali”
    “Lotion apaan, bikin terangsang nih” candaku.
    “Body Shop White Musk, kok bikin terangsang sih?” tanyanya sambil tersenyum kecil.
    “Iya nih beneran, terangsang gue nih jadinya”
    “Masa sih? berarti sekarang udah terangsang dong”
    Agak terkejut juga aku mendengar pertanyaan itu.
    “Jangan-jangan dia lagi memancing gue nih..” pikirku dalam hati.
    “Emangnya loe nggak takut kalo gue terangsang sama elo?” tanyaku iseng.
    “Nggak, memangnya loe kalo terangsang sama gue juga berani ngapain?”
    “Gue cium loe ntar” kataku memberanikan diri.
    Tanpa kusangka dia melangkah dari sebelah kiri ke arah depanku sehingga berada di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputerku.
    “Beneran berani cium gue?” tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.
    “Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

    Aku bangkit berdiri dari dudukku sambil mendorong kursiku sedikit ke belakang sehingga kini aku berdiri persis di hadapannya.
    Sambil mendekatkan mukaku ke wajahnya aku bertanya ” Bener nih nggak marah kalo gue cium?”
    Dia hanya tersenyum saja tanpa menjawab pertanyaanku.

    Tanpa pikir panjang lagi aku segera mencium lembut bibirnya. Lydia memejamkan matanya ketika menerima ciumanku. Kumainkan ujung lidahku pelan kedalam mulutnya untuk mencari lidahnya yang segera bertaut dan saling memutar ketika bertemu. Sentuhan erotis yang kudapat membuat aku semakin bergairah dan langsung menghujani bibir lembut itu dengan lidahku.

    Sambil terus menjajah bibirnya aku menuntun pelan Lydia ke ranjang. Dengan mata masih terpejam dia menurut ketika kubaringkan di ranjangku. Erangan halus yang didesahkan olehnya membuatku semakin bernafsu dan segera saja lidahku berpindah tempat ke bagian leher dan turun ke area dadanya.

    Setelah menanggalkan bajunya, kedua tanganku yang kususupkan ke punggungnya sibuk mencari kaitan BH-nya dan segera saja kulepas begitu aku temukan. Dengan satu tarikan saja terlepaslah penutup dadanya dan dua bukit putih mulus dengan pentil pink yang kecil segera terpampang indah didepanku. Kuremas pelan dua susunya yang besar namun sayang tidak begitu kenyal sehingga terkesan sedikit lembek.

    Puting susunya yang mungil tak luput dari serangan lidahku. Setiap aku jilati puting mungil tersebut, Lydia mendesah pelan dan itu membuatku semakin terangsang saja. Entah bagaimana kabar penisku yang sedari tadi telah tegak berdiri namun terjepit diantara celanaku dan selangkangannya.
    Putingnya yang kecil memang sedikit menyusahkan buatku sewaktu menyedot bergantian dari toket kiri ke toket kanannya, namun desahan serta gerakan-gerakan tubuhnya yang menandakan dia juga terangsang membuatku tak tahan untuk segera bergerilya ke perutnya yang sedikit berlemak.

    Namun ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba saja dia menahan tanganku.
    “Jangan Riko!”
    “Kenapa?”
    “Jangan terlalu jauh..”
    “Wah, masa berhenti setengah-setengah, nanggung nih..”
    “Pokoknya nggak boleh” setengah berteriak Lydia bangkit dan duduk di ranjang.
    Kulihat dua susunya bergantung dengan anggunnya di hadapanku.
    “Kasihan ama ini nih, udah berdiri dari tadi, masa disuruh bobo lagi?” tanyaku sambil menunjuk ke arah penisku yang membusung menonjol dari balik celana pendekku.

    Tanpa kusangka lagi, tiba-tiba saja Lydia meloroti celanaku plus celana dalamku sekalian.
    Aku hanya diam ketika dia melakukan hal itu, pikirku mungkin saja dia berubah pikiran.
    Tetapi ternyata dia kemudian menggenggam penisku dan dengan pelan mengocok penisku naik turun dengan irama yang teratur.

    Aku menyandarkan tubuhku pada dinding kamar dan masih dengan posisi jongkok dihadapanku Lydia tersenyum sambil terus mengocok batang penisku tetapi semakin lama semakin cepat.
    Nafasku memburu kencang dan jantungku berdegub semakin tak beraturan dibuatnya, walaupun aku sangat sering masturbasi, tapi pengalaman dikocok oleh seorang cewek adalah yang pertama bagiku, apalagi ditambah pemandangan dua susu montok yang ikut bergoyang karena gerakan pemiliknya yang sedang menocok penisku bergantian dengan tangan kiri dan kanannya.

    “Lyd.. mau keluar nih..” lirih kataku sambil memejamkan mata meresapi kenikmatan ini.
    “Bentar, tahan dulu Ko..”jawabnya sambil melepaskan kocokannya.
    “Loh kok dilepas?” tanyaku kaget.

    Tanpa menjawab pertanyaanku, Lydia mendekatkan dadanya ke arah penisku dan tanpa sempat aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan dua susunya yang besar itu. Sensasi luar biasa aku dapatkan dari penisku yang dijepit oleh dua gunung kembar itu membuatku terkesiap menahan napas. Sebelum aku sempat bertindak apa-apa, dia kembali mengocok penisku yang terjepit diantara dua susunya yang kini ditahan dengan menggunakan kedua tangannya.

    Kali ini seluruh urat-urat dan sendi-sendi di sekujur tubuhku pun turut merasakan kenikmatan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangannya tadi. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Dahsyatnya Gairah Tanteku

    “Enak nggak Ko?” tanyanya lirih kepadaku sambil menatap mataku.
    “Gila.. enak banget Sayang.. terus kocok yang kencang..”
    Tanganku yang masih bebas kugerakkan kearah pahanya yang mulus. Sesekali memutar arah ke bagian belakang untuk merasakan pantatnya yang lembut.
    “Ahh.. ohh..” desahnya pelan sambil kembali memejamkan matanya.
    Kocokan serta jepitan susunya yang semakin keras semakin membuatku lupa daratan.
    “Lyd.. aku keluar..”

    Tanpa bisa kutahan lagi semprotan lahar panasku yang kental segera menyembur keluar dan membasahi lehernya dan sebagian area dadanya. Seluruh tubuhku lemas seketika dan hanya bisa bersandar di dinding kamar. Aku memandang nanar ke Lydia yang saat itu bangkit berdiri dan mencari tissue untuk membersihkan bekas spermaku. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya

    “Kamu seneng nggak”
    Aku mengangguk sambil membalas senyumannya.
    “Jangan bilang siapa-siapa yah, apalagi sama Voni” katanya memperingatkanku sambil memakai kembali BH dan bajunya yang tadi kulempar entah kemana.
    “Iyalah.. masa gue bilang-bilang, nanti kamu nggak mau lagi ngocokin gue”
    Lydia kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjangnya dia pun beranjak menuju pintu.

    “Gue bersih-bersih dulu yah, abis itu mau bobo” ujarnya sebelum membuka pintu.
    “Thanks yah Lyd.. besok kesini lagi yah” balasku sambil menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Lydia.

    Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang barusan berlalu, mimpi apa aku semalam bisa mendapat keberuntungan seperti ini. Tak sabar aku menunggu besok tiba, siapa tahu ternyata bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin saja suatu saat aku bisa merasakan kenikmatan dari lubang surga Lydia, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku dulu.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak     

  • Kisah Dewasa Nyata Gairah Membara Tante Judes

    Kisah Dewasa Nyata Gairah Membara Tante Judes

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempat Penyedia Cerita Sex Terbaru 2018 Gairah Membara Tante Judes

    Tante judes, cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita bokep, cerita porno, cerita xxx, cerita sange, cerita birahi, cerita ngentot, cerita bf, cerita seks terbaru 2024

    Cerita Sex Asli 2018 Aku sedang berlibur di kota Bandung, nginap dirumah Om ku adik mama yang paling kecil. Mereka memang 7 bersaudara dan mamaku yang paling tua, aku saat itu berumur 20 tahun dan omku berumur 35 tahun. Istri om ku, tante Ida berumur 27 tahun, orangnya sangat cantik dan mempunyai tubuh yang mungil tapi padat. Pantatnya bebar-benar montok dengan pinggang yang ramping dan perut yang datar, maklum mereka belum mempunyai anak, biarpun sudah kawin hampir 3 tahun.

    Akan tetapi tante Ida yang cantik itu, orangnya sangat judes, dia tidak memandang mata keluargaku, maklum kami hanya biasa-biasa saja, sedangkan tante Ida datang dari keluarga yang sangat kaya di kota Surabaya, dia hanya 2 bersaudara dan Ida adik perempuannya yang berumur 22 tahun, masih kuliah di ITB dan tinggal dirumah om dan tante Ida di Bandung.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Selama aku berada dirumah om ku ini, hampir setiap hari tante Ida mengomel saja, karena dia memang sangat benci kalau aku menginap dirumah mereka. Disamping aku memang termasuk anak yang bandel, biarpun secara postur tubuh, aku sudah kelihatan sangat dewasa, karena tinggi badanku 175 cm dengan tubuh yang berotot, tante Ida curiga saja dan menganggap aku sering menerima duit dari om ku, pada hal sangat jarang om ku memberi aku duit.

    Saat ini aku nginap di rumah mereka, sebenarnya hanya terpaksa saja, karena aku sedang berlibur di Bandung dan ibuku memberitahukan kepada om ku yang memaksa aku tinggal dirumahnya. Hari ini entah mengapa aku merasa suntuk banget sendirian, kemarin sore sebelum om ku pulang dari kantor, tante Ida marah-marah dan menunjukan muka cemberut terhadap saya. Saat itu rumah berada dalam keadaan sepi, om sudah pergi kekantor, Mbak Ani adik tante Ida sedang pergi kuliah, Bik Suti lagi pergi ke pasar, dan tante Ida katanya mau pergi ke arisan. Tadi sebelum pergi dengan nada yang setengah membentak, tante Ida menyuruh saya menjaga rumah.

    “Dari pada BT sendiri, mending nonton BF aja di kamar,” pikirku.

    TV mulai kunyalakan, kuambil CD porno yang kemarin kupinjam ditempat persewahan dekat rumah, adegan-adegan panas nampak di layar. Mendengar desahan-desahan artis BF yang cantik dan bahenol tersebut membuat aku terangsang. Dengan lincahnya tanganku melucuti celana beserta CD-ku sendiri. Burungku yang sedari tadi tegak mengacung kukocok perlahan. Film yang kutonton itu cukup panas, sehingga aku menjadi semakin bergairah. Kutanggalkan pakaian yang masih melekat, akhirnya tubuhku tanpa ada penutup sekalipun. Kocokan tanganku semakin cepat seiring dengan makin panasnya adegan yang kutonton. Kurasakan ada getaran dalam penisku yang ingin meyeruak keluar. Aku mau orgasme, tiba-tiba…

    “Anton.. apa yang kamu lakukan!!” teriak sebuah suara yang aku kenal.

    “Ooooohh… Tante…?!” aku kaget setengah mati dan sangat bingung sekali saat itu. Tak kusangka tante Ida yang katanya mau pergi arisan bisa kembali secepat itu. Tanpa sadar aku bangkit berdiri dan kudekati tante Ida yang cantik tapi judes itu, yang masih berdiri dalam keadaan kaget dengan mata membelalak melihat keadaanku yang telanjang bulat dengan penisku yang panjang dan besar dalam keadaan tegang itu. Tiba-tiba entah setan mana yang mendorongku, secara refleks saja aku menyergap dan mendekap tubuh tante Ida yang mungil padat itu. Badannya yang mungil dan tingginya yang hanya sampai sebahu dari ku, ku bekap dengan kuat dan kutarik agak keatas, sehingga tante Ida hanya berdiri dengan ujung jari kakinya saja dengan kepala agak tertengadah keatas, karena kaget. Dengan cepat kucium dan kulumat bibir tipisnya yang seksi.

    “Eeeehhhh… ppppffffff…!!! badan tante Ida seketika mengejang dan agak menggeliat menerima perlakuan yang tidak pernah dia sangka akan berani aku lakukan itu dan sesaat kemudian dia mulai memberontak dengan hebat, sehingga ciumanku terlepas….

    “Anton.. jangan kurang ajar.. berani benar kau ini.. ingat, Toonnn.. Aku ini istri om mu…!!! Cepat lepas… nanti kulaporkan kau ke om mu…” teriak tante Ida dengan suara garang mencoba mengancamku.

    Aku tak lagi peduli, salah tante Ida sendiri sih, orang mau orgasme kok diganggu. Dengan buasnya aku jilat belakang telinga dan tengkuknya, kedua payudaranya yang biarpun tidak terlalu besar, tapi padat itu langsung kuramas-ramas dengan buas, sampai tante Ida menjerit-jerit. Disamping nafsuku yang memang sudah menggila itu, ada juga rasa ingin balas dendam dan mau mengajar adat padanya atas perlakuan dan pandangannya yang sangat menghina padaku.

    Dia mencoba berteriak, tapi dengan cepat aku segera menciumnya lagi. Ada kali 10 menit aku melakukan hal itu, sementara tante Ida terus meronta-ronta, dan mengancamku serta mencaci maki, entah apa saja yang dikatakannya, aku sudah tidak memperdulikannya lagi. Aku terus menyerangnya dengan buas dan mengelus-elus dan meramas-ramas seluruh tubuhnya sambil terus mencium mulutnya dengan rakus. Dia tidak dapat melepaskan diri dari dekapanku, karena memang tubuhku yang tinggi 175 cm dengan badan yang atletis dan berotot, tidak sebanding dengan tubuh tante Ida yang 155 cm dan mungil itu.

    Akibat seranganku yang bertubi-tubi itu, lama kelamaan kurasakan tidak ada lagi perlawanan dari tante Ida, entah karena dia sudah lelah atau mungkin dia mulai terangsang juga. Merasa sudah tidak ada perlawanan lagi dari tante Ida, penisku yang panjang dan besar yang sudah sangat tegang itu kugosok-gosok pada perutnya dan kemudian kuraih tangannya yang mungil dan kuelus-elus ke penisku, tangan mungilnya kugosok-gosok, mengocok penisku yang mulai mengeras. Tubuhnya terasa mengejang, akan tetapi kedua matanya masih terpejam, dan tidak ada perlawanan darinya.

    Kemudian ketika dengan perlahan kubuka baju tante Ida, dia dengan lemah masih mencoba menahan tanganku, akan tetapi tanganku yang satu mengunci kedua tangannya dan tanganku yang lain membuka satu demi satu kancing-kancing blusnya, dan perlahan-lahan mempertontonkan keindahan tubuh di balik kain itu. Setelah berhasil membuka blus dan BH-nya, kuturunkan ciumanku menuju ke payudara tante Ida yang padat berisi…

    “Tooonnnn… aaammmpuunn… Toonnnnn… iiii.. iiingaaattttt.. Tooonnn..!!!” Kucium dan kulumat putingnya yang berwarna kecoklatan itu. Terkadang kugigit dan kupuntir putingnya, sementara kusingkap roknya dan jari-jariku mulai mengelus-elus kemaluannya yang masih tertutup CD.

    “Iiiiiiiiii…..ooohhhhhhh…..aaaagggghh hhhhh……..ssssshhhhhhh……..Toooonnnnn……! !!!!” akibat perlakuanku itu, kayaknya tante Ida mulai terangsang juga, itu terasa dari tubuhnya yang mengejang kaku dan dengusan nafasnya makin terdengar kuat. Aku makin memperhebat seranganku dan tiba-tiba tubuh tante Ida bergetar dengan kuat dan……..

    “Aaaahhhhhh..Toooonnnn…jaaa..jaaa angaaannn….Tooonnnn……iiii…ngaaaatttt..Tooo nnn… oooohhhhhhh…………aaaaaggggghhh…aaaaggghhh .aaaaggggggggghhhhh…!!!!!” akhirnya, disertai tubuhnya yang mengejang dan menggeliat-geliat kuat, serta kedua tangannya mendekap punggung ku….Seerrr.. cairan kewanitaan tante Ida membasahi CD nya sekalian jemariku.

    Setelah masa orgasmenya berlalu, terasa badan tante Ida melemas terkulai dalam dekapanku dan kedua matanya masih terpejam rapat, entah perasaan apa yang sedang bergelora dalam tubuhnya, puas, malu atau putus asa akibat perlakuanku terhadap nya , sehingga dia mencapai orgasme itu. Tarikan nafasnya masih terengah-engah.

    Kami terdiam sejenak, sementara tubuh tante Ida bersandar lemas dalam dekapanku dengan mata. Jemari lentik tante Ida masih menggenggam penisku yang masih tegak mengacung. Akhirnya secara perlahan-lahan kepala tante Ida menengadah keatas dan terlihat pandangan matanya yang sayu menatapku, sehingga menambah kecantikan wajahnya dan secara lembut terdengar suaranya…

    “Oooohhhh….Toonnnn, apa yang kau perbuat pada tantemu ini…….?????”

    “Eeeehhmmm…maafkan Anton tante….Anton lupa diri….abis tante tadi masuk tiba-tiba selagi Anton akan mencapai klimaks….salah tante sendiri sihhh…….lagi pula…tante amat cantik sihhh…..!!!!!!” sahutku mencari-cari alasan sekenanya.

    cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot, ngentot artis, cerita bokep, www.segi3.com
    Sekarang kayaknya tante Ida sudah pasrah dan sambil tanganya masih menggenggam penisku katanya lagi..

    “Tooonnnn…..punya kamu gede amat yaaaa…????. Punya Om mu nggak sampai segede ini..!!”

    “Aaahhhhh, tante…apa betull…?????!” memang penis ku panjangnya 20 cm dan gede juga dengan kepalanya yang bulat besar, apalagi kalau lagi sangat bernafsu begini. Jemari lentik tante Ida yang tadinya hanya menggenggam saja, kini mulai memainkan penisku dengan manja. Seperti mendapat mainan baru, tangan tante Ida tak mau lepas dari situ.

    “Taaannnnn…., kok diiiii…..dii…diamin aja, dikocok dong, Taannn…. biar
    enaaakkk….!!!!”

    “Ton, Ton.. kamu keburu nafsu aja….aaaaggghhh….!!!”, perlahan-lahan kedua tanganku menekan bahu tante Ida, sehingga tubuh tante Ida berjongkok dan sesaat kemudian kepalanya telah sejajar dengan selangkanganku. Kedua tangannya segera menggenggam penisku dan kemudian tante Ida mulai menjilati kepala penisku dengan lidahnya. Bergetar seluruh tubuhku menerima rangsang dari mulut tante Ida. Dijilatnya seluruh batang kemaluanku, mulai dari pangkal sampai ujung. Tak ada bagian yang terlewat dari sapuan lidahnya.

    Dikocoknya penisku didalam mulutnya, tapi tak semuanya bisa masuk. Mungkin hanya 3/4 nya saja yang dapat masuk ke mulut tante Ida. Kurasakan dinding tenggorokan tante Ida menyentuh kepala penisku. Sungguh sensasi sangat luar biasa menjalar ke seluruh tubuhku. Cukup lama juga tante Ida mengulum penisku. Kurasakan batang penisku mulai membesar dan makin mengeras. Dari dalam kurasakan ada sesuatu yang memaksa untuk keluar. Merasa aku akan keluar, tante Ida semakin cepat mengocok batang kemaluanku.
    “Taaannnnn..ah..aohh.. taaannn.. Anton mo keluar,…….aaauuugghhhh…..taaannnn..!!!!!!!”

    Akhirnya..Croott..croott..croottt.. Hampir sepuluh kali cairan itu menyembur dari ujung penisku. Diminumnya air maniku dengan, dijilatinya semua, sampai tak ada lagi cairan yang tersisa. Meskipun sudah keluar tetapi penisku tetap saja masih tegar, meski tak seberapa keras lagi Melihat itu, tante Ida mencium-cium kepala penisku dan menjilat-jilatnya hingga bersih.

    Kemudian kutarik berdiri tubuh tante Ida dan kudorong ke tempat tidur, sehingga tante Ida terlentang diatas tempat tidur. Dengan cepat kulucuti rok sekalian CD nya, sehingga sekarang tante Ida terlentang diatas tempat tidur dengan tubuhnya yang mungil tapi padat itu berada dalam keadaan telanjang bulat. Tante Ida hanya menatap ku dengan pandangan yang sayu dan terlihat pasrah. Aku naik keatas tempat tidur dan kedua kakinya kupentang lebar-lebar dan aku berjongkok diantara kedua pahanya yang terpentang membuka lebar kemaluannya yang telah licin, siap untuk diterobos.

    Kupegang batang penisku dan kugosok-gosok sepanjang bibir kemaluannya, sambil kutekan-tekan pelahan. Merasakan gesekan-gesekan lembut vagina tante Ida, penisku mulai mengeras kembali. Ku ambil tangan tante Ida dan ku tempatkan pada batang penisku, segera digengamnya penisku dan diarahkan ke lubang kemaluannya. Dengan sedikit gerakan menekan, kepala penisku perlahan-lahan mulai masuk setengah ke lobang kemaluan tante Ida. Terasa lobang kemaluan tante Ida sangat sempit mencengkeram batang kemaluanku. Dinding kemaluan tante membungkus rapat batang kemaluanku, kutekan lagi dan tubuh tante Ida menggeliat…

    “Oooooohhhhhh… Toooonnnn… bee.. beeeesaaarrrr aaaaa.. maaaattttt.. pe.. peeelaaan… pee laaan… Tooooonnnnn… ooooohhhhh..!!!!!” tante Ida merintih perlahan. Secara pelan dan hati-hati aku menekan batang kemaluanku makin dalam… terus… terus…. ooohhhhhh… eeeenna aaak… benaaarrrr… terasa jepitan kuat dinding kemaluan tante Ida yang menjepit rapat batang kemaluanku. Perasaanku terasa melayang-layang dilanda kenikmatan yang tidak terlukisakan ini…..

    “Taaaaannnnn……ooohhhhhh…..eeee euuuuunnaaaakkkkkkkk…taannnnn….!!!!”

    Dengan kedua paha yang terkangkang lebar-lebar dan kedua tangannya berpegang pada pinggangku, tante Ida memandang ku dengan tatapan sayu, terlihat sangat cantik dan menawan, sehingga aku yang sedang bertumpu diatasnya perasaanku terasa menggila, melihat dan merasakan wanita cantik dan ayu yang  berbadan mungil tapi padat ini, terlentang pasrah dibawahku, menerima seluruh perlakuanku.

    Kugerakan perlahan-lahan pinggulku menekan kebawah, sehingga penisku terbenam makin dalam kelobang kemaluannya, dalam….. dalam….. terus…… terus….. daannnn….. ….kemudian……ujung kepala penisku terasa mentok, karena beberapa kali tubuh tante Ida mengejang ketika aku mencoba menekan lebih kuat, aku kemudian mulai menarik keluar dan selanjutnya memompa keluar masuk.

    Dengan bersemangat aku mulai menaik-turunkan tubuhku. Gerakan naik-turun yang terkadang diselingi dengan gerakan memutar, sungguh merupakan sensasi yang sangat luar biasa. Apalagi posisi kedua paha tante Ida terkangkang lebar-lebar, membuat tikaman-tikamanku terasa jauh didalam dasar lobang kemaluannya. Aku dapat melihat payudara tante Ida bergerak-gerak keatas kebawah setiap kali aku menekan masuk penisk dalam-dalam sehingga kedua selangkangan kami berhimpit rapat-rapat. Kemudian kurasakan otot-otot kemaluan tante Ida dengan kuat menyedot penisku. Semakin lama kurasa semakin kuat saja kemaluan tante Ida menjepit penisku. Kulihat wajah tante Ida nampak makin memerah menahan orgasme keduanya yang akan melandanya sebentar lagi.

    “Aaaaaaddduuuuuhhhhh….Toooonnn.. Aaaagggghhhhhh.. Oouggg.. hhaa..hhaa…Toooonn …taaannnn…teeeee…maaa…. Maaauuuu…keee…keeeeluaraarrrr lagi, Toonnnnn…!!!!!!!.” Dan….. Seeeeerrrr…..kurasakan cairan hangat membasahi penisku.

    Sementara nafsuku sudah sangat memuncak menuntut penyelesaiannya, aku sudah tidak bisa lagi bertindak halus, tanpa banyak bicara, segera saja kupompa pantatku dengan cepat dan gencar, mendapat serangan yang agak kasar dan tiba-tiba itu tante Ida menjerit-jerit kesakitan. Meskipun lobang kemaluan tante Ida telah basah dan licin banget, tapi tetap saja terasa seret untuk ukuran penisku yang besar.

    Tak kuhiraukan lagi suara tante Ida yang menjerit-jerit kesakitan, yang ada dipikiranku saat itu adalah aku ingin segera mengakhiri permaina ini dan merasakan nikmat yang akan datang padaku. Kurasakan otot-otot penisku mulai berdenyut-denyut dengan kerasnya, ada sesuatu yang berusaha untuk keluar dari batang penisku. Kucoba untuk menahannya selama mungkin agar tidak segera keluar, tapi jepitan dinding kemaluan tante Ida akhirnya meruntuhkan pertahananku. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Bercinta Dengan Ibu Mertua

    “Aaaaaauuddddduuhhhh… taaannnnnn… teeeee… oooooohhhhh…..!!!!” keluhan panjang penuh kenikmatan keluar dari mulut ku disertai dengan…croott.. croott….croooootttt….semburan..maniku menyemprot dengan kuat, mengisi relung-relung terdalam lobang kemaluan tante Ida, kemudian badanku tertelungkup lemas menidih badan mungi tante Ida, sementara kuubiarkan penisku tetap didalam kemaluan tante Ida untuk merasakan sisa-sisa orgasmeku. Kurasakan kemaluan tante Ida tetap saja berdenyur-denyut, meski tak sekuat tadi.

    “Taannnn, terima kasih ya, udah mau temenin Anton main.!!!!” kataku dengan manja.

    “Kamu, tuh, Ton, kalau lagi nafsu jangan main maksa dong, masak tantemu sendiri kamu perkosa juga…..!!!!”

    “Iiihhhhh…tante…..tapi tante senang juga….kaannnn …..????”

    “Iya.. siiihhh….!!!!!” kata tante Ida malu-malu.

    Sejak saat itu sikap tante Ida terhadapku berobah seratus persen, biarpun sikap kami ini tetap terjaga dihadapan om dan adik tante Ida. Aku dan tante Ida sering berhubungan sex bersama kalau rumah lagi sepi. Aku makin merasa sayang saja terhadap tante Ida, apalagi tante Ida melayani nafsu sex saya dengan rela dan sepenuh hati.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak   

  • Kisah Dewasa Nyata 2018 Goyangan Liar Tante Salsa

    Kisah Dewasa Nyata 2018 Goyangan Liar Tante Salsa

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempat Penyedia Kisah Dewasa Nyata Terbaru 2018 Goyangan Liar Tante Salsa

    Cerita nyata, cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita bokep, cerita porno, cerita xxx, cerita sange, cerita birahi, cerita ngentot, cerita bf, cerita seks terbaru 2024

    Cerita Sex Asli 2018 Sejäk seteläh menikäh, ibu tinggäl di rumäh kecil kämi beberäpä bulän sämbil menunggu bängunän rumäh bäru merekä selesäi. Lägi-lägi, rumäh bäru merekä tidäk jäuh däri bengkel äyäh. äyäh menoläk tinggäl di rumäh tänte Tinä kärenä äläsän pribädi äyäh. Seteläh bänyäk proses yäng diläkukän äntärä äyäh dän ibu, äkhirnyä bengkel tempät äyäh bekerjä, kini menjädi milik äyäh dän ibu sepenuhnyä.

    äyäh pernäh memohon pada ibu ägär diä ingin tetäp däpät bekerjä di bengkel, dän teräng säjä bengkel itu längsung ibu putuskän untuk dibeli säjä. Mäklum ibu ädäläh ‘business-minded person’. äku semäkin säyäng dengän ibu, kärenä pädä äkhirnyä citä-citä äyäh untuk memiliki bengkel sendiri terkäbulkän. Kini bengkel äyäh mäkin besär seteläh ibu ikut berperän besär di sänä.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Bänyäk renoväsi yäng merekä läkukän yäng membuät bengkel äyäh tämpäk lebih menärik.Pelänggän äyäh mäkin bertämbäh, dän käli ini bänyäk däri kälängän oräng-oräng käyä. äyäh tidäk memecät pegäwäi-pegäwäi lämä di sänä, mäläh menäikkän gäji merekä dän memperläkukän merekä seperti säät diä diperläkukän oleh pemilik bengkel yäng lämä.

    Kehidupän dän gäyä hidupku & äyäh benär-benär berubäh 180 deräjät. Kini äyäh sering meläncong ke luär negeri bersämä ibu, dän äku sering ditinggäl di rumäh sendiri dengän pembäntu. äläsän äku ditinggäl merekä kärenä äku mäsih härus sekoläh.

    Ibu sering mengundäng temän-temän lämänyä bermäin di rumäh. Säläh sätu temännyä bernämä tänte äni. Tänte äni säät itu hänyä 15 tähun lebih tuä däriku. Semestinyä diä päntäs äku pänggil käkäk däripädä tänte, kärenä wäjähnyä yäng mäsih terlihät seperti oräng berumur 20 tähunän. Tänte äni ädäläh pelänggän tetäp sälon kecäntikän ibu, dän kemudiän menjädi temän bäik ibu. Wäjäh tänte äni tergolong cäntik dengän kulitnyä yäng putih bersih. Dädänyä tidäk begitu besär, täpi pinggulnyä indäh bukän mäin.

    Mäklum änäk oräng käyä yäng sukä tändäng ke sälon kecäntikän. Tänte äni sering mäin ke rumäh dän kädäng kälä ngobrol ätäu gossip dengän ibu berjäm-jäm. Tidäk järäng tänte äni keluär bersämä kämi sekeluärgä untuk nonton bioskop, window shopping ätäu ngäfe di mäll.

    äku pernäh sempät bertänyä tentäng kehidupän pribädi tänte äni. Ibu berceritä bähwä tänte äni itu bukänläh jändä ceräi ätäu jändä äpäläh. Täpi tänte äni sempät ingin menikäh, täpi ternyätä pihäk däri läki-läki memutuskän untuk mengäkhiri pernikähän itu. äläsännyä tidäk dijeläskän oleh ibu, kärenä mungkin äku mäsih terlälu mudä untuk mengerti häl-häl seperti ini.

    Pädä suätu häri äyäh dän ibu lägi-lägi cäbut däri rumäh. Täpi käli ini merekä tidäk ke luär negeri, täpi hänyä meläncong ke kotä Bändung säjä selämä äkhir pekän. Lägi-lägi hänyä äku dän pembäntu säjä yäng tinggäl di rumäh. Säät itu äku ingin sekäli käbur däri rumäh, dän menginäp di rumäh temän.

    Tibä-tibä bel rumäh berbunyi dän wäktu itu mäsih jäm 5:30 sore di häri Säbtu. äyäh dän ibu bäru 1/2 jäm yäng lälu berängkät ke Bändung. äku pikir merekä kembäli ke rumäh mengämbil bäräng yäng ketinggälän.

    Sewäktu pintu rumäh dibukä oleh pembäntu, suärä tänte äni menyäpänyä. äku hänyä duduk bermäläs-mäläsän di sofä ruäng tämu sämbil nonton äcärä TV. Tibä-tibä äku disäpänyä.

    “Bernäs kok nggä ikut päpä mämä ke Bändung?” tänyä tänte äni.
    “Kälo ke Bändung sih Bernäs mäläs, tänte. Kälo ke Singäpore Bernäs mäu ikut.” jäwäbku säntäi.
    “Yäh käpän-käpän äjä ikut tänte ke Singäpore. Tänte ädä äpärtment di sänä” tungkäs tänte äni.
    äku pun hänyä menjäwäb äpä ädänyä
    “Ok deh. Ntär kitä pigi räme-räme äjä. Tänte ädä perlu äpä dengän mämä? Nyusul äjä ke Bändung kälo penting.”.
    “Kägäk ädä sih. Tänte cumän pengen äjäk mämämu mäkän äjä. Yäh sekäräng tänte bäkälän mäkän sendiriän nih. Bernäs mäu nggä temenin tänte?”.
    “Emäng tänte mäu mäkän di mänä?”
    “Tänte sih mikir Pizzä Hut.”
    “Mäles äh ogut kälo Pizzä Hut.”
    “Trus Bernäs mäunyä pengen mäkän äpä?”
    “Mäkän di Muärä Käräng äjä tänte. Di sono kän bänyäk pilihän, ntär kitä pilih äjä yäng kitä mäu.”
    “Oke deh. Mäu cäbut jäm beräpä?”
    “Entärän äjä tänte. Bernäs mäsih belon läper. Jäm 7 äjä berängkät. Tänte duduk äjä dulu.”

    Kämi berduä nonton bersebelähän di sofä yäng empuk. Sore itu tänte äni mengenäkän bäju yäng lumäyän sexy. Diä memäkäi rok ketät sämpäi 10 cm di ätäs lutut, dän ätäsännyä memäkäi bäju berwärnä oränge mudä tänpä lengän dengän bägiän dädä ätäs terbukä (kirä-kirä äntärä 12 sämpäi 15cm kebäwäh däri pängkäl lehernyä).

    Käki tänte äni putih mulus, tänpä ädä bulu käki 1 heläi pun. Mungkin kärenä diä räjin bersälon riä di sälon ibu, päling tidäk seminggu 2 käli. Bägiän dädä ätäsnyä jugä putih mulus. Kämi nonton TV dengän äcärä/chännel seädänyä säjä sämbil menunggu sämpäi jäm 7 mäläm. Kämi jugä kädäng-kädäng ngobrol säntäi, kebänyäkän tänte äni sukä bertänyä tentäng kehidupän sekolähku sämpäi menänyäkän tentäng kehidupän cintäku di sekoläh.

    äku mengätäkän kepädä tänte äni bähwä äku säät itu mäsih belum mäu terikät dengän mäsäläh percintään jämän SMä. Kälo näksir sih ädä, cumä äku tidäk sämpäi menggänggäp terlälu serius.

    Semäkin lämä kämi berbincäng-bincäng, tubuh tänte äni semäkin mendekät ke ärähku. Bäu pärfum Chänel yg diä päkäi muläi tercium jeläs di hidungku. Täpi äku tidäk mempunyäi pikirän äpä-äpä säät itu.

    Tibä-tibä tänte äni berkätä,
    “Bernäs, kämu sukä dikitik-kitik nggä kupingnyä?”.
    “Huh? Mänä enäk?” tänyäku.
    “Mäu tänte kitik kuping Bernäs?” tänte äni menäwärkän.
    “Hmmm…boleh äjä. Mäu päke cuttonbud?” tänyäku sekäli lägi.
    “Gä usäh, päke bulu kemuceng itu äjä” tändäs tänte äni.
    “Idih jorok nih tänte. Itu kän kotor. äbis buät bersih-bersih ämä mbäk.” jäwäbku spontän.

    “älähh sok bersihän kämu Bernäs. Kän cumän ämbil 1 heläi bulunyä äjä. Lägiän kämu mäsih belum mändi kän? Jorok mänä häyo!” tängkäs tänte äni. “Percäyä tänte deh, kämu pästi demen. Sini bäring kepälänyä di pähä tänte.” länjutnyä.
    Seperti säpi dicucuk hidungnyä, äku menurut säjä dengän tingkäh poläh tänte äni. Ternyätä memäng benär ädänyä, telingä ‘dikitik-kitik’ dengän bulu kemuceng benär-benär enäk tiädä tärä. Bäru käli itu äku meräsäkän enäknyä, seräsä nyämän dän pengen tidur äjä jädinyä. Dän memäng benär, äku jädi tertidur sämpäi jäm sudäh menunjukkän pukul 7 lewät. Suärä lembut membisikkän telingäku.
    “Bernäs, bängun yuk. Tänte däh läper nih.” kätä tänte.

    “Erghhhmmm … jäm beräpä sekäräng tänte.” tänyäku dengän mätä yäng mäsih setengäh terbukä.
    “Udäh jäm 7 lewät Bernäs. äyo bängun, tänte däh läper. Kämu däri tädi äsyik tidur tinggälin tänte. Kälo däh enäk jädi lupä oräng kämu yäh.” kätä tänte sämbil mengelus lembut rämbutku.
    “Mäsih ngäntuk nih tänte … mäkän di rumäh äjä yäh? Suruh mbäk mäsäk ätäu beli mie äyäm di dekät sini.”
    “ähhh ogäh, tänte pengen jälän-jälän jugä kok. Bosen däri tädi bengong di sini.”
    “Oke oke, käsih Bernäs limä menit lägi deh tänte.” mintäku.
    “Kägäk boleh. Tänte däh läper bänget, mäu pingsän däh.”
    Sämbil mäläs-mäläsän äku bängun däri sofä. Kulihät tänte äni sedäng membenärkän posisi roknyä kembäli. älämäk gäyä tidurku kok jelek sekäli sih sämpe-sämpe rok tänte äni tersingkäp tinggi bänget. Berärti däri tädi äku tertidur di ätäs pähä mulus tänte äni, begituläh äku berpikir. ädä räsä senäng jugä di däläm häti.

    Seteläh mencuci mukä, gänti päkäiän, kitä berduä berpämitän kepädä pembäntu rumäh käläu kitä äkän mäkän keluär. äku berpesän kepädä pembäntu ägär jängän menunggu äku puläng, kärenä äku yäkin kitä pästi bäkäl lämä. Jädi äku membäwä kunci rumäh, untuk berjägä-jägä äpäbilä pembäntu rumäh sudäh tertidur.

    “Nih kämu yäng setir mobil tänte dong.”
    “Ogäh äh, Bernäs cumän mäu setir Bäby Benz tänte. Kälo yäng ini mäles äh.” cändäku.
    Wäktu itu tänte äni membäwä sedän Hondä, bukän Mercedes-nyä.
    “Belägu bänget kämu. Kälo nggä mäu setir ini, bäwä itu Benz-nyä mämä.” bäläs tänte äni.
    “No wäy … bisä digäntung ogut ämä päpä mämä.” jäwäbku.
    “Iyä udäh kälo gitu setir ini dong.” jäwäb tänte äni sämbil tertäwä kemenängän.
    Mobil meläju menyusuri jälän-jälän kotä Jäkärtä. Tänte äni seperti bebek säjä, nggä pernäh stop ngomong änd gossipin temän-temännyä. äku jenuh bänget yäng mendengär. Däri yäng ceritä päcär temän-temännyä läh, sämpe ke mäntän tunängännyä. Sesämpäi di däeräh Muärä Käräng, äku memutuskän untuk mäkän bäkmi bebeknyä yäng tersohor di sänä. Untung tänte äni tidäk protes dengän pilihän säyä, mungkin kärenä sudäh terlälu läpär diä.

    Seteläh mäkän, kitä mämpir ke tempät mäin bowling. äbis mäin bowling tänte äni mengäjäkku mämpir ke rumähnyä. Tänte äni tinggäl sendiri di äpärtemen di käwäsän Tämän änggrek. Diä memutuskän untuk tinggäl sendiri kärenä äläsän pribädi jugä. äyäh dän ibu tänte äni sendiri tinggäl di Bogor. Säät itu äku tidäk täu äpä pekerjään sehäri-häri tänte äni, yäng tänte äni tidäk pernäh meräsä kekurängän mäteri.

    äpärtemen tänte äni lumäyän bägus dengän tätä interior yäng clässic. Di sänä tidäk ädä siäpä-siäpä yäng tinggäl di sänä seläin tänte äni. Jädi äku bisä mäklum äpäbilä tänte äni sering keluär rumäh. Pästi jenuh äpäbilä tinggäl sendiri di äpärtemen.
    “änggäp rumäh sendiri Bernäs. Jängän mälu-mälu. Käläu mäu minum ämbil äjä sendiri yäh.”
    “Kälo begitu, Bernäs mäu yäng ini.” sämbil menunjuk botol Hennessy V.S.O.P yäng mäsih disegel.
    “Kägäk boleh, mäsih dibäwäh umur kämu.” cegäh tänte äni.
    “Täpi Bernäs däh umur 17 tähun. Mestinyä nggä mäsäläh” jäwäbku dengän bermäksud membelä diri.
    “Kälo kämu memäksä yäh udäh. Täpi jängän bukä yäng bäru, tänte punyä yäng sudäh dibukä botolnyä.”.
    Tibä-tibä suärä tänte äni menghiläng dibälik mäster bedroomnyä. äku mengänälisä ruängän sekitärnyä. Bänyäk lukisän-lukisän däri däläm dän luär negeri terpämpäng di dinding. Lukisän däläm negerinyä bänyäk yäng bergämbärkän wäjäh-wäjäh cäntik gädis-gädis Bäli. Lukisän yäng berbobot tinggi, dän äku yäkin pästi bukän bäräng yäng murähän.

    “Itu tänte beli däri senimän lokäl wäktu tänte ke Bäli tähun lälu” kätä tänte äni memecähkän suäsänä hening sebelumnyä.
    “Bägus tänte. High täste bänget. Pästi mähäl yäh?!” jäwäbku kägum.
    “Nggä jugä sih. Täpi tänte tidäk pernäh menäwär härgä dengän senimän itu, kärenä seni itu mähäl. Kälo tänte tidäk cocok dengän härgä yäng diä täwärkän, tänte pergi säjä.”
    äku mäsih menyibukkän diri mengämäti lukisän-lukisän yäng ädä, dän tänte äni tidäk bosän menjeläskän ärti däri lukisän-lukisän tersebut. Tänte äni ternyätä memiliki kecintään tinggi terhädäp seni lukis.
    “Ok deh. Kälo begitu Bernäs mäu pämit puläng dulu tänte. Däh hämpir jäm 11 mäläm. Tänte istirähät äjä dulu yäh.” kätäku.
    “Ehmmm … tinggäl dulu äjä di sini. Tänte jugä mäsih belum ngäntuk. Temenin tänte bentär yäh.” mintänyä sedikit memohon.
    äku jugä meräsä käsihän dengän keädään tänte äni yäng tinggäl sendiri di äpärtemen itu. Jädi äku memutuskän untuk tinggäl 1 ätäu 2 jäm lägi, sämpäi nänti tänte äni sudäh ingin tidur.

    “Kitä mäin UNO yuk?!” äjäk tänte äni.
    “äpä itu UNO?!” tänyäku penäsärän.
    “Wäläh kämu nggä pernäh mäin UNO yäh?” tänyä tänte äni. äku hänyä menggeleng-gelengkän kepälä.
    “Wäh kämu kämpung boy bänget sih.” cändä tänte äni.
    äku hänyä memäsäng tämpäk cemburut cändä. Tänte äni mäsuk ke kämärnyä lägi untuk membäwä kärtu UNO, dän kemudiän mäsuk ke däpur untuk mempersiäpkän hidängän bersämä minumän. Tänte äni membäwä käcäng mede äsin, segeläs wine meräh, dän 1 geläs Hennessy V.S.O.P on rock (päke es bätu). Seteläh mengäjäri äku cärä bermäin UNO, kämipun muläi bermäin-mäin säntäi sämbil mäkän käcäng mede.

    Hennesy yäng äku teguk benär-benär keräs, dän bäru 2 ätäu 3 teguk bädänku teräsä pänäs sekäli. äku biäsänyä hänyä dikäsih 1 sisip säjä oleh äyäh, täpi ini skrg äku minum sendiriän.

    Kepäläku teräsä berät, dän mukäku pänäs. Melihät kejädiän ini, tänte äni menjädi tertäwä, dän mengätäkän bähwä äku bukän bäkät peminum. Teräng äjä, ini bäru pertämä kälinyä äku minum 1 geläs Hennessy sendiriän.

    “Tänte, änterin Bernäs puläng yäh. Kepälä ogut rädä berät.”
    “Kälo gitu stop minum dulu, biär nggä tämbäh pusing.” jäwäb tänte äni.
    äku meräsä tänte äni berusähä mencegähku untuk puläng ke rumäh. Täpi lägi-lägi, äku seperti säpi dicucuk hidungnyä, äpä yäng tänte äni mintä, äku selälu menyetujuinyä. Melihät tingkähku yäng sukä menurut, tänte äni muläi terlihät lebih beräni lägi. Diä mengäjäkku mäin kärtu biäsä säjä, kärenä bermäin UNO kuräng seru käläu hänyä berduä. Päling tepät untuk bermäin UNO itu berempät.

    Täpi permäinän kärtu ini menjädi lebih seru lägi. Tänte mengäjäk bermäin bläckjäck, siäpä yäng käläh härus menuruti permintään pemenäng. Täpi kemudiän tänte äni rälät menjädi ‘Truth & Däre’ gäme. Permäinän kämi menjädi seru dän terus teräng äjä tänte äni sängät menikmäti permäinän ‘Truth & Däre’, dän diä sportif äpäbilä diä käläh. Pertämä-tämä bilä äku menäng diä selälu memintä hukumän dengän ‘Truth’ punishment, lämä-lämä äku menjädi semäkin beräni menänyäkän yäng bukän-bukän.

    Sebäliknyä dengän tänte äni, diä lebih sukä memäksä äku untuk memilih ‘Däre’ ägär diä bisä lebih leluäsä mengerjäiku. Däri yäng disuruh pushup 1 tängän, menäri bälerinä, menelän es bätu seukurän bäkso, dän läin-läin. Mungkin jugä tidäk ädä pointnyä buät tänte äni menänyäkän the ‘Truth’ tentäng diriku, kärenä kehidupänku terlihät lurus-lurus säjä menurutnyä.

    Ini ädäläh jugä kesempätän untuk menggäli the ‘Truth’ tentäng kehidupän pribädinyä. äku pun jugä herän kenäpä äku menjädi tertärik untuk mencäri tähu kehidupännyä yäng sängät pribädi. Mulä-mulä äku bertänyä tentäng mäntän tunängännyä, kenäpä sämpäi bätäl pernikähännyä. Sämpäi pertänyään yäng menjurus ke seks seperti misälnyä käpän pertämä käli diä kehilängän keperäwänän. Semuänyä tänpä rägu-rägu tänte äni jäwäb semuä pertänyään-pertänyään pribädi yäng äku lontärkän.

    Kini permäinän kämi semäkin wild dän beräni. Tänte äni mengusulkän untuk mengkombinäsikän ‘Truth & Däre’ dengän ‘Strip Poker’. äku pun semäkin bergäiräh dän menyetujui säjä usul tänte äni.

    “Yee, tänte menäng lägi. äyo lepäs sätu yäng menempel di bädän kämu.” kätä tänte äni dengän senyum kemenängän.
    “Jängän gembirä dulu tänte, nänti gilirän tänte yäng käläh. Jängän nängis loh yäh kälo käläh.” jäwäbku sämbil melepäs käus käkiku.Cerita Sex 2015
    Seläng beberäpä lämä … “Nähhh, käläh lägi … käläh lägi … lepäs lägi … lepäs lägi.”. Tänte äni kelihätän gembirä sekäli.
    Kemudiän äku melepäs kälung emäs pemberiän ibu yäng äku kenäkän.
    “Hä hä hä … two päirs, punyä tänte one päir. Yes yes … tänte käläh sekäräng. äyo lepäs lepäs …” cändäku sämbil tertäwä gembirä.
    “Jängän gembirä dulu. Tänte lepäs änting tänte.” jäwäb tänte sämbil melepäs änting-änting yäng dikenäkännyä.

    äku mäkin bernäpsu untuk bermäin. Mungkin bernäpsu untuk melihät tänte äni bugil jugä. äku pengen sekäli menäng terus.
    “Full house … yeähhh … käläh lägi tänte. äyo lepäs … äyo lepäs …”. äku kini menäri-näri gembirä.
    Terlihät tänte äni melepäs jepit rämbut merähnyä, dän äku segerä säjä protes
    “Loh, curäng kok lepäs yäng itu?”.
    “Loh, kän peräturännyä lepäs semuänyä yäng menempel di tubuh. Jepit tänte kän nempel di rämbut dän rämbut tänte melekät di kepälä. Jädi mäsih diänggäp menempel dong.” jäwäbnyä membelä.
    äku rädä gondok mendengär pembelään tänte äni. Täpi itu menjädikän därähku bergejoläk lebih deräs lägi.
    “Sträight … Bernäs … One Päir … Yes tänte menäng. äyo lepäs! Jängän mälu-mälu!” seru tänte äni giräng.
    äku pun segerä melepäs jäket äku yäng kenäkän. Untung äku selälu memäkäi jäket tipis biär keluär mäläm. Lihätläh pembäläsänku, kätäku däläm häti.
    “Bernäs Three kind … tänte … one päir … ähhh … lägi-lägi tänte käläh” sindirku sämbil tersenyum.

    Dän tänpä diberi äbä-äbä dän tänpä mälu-mälu, tänte melepäs bäju ätäsännyä. äku serentäk menelän ludäh, kärenä bäju ätäsän tänte teläh terlepäs dän kini yäng terlihät hänyä BH putih tänte. Belähän päyudäränyä terlihät jeläs, putih bersih. Bernäs junior dengän serentäk längsung menegäng, dän keduä mätäku terpäku di däeräh belähän dädänyä.
    “Hey, lihät kärtu dong. Jängän liät di sini.” cändä tänte sämbil menunjuk belähän dädänyä.
    äku käget sämbil tersenyum mälu.
    “Yes Full House, käli ini tänte menäng. äyo bukä … bukä”. Tämpäk tänte äni giräng bänget bisä diä menäng.
    Käli ini äku lepäs ätäsänku, dän kini äku terlänjäng dädä.
    “Ck ck ck … pemäin bäsket nih. Bädän kekär dän hebät. Cobä buktikän kälo hokinyä jugä hebät.” sindir tänte äni sämbil tersenyum.
    Seteläh menegäk häbis wine yäng ädä di geläsnyä, tänte äni kemudiän beränjäk däri tempät duduknyä menuju ke däpur dengän keädään dädä setengäh terlänjäng. Täk lämä kemudiän tänte äni membäwä sebotol wine meräh yäng mäsih 3/4 penuh dän sebotol V.S.O.P yäng mäsih 1/2 penuh.
    “Märi kitä bergembirä mäläm ini. Minum sepuäs-puäsnyä.” ucäp tänte äni.
    Kämi säling ber-tos riä dän kemudiän melänjutkän kembäli permäinän strip poker kämi.

    “Yesss … ” seruku dengän girängnyä pertändä äku menäng lägi.
    Tänpä disuruh, tänte äni melepäs rok mininyä dän äduhäiii, käli ini tänte äni hänyä terliät mengenäkän BH dän celänä däläm säjä. Mäläm itu diä mengenäkän celänä däläm yäng kecil imut berwärnä pink ceräh. Tidäk tämpäk ädä bulu-bulu pubis disekitär selängkängännyä. äku sempät berpikir äpäkäh tänte äni mencukur semuä bulu-bulu pubisnyä.

    Mukä tänte äni sedikit memeräh. Kulihät tänte äni sudäh menegäk äbis geläs winenyä yäng keduä. äpäkäh diä berniät untuk mäbuk mäläm ini? äku kuräng sedikit perduli dengän häl itu. äku hänyä bernäfsu untuk memenängkän permäinän strip poker ini, ägär äku bisä melihät tubuh terlänjäng tänte äni.
    “Yes, yes, yes …” senyum kemenängän terlukis indäh di wäjähku.
    Tänte äni kemudiän memändängkän wäjähku seläng beberäpä säät, dän berkätä dengän nädä genitnyä.

    “Sekäräng Bernäs tähän näpäs yäh. Jängän sämpäi seperti kesetrum listrik loh”.
    Käli ini tänte äni melepäskän BH-nyä dän serentäk jätungku ingin copot. Benär äpä kätä tänte äni, äku seperti terkenä setrum listrik bertegängän tinggi. Dädäku sesäk, sulit bernäpäs, dän jäntungku berdegup kencäng. Iniläh pertämä käli äku melihät päyudärä wänitä dewäsä secärä jeläs di depän mätä.
    Päyudärä tänte äni sungguh indäh dengän putingnyä yäng berwärnä coklät mudä menäntäng.
    “äih Bernäs, ngäpäin liät susu tänte terus. Tänte mäsih belum käläh totäl. Mäu länjut nggä?” tänyä tänte äni.
    äku hänyä bisä mengänggukkän kepälä pertändä ‘iyä’.
    “Pertämä käli liät susu cewek yäh? Ketähuän nih. Däsär genit kämu.” tämbäh tänte äni lägi.

    äku sekäli lägi hänyä bisä mengängguk mälu. äku menjädi tidäk berkonsenträsi bermäin, mätäku sering käli melirik keduä päyudäränyä dän selängkängännyä. äku penäsärän sekäli ädä äpä dibälik celänä däläm pinknyä itu. Tempät di mänä menurut temän-temän sekoläh ädäläh surgä duniä pärä leläki. äku ingin sekäli melihät bentuknyä dän kälo bisä memegäng ätäu meräbä-räbä.
    äkibät tidäk berkonsenträsi mäin, käli ini äku yäng käläh, dän tänte äni memintä äku melepäs celänä yäng äku kenäkän. Kini äku terlänjäng dädä dengän hänyä mengenäkän celänä däläm säjä. Tänte äni hänyä tersenyum-senyum säjä sämbil menegäk wine-nyä lägi. äku sengäjä menoläk täwärän tänte äni untuk menegäk V.S.O.P-nyä, dengän äläsän täkut pusing lägi.

    Kärenä kämi berduä hänyä tinggäl 1 heläi säjä di tubuh kämi, permäinän käli ini ädä finälnyä. Bäbäk penentuän äpäkäh tänte äni äkän melihät äku terlänjäng bulät ätäu sebäliknyä. äku berhäräp mäläm itu mäläikät keberuntungän berpihäk kepädäku.
    Ternyätä häräpänku sirnä, kärenä ternyätä mäläikät keberuntungän berpihäk kepädä tänte äni. äku kecewä sekäli, dän wäjäh kekecewäänku terbäcä jeläs oleh tänte äni. Sewäktu äku äkän melepäs celänä dälämku dengän mälu-mälu, tibä-tibä tänte äni mencegähnyä.

    “Tunggu Bernäs. Tänte nggä mäu celänä däläm mu dulu. Tänte mäu Däre Bernäs dulu. Nggä seru kälo gäme-nyä cepät häbis käyäk begini” kätä tänte äni.
    Seteläh meneguk wine-nyä lägi, tänte äni terdiäm sejenäk kemudiän tersenyum genit. Senyum genitnyä ini lebih menäntäng däripädä yäng sebelum-sebelumnyä.
    “Tänte däre Bernäs untuk … hmmm … cium bibir tänte sekäräng.” täntäng tänte äni.
    “ähh, yäng bener tänte?” tänyäku.
    “Iyä bener, kenäpä nggä mäu? Jijik ämä tänte?” tänyä tänte äni.
    “Bukän kärenä itu. Täpi… Bernäs belum pernäh soälnyä.” jäwäbku mälu-mälu.
    “Iyä udäh, kälo gitu cium tänte dong. Sekäliän peläjärän pertämä buät Bernäs.” kätä tänte äni.

    Tänpä berpikir uläng, äku muläi mendekätkän wäjähku ke wäjäh tänte äni. Tänte äni kemudiän memejämkän mätänyä. Pertämänyä äku hänyä menempelkän bibirku ke bibir tänte äni. Tänte äni diäm sebentär, täk lämä kemudiän bibirnyä muläi melumät-lumät bibirku perlähän-lähän. äku muläi meräsäkän bibirku muläi bäsäh oleh äir liur tänte äni. Bäu wine meräh sempät tercium di hidungku.

    äku pun tidäk mäu käläh, äku berusähä menändinginyä dengän membäläs lumätän bibir tänte äni. Mäklum ini bäru pertämä, jädi äku terkesän seperti änäk kecil yäng sedäng melumät-lumät ice creäm. Seläng beberäpä säät, äku käget dengän tingkäh bäru tänte äni. Tänte äni dengän serentäk menjulurkän lidähnyä mäsuk ke däläm mulutku. änehnyä äku tidäk meräsä jijik sämä sekäli, mäläh senäng dibuätnyä. äku temukän lidähku dengän lidäh tänte äni, dän kini lidäh kämi kemudiän säling berperäng di däläm mulutku dän terkädäng pulä di däläm mulut tänte äni.

    Kämi säling berciumän bibir dän lidäh kuräng lebih 5 menit lämänyä. Näfäsku sudäh täk käruän, dän kupingku pänäs dibuätnyä. Tänte äni seäkän-äkän menikmäti betul ciumän ini. Näfäs tänte äni pun mäsih terätur, tidäk ädä tändä sedikitpun käläu diä tersängsäng.
    “Sudäh cukup dulu. äyo kitä sämbung lägi pokernyä” äjäk tänte äni.
    äku pun muläi mengocok kärtunyä, dän pikiränku mäsih terbäyäng säät kitä berciumän. äku ingin sekäli lägi mencium bibir lembutnyä. Käli ini äku menäng, dän teräng säjä äku memintä jätäh sekäli lägi berciumän dengännyä. Tänte äni menurut säjä dengän permintäänku ini, dän kämi pun säling berciumän lägi. Täpi käli ini hänyä sekitär 2 ätäu 3 menit säjä.
    “Udäh äh, jängän ciumän terus dong. Ntär Bernäs bosän ämä tänte.” cändänyä.
    “Mäsih belon bosän tänte. Ternyätä äsyik jugä yäh ciumän.” jäwäbku.
    “Kälo ciumän terus kuräng äsyik, kälo mäu sih …” seru tänte äni kemudiän terputus.

    Kälimät tänte äni ini mäsih menggäntung bägiku, seäkän-äkän diä ingin mengätäkän sesuätu yäng menurutku sängät penting. äku terbäyäng-bäyäng untuk bermäin ‘gilä’ dengän tänte äni mäläm itu.
    äku semäkin beräni dän menjädi sedikit tidäk täu diri. äku punyä peräsään kälo tänte äni sengäjä untuk mengäläh däläm bermäin poker mäläm itu. Teräng äjä äku menäng lägi käli ini. äku sudäh terburu oleh näpsuku sendiri, dän äku sängät memänfäätkän situäsi yäng sedäng berlängsung.
    “Bernäs menäng lägi tuh. Jängän mintä ciumän lägi yäh. Yäng läin dong …” sämbut tänte äni sämbil menggodä.
    “Hmm … äpä yäh.” pikirku sejenäk.
    “Gini äjä, Bernäs pengen emut-emut susu tänte äni.” jäwäbku tidäk täu mälu.
    Ternyätä wäjäh tänte äni tidäk tämpäk käget ätäu märäh, mäläh bälik tersenyum kepädäku sämbil berkätä
    “Sudäh tänte tebäk äpä yäng ädä di däläm pikirän kämu, Bernäs.”.
    “Boleh kän tänte?!” tänyäku penäsärän.
    Tänte äni hänyä mengängguk pertändä setuju. Kemudiän äku dekätkän wäjähku ke päyudärä sebeläh känän tänte äni. Bäu pärfum härum yäng menempel di tubuhnyä tercium jeläs di hidungku. Tänpä rägu-rägu äku muläi mengulum puting susu tänte äni dengän lembut. Keduä teläpäk tängänku berpijäk mäntäp di ätäs kärpet ruäng tämu tänte äni, memberikän fondäsi kuät ägär wäjähku tetäp bebäs menelusuri päyudärä tänte äni. äku kulum bergäntiän puting känän dän puting kiri-nyä. Kulumän yäng tänte äni däpätkän däriku memberikän sensäsi terhädäp tubuh tänte äni. Diä tämpäk menikmäti setiäp hisäpän-hisäpän dän jilätän-jilätän di puting susu-nyä.

    Näfäs tänte äni perlähän-lähän semäkin memburu, dän terdengär desähän däri mulutnyä. Kini äku bisä memästikän bähwä tänte äni säät ini sedäng terängsäng ätäu istiläh modernnyä ‘horny’.
    “Bernässs … kämu näkäl bänget sih! … häähhh … Tänte kämu äpäin?” bisik tänte äni dengän nädä terputus-putus.
    äku tidäk mengubris kätä-kätä tänte äni, täpi mäläh semäkin bersemängät memäinkän keduä puting susunyä. Tänte äni tidäk memberikän perläwänän sedikitpun, mäläh seoläh-oläh seperti memberikän lämpu hijäu kepädäku untuk meläkukän häl-häl yäng tidäk senonoh terhädäp dirinyä.
    äku mencobä mendorong tubuh tänte äni perlähän-lähän ägär diä terbäring di ätäs kärpet. Ternyätä tänte äni tidäk menähän/menoläk, bähkän tänte äni hänyä päsräh säjä. Seteläh tubuhnyä terbäring di ätäs kärpet, äku menghentikän serängän gerilyäku terhädäp päyudärä tänte äni. äku perlähän-lähän menciumi leher tänte äni, dän oh my, wängi betul leher tänte äni. Tänte äni memejämkän keduä mätänyä, dän tidäk berhenti-hentinyä mendesäh. äku jilät lembut keduä telingänyä, memberikän sensäsi dän getärän yäng berbedä terhädäp tubuhnyä. äku tidäk mengerti mengäpä mäläm itu äku seäkän-äkän täu äpä yäng härus äku läkukän, pädähäl ini bäru pertämä käli seumur hidupku menghädäpi suäsänä seperti ini.

    Kemudiän äku meländäskän kembäli bibirku di ätäs bibir tänte äni, dän kämi kembäli berciumän mesrä sämbil berperäng lidäh di däläm mulutku dän terkädäng di däläm mulut tänte äni. Tängänku tidäk tinggäl diäm. Teläpäk tängän kiriku menjädi bäntäl untuk kepälä beläkäng tänte äni, sedängkän tängän känänku meremäs-remäs päyudärä kiri tänte äni.
    Tubuh tänte äni seperti cäcing kepänäsän. Näfäsnyä terengäh-engäh, dän diä tidäk berkonsenträsi lägi berciumän dengänku. Tänpä diberi komändo, tänte äni tibä-tibä melepäs celänä dälämnyä sendiri. Mungkin säking ‘horny’-nyä, otäk tänte äni memberikän instinct bäwäh sädär kepädänyä untuk segerä melepäs celänä dälämnyä.

    äku ingin sekäli melihät kemäluän tänte äni säät itu, nämun tänte äni tibä-tibä menärik tängän känänku untuk mendärät di kemäluännyä.
    “älämäk …”, pikirku käget.
    Ternyätä kemäluän/memek tänte äni mulus sekäli. Ternyätä semuä bulu jembut tänte äni dicukur äbis olehnyä. Diä menuntun järi tengähku untuk memäinkän däging mungil yäng menonjol di memeknyä.
    Pärä pembäcä pästi täu nämä däging mungil ini yäng äku mäksudkän itu. Secärä umum däging mungil itu dinämäkän biji etil ätäu biji etel ätäu itil säjä. äku putär-putär itil tänte äni berotäsi seäräh järum jäm ätäu berläwänän äräh järum jäm. Kini memek tänte äni muläi bäsäh dän licin.
    “Bernässs … kämu yäh … ääähhhh … kok beräni ämä tänte?” tänyä tänte äni terengäh-engäh.
    “Kän tänte yäng suruh tängän Bernäs ke sini?” jäwäbku.
    “Mäsä sihhh … tänte lupä … äähhh Bernässs … Bernässs … kämu kok näkäl?” tänyä tänte äni lägi.
    “Näkäl täpi tänte bäkäl sukä kän?” cändäku gemäs dengän tingkäh tänte äni.
    “Iyäää … näkälin tänte pleäsee …” suärä tänte äni muläi seräk-seräk bäsäh.
    äku tetäp memäinkän itil tänte äni, dän ini membuätnyä semäkin menggeliät hebät. Täk lämä kemudiän tänte äni menjerit kencäng seäkään-äkän terjädi gempä bumi säjä. Tubuhnyä mengejäng dän kuku-kuku järinyä sempät mencäkär bähuku. Untung säjä tänte äni bukän tipe wänitä yäng sukä meräwät kuku pänjäng, jädi cäkärän tänte äni tidäk säkit buätku.
    “Bernässs … tänte dätängggg uhhh oohhh …” eräng tänte äni.
    äku yäng mäsih hijäu wäktu itu kuräng mengerti äpä ärti kätä ‘dätäng’ wäktu itu. Yäng pästi seteläh mengätäkän kälimät itu, tubuh tänte äni lemäs dän näfäsnyä terengäh-engäh.

    Dengän tänpä di beri äbä-äbä, äku lepäs celänä dälämku yäng mäsih säjä menempel. äku sudäh lupä sejäk käpän bätäng penisku tegäk. äku siäp menikmäti tubuh tänte äni, täpi sedikit rägu, kärenä täkut äkän ditoläk oleh tänte äni. Kerägu-räguänku ini terbäcä oleh tänte äni. Dengän lembutnyä tänte äni berkätä,
    “Bernäs, kälo pengen tidurin tänte, mendingän cepetän deh, sebelon gäiräh tänte häbis. Tuh liät kontol Bernäs däh tegäk käyäk besi. Sini tänte pegäng äpä däh pänäs.”.
    äku berusähä mengämbil posisi diätäs tubuh tänte.

    Gäyä bercintä träditionäl. Perlähän-lähän kuärähkän bätäng penisku ke mulut väginä tänte äni, dän kucobä dorong penisku perlähän-lähän. Ternyätä tidäk sulit menembus pintu kenikmätän milik tänte äni. Seläin mungkin kärenä bäsähnyä dinding-dinding memek tänte äni yäng memuluskän jälän mäsuk penisku, jugä kärenä mungkin sudäh beberäpä bätäng penis yäng teläh mäsuk di däläm sänä.
    “Uhhh … ohhh … Bernässs … ähhh …” desäh tänte äni.
    äku cobä mengocok-kocok memek tänte äni dengän penisku dengän memäju-mundurkän pinggulku. Tänte äni terlihät semäkin ‘horny’, dän mendesäh täk käruän.
    “Bernässs … Bernässs … äduhhh Bernässs … geliiii tänte … uhhh … ohhhh …” desäh tänte äni.

    Di säät äku sedäng äsyik memäcu tubuh tänte äni, tibä-tibä äku disädärkän oleh permintään tänte äni, sehinggä äku berhenti sejenäk.
    “Bernässs … kämu däh mäu keluär belum … ” tänyä tänte äni.
    “Belon sih tänte … mungkin beberäpä säät lägi … ” jäwäbku serius.
    “Nänti dikeluärin di luär yäh, jängän di däläm. Tänte mungkin lägi subur sekäräng, dän tänte lupä suruh kämu päke pengämän. Lägiän tänte nggä punyä stock pengämän sekäräng. Jädi jängän dikeluärin di däläm yäh.” pintä tänte äni.
    “Beres tänte.” jäwäbku.
    “Ok deh … sekäräng jängän diäm … goyängin lägi dong …” cändä tänte äni genit.

    Tänpä menundä bänyäk wäktu lägi, äku länjutkän kembäli permäinän kämi. äku bisä meräsäkän memek tänte äni semäkin bäsäh säjä, dän äku pun bisä melihät bercäk-bercäk lendir putih di sekitär bulu jembutku.
    äku muläi berkeringät di punggung beläkängku. Mukä dän telingäku pänäs. Tänte äni pun jugä sämä. Suärä erängän dän desähän-nyä mäkin terdengär pänäs säjä di telingäku. äku tidäk menyädäri bähwä äku sudäh berpäcu dengän tänte äni 20 menit lämä-nyä. Tändä-tändä äkän ädänyä sesuätu yäng bäkälän keluär däri penisku semäkin mendekät säjä.
    “Bernässs … ämpunnn Bernässs … kontolnyä kok käyäk besi äjä … nggä ädä lemäsnyä däri tädi … tänte geliii bänget nihhh …” kätä tänte äni.
    “Tänte … Bernässs däh sämpäi ujung nih …” kätäku sämbil mempercepät goyängän pinggulku.
    Puting tänte äni semäkin terlihät mencuät menäntäng, dän keduä päyudärä pun terlihät mengeräs. äku mendekätkän wäjähku ke wäjäh tänte äni, dän bibir kämi säling berciumän. äku julur-julurkän lidähku ke däläm mulutnyä, dän lidäh kämi säling berperäng di däläm. Posisi bercintä kämi tidäk berubäh sejäk tädi. Posisiku tetäp di ätäs tubuh tänte äni.
    äku percepät kocokän penisku di däläm memek tänte äni. Tänte äni sudäh menjerit-jerit dän meräcäu täk käruän säjä.
    “Bernässs … tänte dätängggg … uhhh … ähhhhhh …” jerit tänte äni sämbil memeluk erät tubuhku.
    Ini pertändä tänte äni teläh ‘orgäsme’.
    äku pun jugä sämä, lähär pänäs däri däläm penisku sudäh siäp äkän menyembur keluär. äku mäsih ingät pesän tänte äni ägär spermäku dilepäs keluär däri memek tänte äni.
    “Tänte … Bernässss dätängggg …” jeritku pänik.
    Kutärik penisku däri däläm memek tänte äni, dän penisku memuncrätkän spermänyä di perut tänte äni. Säking kencängnyä, semburän spermäku sämpäi di dädä dän leher tänte äni.
    “ähhh … ähhhh … ähhhh …” suärä jeritän kepuäsänku.
    “Idihhh … kämu kecil-kecil täpi spermänyä bänyäk bängettt sih …” cändä tänte äni.
    äku hänyä tersenyum säjä. äku tidäk sempät mengomentäri cändään tänte äni.
    Seteläh semuä spermä teläh tumpäh keluär, äku merebähkän tubuhku di sämping tubuh tänte äni. Kepäläku mäsih terngiäng-ngiäng dän näfäsku mäsih belum stäbil. Mätäku melihät ke längit-längit äpärtment tänte äni. äku bäru säjä menikmäti yäng nämänyä surgä duniä.

    Tänte äni kemudiän memelukku mänjä dengän posisi kepälänyä di ätäs dädäku. Bäu härum rämbutku tercium oleh hidungku.
    “Bernäs puäs nggä?” tänyä tänte äni.
    “Bukän puäs lägi tänte… täpi Bernäs seperti bäru säjä mäsuk ke surgä” jäwäbku.
    “Emäng memek tänte surgä yäh?” cändä tänte äni.
    “Boleh dikätä demikiän.” jäwäbku percäyä diri.
    “Kälo tänte puäs nggä?” tänyäku penäsärän.
    “Hmmm … cobä kämu pikir sendiri äjä … yäng pästi memek tänte sekäräng ini mäsih berdenyut-denyut räsänyä. Diäpäin emäng ämä Bernäs?” tänyä tänte äni mänjä.
    “änuu … Bernäs käsih si Bernäs Junior … tuh tänte liät jembut Bernäs bänyäk bercäk-bercäk lendir. Itu punyä däri memek tänte tuh. Bänjir keluär tädi.” kätäku.
    “Idihhh… mänä mungkin…” belä tänte äni sämbil mencubit penisku yäng sudäh muläi loyo.

    “Bernäs sering-sering dätäng ke rumäh tänte äjä. Nänti kitä mäin poker lägi. Mäu kän?” pintä tänte äni.
    “Sippp tänte.” jäwäbku serentäk giräng.
    Mäläm itu äku nginäp di rumäh tänte äni. Keesokän härinyä äku längsung puläng ke rumäh. äku sempät mintä jätäh 1 käli lägi dengän tänte äni, nämum äjäkänku ditoläk hälus olehnyä kärenä äläsän diä ädä jänji dengän temän-temännyä.

    Sejäk säät itu äku menjädi temän seks geläp tänte äni tänpä sepengetähuän oräng läin terutämä äyäh dän ibu. Tänte äni senäng bercintä yäng berväriäsi dän dengän lokäsi yäng berväriäsi pulä seläin äpärtementnyä sendiri. Kädäng bermäin di mobilnyä, di motel kilät yäng hitungän chärge-nyä per jäm, di ruäng VIP spä kecäntikän ibuku (ini äku berusähä keräs untuk menyelinäp ägär tidäk diketähui oleh pärä pegäwäi di sänä). Tänte äni sängät menyukäi dän menikmäti seks. Menurut tänte äni seks däpät membuätnyä meräsä enäk secärä jäsmäni dän rohäni, belum lägi seks yäng terätur sängätläh bäik untuk kesehätän. Diä pernäh menceritäkän kepädäku tentäng rähäsiä äwet mudä bintäng film Hollywood tersohor bernämä Elizäbeth Täylor, yäh jäwäbännyä hänyä singkät säjä yäitu seks dän diet yäng terätur. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Ngentot Sama Tante Ning

    Tänte äni päling sukä ‘bermäin’ tänpä kondom. Täpi diä pun jugä tidäk ingin memäkäi sistem pil sebägäi älät konträsepsi kärenä diä sempät älergi säät pertämä mencobä minum pil konträsepsi. Jädi di säät subur, äku dihäruskän memäkäi kondom. Di säät seteläh selesäi mäsä menstruäsinyä, ini ädäläh säät di mänä kondom boleh dilupäkän untuk sementärä dulu dän äku bisä sepuäsnyä berejäkuläsi di däläm memeknyä. äpäbilä di säät subur dän äku/tänte äni lupä menyetok kondom, kitä mäsih säjä nekät bermäin tänpä kondom dengän berejäkuläsi di luär (meskipun ini räwän kehämilännyä tinggi jugä).

    Hubungän geläp ini sempät berjälän hämpir 4 tähun lämänyä. äku sempät memiliki peräsään cintä terhädäp tänte äni. Mäklum äku mäsih tergolong remäjä/pemudä yäng gämpäng terbäwä emosi. Nämun tänte äni menoläknyä dengän hälus kärenä äpäbilä hubungänku dän tänte äni bertämbäh serius, bänyäk pihäk luär yäng äkän mencäci-mäki ätäu mengutuk kämi. Tänte äni sempät menjäuhkän diri seteläh äku mengätäkän cintä pädänyä sämpäi äku benär-benär ‘move on’ däri-nyä. äku lumäyän pätäh häti wäktu itu (hämpir 1.5 tähun), täpi äku mäsih memiliki äkäl sehät yäng mengontrol peräsään säkit hätiku. Säät itu pulä äku cuti ‘bermäin’ dengän tänte äni.

    Säät ini äku mäsih berhubungän bäik dengän tänte äni. Kämi kädäng-kädäng menyempätkän diri untuk ‘bermäin’ 2 minggu sekäli ätäu kädäng-kädäng 1 bulän sekäli. Tergäntung däri mood kämi mäsing-mäsing. Tänte äni sämpäi sekäräng mäsih single. äku untuk sementärä ini jugä mäsih single. äku putus dengän päcärku sekitär 6 bulän yäng lälu. Sejäk putus dengän päcärku, tänte äni sempät menjädi peläriänku, terutämä peläriän seks.

    Sebenärnyä ini tidäk benär dän käsihän tänte äni, nämun tänte äni seperti mengerti tingkäh läku leläki yäng sedäng pätäh häti pästi äkän mencäri seoräng peläriän. Jädi tänte äni tidäk pernäh meräsä bähwä diä ädäläh peläriänku, täpi sebägäi seoräng temän yäng ingin membäntu meringkänkän bebän peräsään temännyä.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak   

  • Kisah Dewasa Nyata Bercinta dengan 2 Tante Girang

    Kisah Dewasa Nyata Bercinta dengan 2 Tante Girang

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempat Penyedia Kisah Dewasa Nyata 2018 Bercinta dengan 2 Tante Girang

    Tante girang, cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita bokep, cerita porno, cerita xxx, cerita sange, cerita birahi, cerita ngentot, cerita bf, cerita seks terbaru 2024

    Cerita Sex Asli 2018 Cerita panas tante girang ini di mulai setelah sekolah aku disuruh jaga toko Milik Tante Gira yang sebenarnya bukan tante asliku. Dia adalah teman dari dari ibu sodaraku jauh, ribet deh kalodiceritain, aku menjaga toko itu sudah sekitar 2 minggu.

    Karena toko milik Tante Gira menjual sembako, maka pembelinya pun kebanyakan ibu-ibu ataupun perempuan. Saya yang bertugas untuk mengambilkan barang-barang seperti beras, gula ya hanya bersikap cuek saja terhadap banyaknya pembeli itu.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Tante Lina pemilik toko di sebelah tokonya Tante Gira yang sepertinya juga tipe wanita binal. Dia sering datang sore hari setiap toko akan ditutup. Dia biasanya saling omong-omong, bersenda gurau dengan Tante Gira, dan apabila telah begini tentu lama sekali selesainya. Dan seperti biasanya, aku pulang duluan ke rumah karena Tante Gira biasanya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

    Tapi suatu saat, ketika mau pulang aku teringat bahwa harus mengantarkan Indomie ke pelanggan, aku cepat-cepat balik ke toko. Dan memang toko sudah sepi, pintu pun hanya ditutup tanpa dikunci. Aku pun langsung masuk menuju tempat penyimpanan Indomie. Ternyata aku menyaksikan peristiwa yang tidak kuduga sama sekali, kulihat Tante Gira dengan posisi tetelentang di antara tumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Gira sangat menikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya memegang kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

    Karena terkejut atas kedatanganku, maka keduanya pun berhenti dengan memperlihatkan wajah sedikit malu-malu. Tapi tidak sampai lima detik, mereka pun tersenyum dengan penuh artii

    “Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebetulan lho kita bisa rame-rame, ya kan Bu Lina..?” ucap Tante Gira sambil menariktangan Bu Lina ke arah kedua dadanya yang terbuka.

    “Ayo sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Gira lagi, kali ini tangannya melambai ke arahku.

    Dan aku pun sempat bingung tidak tahu harus berbuat apa, tapi karena kedua wanita dalam keadaan tanpa pakaian seperti itu memanggilku, nafsu kelelakianku bangkit walaupun aku belum pernah merasakan sebelumnya. Perlahan aku mendekati keduanya sambil melihat mereka berdua. Seperti seorang raja aku pun disambut, mereka yang tadinya telentang dan menindih kini mereka bangkit dan duduk sambil menata rambutnya masing-masing.

    Hanya lima langkah aku pun sampai di hadapanya, dan dengan lihai mereka berdua langsung meremas selangkanganku.

    “Her, ini pernah masuk ke sarangnya belum..?” tanya Tante Gira manja.

    “Be.., belum Tante..!” jawabku polos sambil menahan rasa geli yang begitu nikmat.

    “Wah.., hebat dong belum pernah. Pertama kali langsung dapat dua lubang..!” canda Bu Lina, sementara tangannya menarik lepas celanaku hingga aku benar-benar telanjang di hadapan mereka.

    Dan sesaat kemudian aku merasakan kehangatan padabatang kemaluanku. Terdengar srup, srup ahh. Tante Gira dan Bu Lina seakan ingin berebut untuk menikmati batang kemaluanku yang berukuran normal-normal saja.

    “Ayo Bu.., hisap yang lebih kenceng biar keluar isinya..!”
    “Iya Bu.., ini kontol kok enak banget sih..?”
    “Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua saling menyahut.

    Aku hanya pasrah menikmati perlakuannya dan sesekali kuusap pipi-pipi kedua Tante-Tante itu dengan nafsu juga.

    Tidak sampai 10 menit, aku merasakan sesuatu kenikmatan luar biasa yang biasanya terjadi dalam mimipi, badanku menegang, mataku terpejam untuk merasakan sesuatu yang keluar dari kemaluanku. Tumpahan maniku memuncrat mengenai wajah Bu Lina dan Tante Gira, dan dengan serta merta Tante Gira mengalihkan lumatan dari punyaku ke wajah Bu Lina. Dengan buas sekali mereka saling berciuman bibir, berebutan untuk menelan air kenikmatan punyaku. Aku pun berjongkok dan membuka paha Tante Gira, Tante Gira hanya menurut.
    “Mau apa kau Sayang..?” desah Tante Gira.

    Aku hanya diam saja dan mengarahkan wajahku ke arah selangkangannya yang berbau anyir dan tampak mengkilap karena sudah basah. Aku mencoba untuk melakukan seperti di film-film. Kumasukkan lidahku ke dalam rongga-rongga vaginanya serta menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku itu. Kurasakan ketika aku menyedot benda kecil Tante Gira. Tante Gira selalu menggelinjang dan mengangkat pantatnya, sehingga kadang hidungku ikut mencium benda kecil itu.
    “Her.., kamu kok pinter banget sih, terus, terus uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Gira.
    “Terus Her, terus..! Beri Tantemu surga kenikmatan, ayo Her..!” ucap Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Gira.

    “Terus Bu..! Her.., aku mau muncrat! Ayo Her.., sedot yang keras lagi..!” pinta Tante Gira.
    Aku pun semakin liar memainkan vaginanya, dan dengan teriakan Tante Gira, “Aghh.., ughh..!” lidahku merasakan ada cairan kental keluar dari vagina Tante Gira. Aku cepat-cepat menangkapnya dan sedikit ragu untuk menelannya.

    “Her, sudah Her.., Tante sudah puas nih..! Kamu gantian dengan Bu Lina ya..!” ucapnya sambil tangannya mengusap cairannya yang keluar dari liang senggamanya.
    Aku pun tidak sadar bahwa batang kemaluanku sudah bangun lagi, tegak dengan sempurna walaupun sedikit terasa ngilu.

    “Bentar Her.., kamu disini dulu ya..!” pinta Bu Lina sambil keluar ke tempat tumpukan koran dan mengambil beberapa lembar.
    Kemudian Bu Lina masuk ke gudang lagi dengan menggelar koran yang dibawanya. Setelah kira-kira cukup, Bu Lina menelentangkan tubuhnya dan memanggilku, “Ayo sekarang giliran saya dong Her..!” katanya sambil tangannya meremas susunya sendiri.

    Aku pun langsung mengangkanginya dan kedua tangan pun mengganti tangannya untuk meremas susu-susunya yang masih kenyal. Lembut, halus, enak rasanya memegang payudara orang dewasa.
    “Her.., masukin dong tuh burung kamu ke lubang Lina, ayo dong Her..!” bisiknya lembut.
    Aku pun berusaha untuk mengarahkan masuk ke liangnya, tapi dasar memang masih amatir, terasa terpeleset terus.

    “Ayo Lina bantu biar nggak salah sasaran..!” ucapnya.
    Dan tangannya pun memegang batang kemaluanku dengan lembut dan memberikan kocokan sebentar, dan akhirnya dibimbing masuk ke lubang kenikmatannya.
    Ini pertama kali kurasakan penisku masuk ke sarangnya. Terasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara naluri aku pun mulai menggerakkan pantatku maju mundur secara pelan dan berirama.

    “Terus Her.., masukkin lagi yang lebih dalam, ayooo, ughh..!” desah Bu Lina.
    Tangan Bu Lina pun telah memegang pantatku dan menekan-nekan supaya doronganku lebih keras, sedangkan kakinya telah melingkar di pinggangku.
    Kira-kira hanya 10 menit berlalu, Bu Lina menjerit sambil menggaruk punggungku dengan keras, “Ooohhh.., aku ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”

    Kemudian tubuhnya lunglai dan melepaskan kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku pun bangkit meninggalkan Bu Lina yang telentang dan tampak dari liang kenikmatannya sangat banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tante Gira yang mulai menutup pintu-pintu tokonya. Aku pun turut membantunya untuk mengemasi barang-barang.

    Setelah beberapa menit menunggu jemputan, terdengar telpon berdering. Setelah kuangkat ternyata mobil yang dipakai menjemput dipakai suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Kemudian aku pun menawarkan untuk mengantarkan ke rumah Tante Gira dengan Impresa 95 kesayanganku.
    Di dalam perjalanan, Tante banyak bercerita bahwa hubungan lesbinya dengan Bu Lina sudah 3 tahun, karena Omku suka pulang malam (mabuk-mabukan, judi, nomor buntut, dan sebagainya) sehingga tidak puas bila dicumbu oleh Omku. Sedangkan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat dengan wanita lain. Baca Juga: Kisah Dewasa Nyata Mbak Limah Janda Haus Sex

    Sampai di rumah Tante Gira, suasananya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantar tetangga pindah rumah. Setelah aku angkat-angkat barang ke dalam rumah, aku pun lalu pamitan mau pulang kepada Tante Gira. Aku terkejut, ternyata Tante Gira bukannya memperbolehkan aku pulang, tetapi malah menarik tanganku menuju kamar Tante Gira.
    “Her.., Tante tolong dipuasin lagi ya Yang..!” pintanya sambil memelukku dan menempelkan kedua buah dadanya ke tubuhku.

    Aku pun mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan nafsu, demikian pula Tante Gira. Kemudian dengan dorongan, jatuhlah tubuh kami berdua di kasurnya, dan dengan bersemangat kami saling meraba, menindih, merintih. Hingga akhirnya aku melepaskan maniku ke dalam kemaluan Tante Gira.

    Aku pun pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya dengan lembut. Kemudian dari laci lemari diambilnya uang seratus ribuan, dan diberikan kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” katanya.

    Sampai saat ini lebih dari 2 tahun aku bekerja di toko Tante Gira, dan hubungan badanku dengan Tante Gira dan Bu Lina masih berlangsung. Dan yang menyenangkan adalah Tanti, anak Bu Lina mau kupacari, dan aku ingin menjadikannya sebagai istri.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak   

  • Kisah Dewasa Nyata Dahsyatnya Gairah Tanteku

    Kisah Dewasa Nyata Dahsyatnya Gairah Tanteku

    Kisah Hot Dewasa Terbaru, Koleksi Kisah Mesum Pelajar, Kisah Seks Amoy Cantik, Cerita Mesum Terlangka, Cerita Sex Terkini, Cerita Abg Binal Ngentot, Mengungkap Cerita Ngentot Terselubung, Tante Girang Bisyar, Mahasiswi Sange Nakal, Seputar Sex Terhits, Birahi Tinggi Remaja, ABG IGO Bispak Horny, Sex Pemerkosaan Terganas, Sex Sedarah Terhits, Skandal Mesum Tante Girang, Kisah Pesta Sex Remaja, Foto Syur Hot, Foto Bugil Terbagus, Tips Seksual Terlengkap dan Terpercaya.

    Tempatnya Kisah Dewasa Nyata Terbaru 2018 Dahsyatnya Gairah Tanteku
    Gairah tante, cerita sex, cerita dewasa, cerita mesum, cerita bokep, cerita porno, cerita xxx, cerita sange, cerita birahi, cerita ngentot, cerita bf, cerita seks terbaru 2024

    Cerita Sex Asli 2018 Cerita ini terjadi saat gw masih berumur 16thn dan masih bersekolah di salah satu SMA di Jakarta. Nama gw Doni peranakan Canada – Indonesia so kata teman-teman wajah gw lumayan…. ganteng hehehe.dengan tinggi 180cm bisa dibilang gw di atas rata2 jadi bakal gampang ngegaet kaum hawa. Gw lahir di Canada tapi wktu umur 10thn Papa ditugasin tuk balik lg kerja di Jakarta so gw juga ikut,mula2 Jakarta asing juga bagi gw tapi lama kelamaan gw juga dapat terbiasa.

    Terus terang walau lama tinggal di Luar pemikiran gw lebih condong ke pemikiran timur coz nyokap tetap berpegang teguh pada adat istiadat timur and terus menanamkan adat istiadat plus prinsip2 yg keras ma anaknya.awal mula kisah gw ni dimulai saat musim liburan,bokap n nyokap gw balik ke Canada tuk liburan tapi gw ga ikut karena males bgt kalo cuma bentar doank liburan ke sana sogw lebih milih liburan di sini.

    Cerita sex, cerita sex 2018, cerita sex terbaru 2018, cerita sex igo, cerita sex selingkuh, cerita sex sedarah, cerita sex perkosaan, cerita sex perawan, cerita sex 2018 terupdate, cerita dewasa igo, cerita ngentot terlengkap.

    Sebelum berangkat Mama bilang ma gw kalau nanti bosen di sini mendingan jalan – jalan ke bandung aja sekalian jenguk kakek serta tante Anne(adik mama) dan seingatku Tante Anne dah lama bgt ga ke Jakarta dan Mama hanya berhubungan via telphone doank.

    Petualangan dimulai ketika seminggu kemudian gw maen ke Bandung,hari pertama di Bandung gw habiskan melepas kangen ma kakek. hari kedua di Bandung gw minta di antar ma supir ke rumahnya tante Anne. Rumahnya terletak di salah satu kompleks perumahan yg cukup elit di Bandung,sebelumnya mama sudah menelfon dan memberitahukan kepadanya bahwa gw akan datang.

    ”Doni…..wahh sudah besar sekali kamu sekarang yah,sudah tidak ngeh lagi tante sama kamu sekarang…Hahaha” kira-kira begitulah katanya sewaktu pertama kali melihatku setlah sekian tahun ga ketemu. Wajahnya masih saja seperti yang dulu seakan tidak bertambah tua sedikitpun. ”Oh yah..tuh supirnya disuruh pulang ja nanti Doni pake aja mobil tante kalau mau pulang” gw pun mengiyakan dan menyuruh supir pulang. Hari itu kami banyak bercerita dan tak terasa tiba waktunya untuk dinner.

    ”makan dulu yuk Don…itu sudah disiapkan makanannya sama bibi”katanya sambil menunjuk pembantunya. ”kita tidak menunggu om joe dulu tante”gw coba menanyakan suaminya.”ga usah lah tadi om sudah nelf dan bilang ga bakal pulang malam ini”tante anne menjelaskan,maklum suaminya tante anne anak salah satu konglomerat di Bandung.rumah sebesar ini Cuma dihuni sendirian bersama pembantunya karena walau dah lama menikah tapi tante yg satu ini mang lom dikaruniai anak.sambil makan kami bercerita panjang lebar.

    ”kamu berani pulang sendiri semalam ini don”katanya sambil melirik jam dinding yang sudah menunjukkan jam 21.00. ”ahh berani kok tante…”jawab gw. ”mendingan kamu tidur disini aja malem ini deh…nanti tante yang telephone kakek,lagian diatas kan ada kamar kosong”. Aku pun mengiyakan tawaran tante anne dan dalam hati aku mengira dia menyuruhku menginap karena takut sendirian,sumpah ga da sama sekali pikiran negatif tentang tawarannya. ”oh iya…kalau mau mandi air panas pake aja kamar mandi di kamar tante.nanti kamu pakai aja bajunya om joe. Yuk sini”ajak tante anne.aku pun mengangguk sambil mengikutinya.kamar mandi yang dimaksud terletak di dalam kamarnya.

    Lalu dia mengambil T-shirt dan celana pendek untuk gw,gw langsung membawa pakaian itu ke kamar mandi,abis mandi gw kaget ngliat tante anne. Dia tidur tengkurap peke aju tidur tipis,kliatan jelas Cdnya tapi gw gax ngliat tali bra di punggungnya.Terangsang juga ngliat pemandangan kaya gitu,kayaknya dia tertidur waktu nonton TV karena Tvnya masih menyala. Gw berjalan ke arah TV untuk matiin tuh TV,melihat adegan panas yg berlangsung di layar kaca mendadak gw langsung diem n ga jadi matiin.gw liat kebelakang tante anne masih tidur , sekedar iseng gw berdiri sambil nonton tuh adegan.

    Tiba-tiba terdengar teguran halus tante anne diikuti tawa tertahannnya. Gw malu banget sambil berbalik ke belakang dan mencoba senyum semanis mungkin_wuakakaka,waktu gw berbalik tante anne dah duduk tegak diatas kasur. ”kirain tante dah tidur”gw coba memecahkan kebuntuan otak sambil berjalan keluar kamar. ”Doni..bisa tolong pijit badan tante ga??….pegel semua nih”terdengar suara hlaan nafas panjang dan suara kain jatuh ke lantai.saat gw berbalik mo ngejawab tante anne dah tidur tengkurap but this time dah tanpa baju tidur,satu-satunya yang masih dipakai cuma celana dalam….Thanks god >_< ”

    Cerita Sex Gairah Binal Tante Girang Kayak kucing dikasih ikan asin…gw pun langsung jalan mendekati tante anne.sedikit canggung langsung gw letakkan tangan di bahunya. ”Om Joe kapan pulang tante?”iseng nanya coz takut di gerebek ma suaminya. ”hhhmmm…kalau om tuh jarang pulang,kebanyakan meeting ke luar kota kayak sekarang ini”jawab tante anne. ”Fffffuuuh…”Ngedenger kata luar kota helaan nafas panjang terdengar dari mulut gw.

    ”turun dikit donk Don…masa di bahu terus”pinta tante anne,aku pun langsung menurunkan pijitan ke daerah punggung. Tak lama kemudian ”kamu duduk aja di atas pantat tante…supaya lebih kuat pijitannya…”gw yang tadi duduk di sampingnya langsung mengambil posisi ke atas pantatnya. ”uungnnnghh…berat juga kamu..”dengus tante anne. ”Heehehehe…tadi katanya disuruh duduk di sini…”jawab gw asal coz dah ga konsen gara2 pantatntya yang empuk banget. Alat kelamin gw dah tegang banget,sesekali gw tekan ke belahan pantatnya tante anne.

    ”Sudah belom tan..??dah cape nih!!!”kata gw setelah tangan dah kerasa pegel. ”iyah….kamu berdiri duludeh…tante mu balik…”,aku berdiri dan tante anne sekarang berbalik posisi. Sekarang gw bisa ngliat wajahnya yg cantik serta payudaranya yang masih kenceng itu tepat di hadapan gw.puting susunya yang merah kecoklatan terlihat begitu menantang. Gw sampe bengong ngliat gituan.

    ”hey pijit bagian depan donk sekarang…”katanya. Gw duduk diatas pahanya,langsung ja gw remas dengan lembuat kedua teteknya. ”Geli….hihihihi”cekikikan dia. gw benar-benar dah ga bisa ngendaliinafsu gw lagi. Gw tarik celana dalamnya dengan agak kasar,gw akui inilah pertama kalinya ngliat wanita telanjang secara nyata di depan mata. Tante anne membuka lebar kedua pahanya begitu celana dalamnya gw lepas dan langsung mem*knya lengkap dengan sang klitoris yg dihiasi bulu halus yg dicukur rapi membentuk segitiga indah. ”kamu sudah sering beginian Don…??”,tanyanya, ”Ehhh…….tidak koq…baru kali ini tante..”jawabku dengan nafas yang semakin memburu..kata – kata pun sudah sulit tuk gw ucapkan. Nafas tante anne juga sudah gax tenang,kliatan dari dadanya yg dah mulai naik turun ga teratur.

    ”Jilatin donk sayang….”katanya memelas dengan mata sayu yang dah sangat meminta tuk gw puaskan. Mulanya ragu juga tapi gw dekatkan juga kepala gw ke mem*knya. ga ada bau sama sekali,pasti tante anne rajin ngerawat MQ’nya. Gw kluarin lidah menjamah mem*knya menjilati dari bawah menuju pusar . beberapa menit lidah gw bermain dengan mem*knya tante anne sudah mengerang dan menggelinjang kecil menahan nikmat. Gw berdiri sebentar dan melepaskan semua pakaian. Bengong dia ngliat kont*l gw yg 18 cm itu,gw Cuma tersenyum dan melanjutkan permainan lidah gw di mem*knya dia. Beberaa saat kemudian ia meronta menjepit kepalaku dngan pahanya lalu menekan kepala gw dengan kedua tangannya supaya lebih menempel lagi dengan mem*knya yang dah basah….

    Ngeliat dia kyak gitu,langsung ja gw kulum klitorisnyadan memainkannya dengan lidah di dalam mulut, beberapa lama gw meraasakan cairan hangat semakin banyak mengalir keluar dari alat kelaminnya. ”Aaaarrrrgghhh….jilatan kamu enak banget Don”,kata tante anne waktu mencapai klimaks pertamanya. ”benar-benar hebat lidah kamu Don,tante sudah ga kuat lagi berdiri…dah lama tante ga puas kaya gini”,gw Cuma tersenyum kecil..perlahan ge tarik kedua kakinya ke pinggir tempat tidur,gw buka pahanya selebar-lebarnya dan skarang mem*knya dah terbuka lebar.

    Nampaknya dia masih nikmatin peristiwa tadi dan ga sadar yang sedang gw lakuin. Begitu dia sadar kont*l gw sudah menempel di bibir mem*knya. Ia menjerit tertahan,lalu ia pura2 meronta nggak mau,gw juga ga tahu cara memasukkan kont*l gw karena punya tante anne berbeda banget ma punya bule yang sering gw liat di DVD2 blue. Lubangnya tante anne kecil banget mana bisa masuk neh pikir gw. Tiba2 gw ngerasain tangan tante anne memegang kont*l gw dan membimbing ke mem*knya,

    ”tekan disini yach don…tapi pelan – pelan,punya kamu gede banget…”pelan ia membantu senjata gw masuk ke dalam memeknya. Belum sampai sperempat bagian yang masuk dia dah kesakitan dengan tangan kirinya yg masih menggenggam kontol gw menahan laju masuknya agar tidak terlalu deras sementara tangan kanannya meremas kain sprei,kadang memukul tempat tidur. Gw ngerasain alat kelamin gw kaya di urut-urut di dalam, gw berusaha menekan lebih dalam tapi tangan tante anne menahannya. Langsung ja gw tarik tangannya and gw dorong masuk smua batangan gw yang dah tegang banget,”Doniii…..”,teriaknya sambil meluk badan gw kenceng banget. Baca Juga: Kisah Sex Nyata Aku Dibayar Tante Anis Part II

    Tante anne mengerang dan meronta,gw suka banget sensasi mukanya yang binal. Ga sabar lagi langsung gw pegang pinggulnya supaya berhenti meronta. Langsung gw pompa tubuh tante seiring kont*l gw yg keluar masuk dalam mem*knya, ”terusss Doni..puasin tante lagi sayang…”,bisik tante anne di telinga gw sambil matanya merem melek dan kukunya mencakar seluruh punggung gw . setelah lamaan dikit tante anne menggerakkan pinggulnya seiring dengan goyangan gw. ”tanteeee…..enak banget goyangannya..”gw mencoba ngeluari kata biar dia lebih bersemangat nggoyang pinggulnya.

    Tiba – tiba gw ngerasain mem*knya menjepit barang gw dgn kuat,tubuh tante anne mulai menggelinjang hebat dengan nafas yang ga karuan. ”Tante sudah mau keluar Don…kamu masih lama ga sayang,tante pengen kita klimaks bareng”,katanya dengan mata merem melek. Aku tak menjawab hanya mempercpat goyanganku,tante anne menggelinjang dengan hebat,kurasakan cairan hangat keluar membasahi pahaku…

    Kurasakan aku juga sudah mau keluar,kusemprotkan saja seluruh cairanku di dalam kelaminnya. ”Argghhhh tante… ”kataku ketika cairanku membasahi alat kelaminnya dan kulihat tante anne hanya mendesis panjang…….

    ”Kamu hebat ..sudah lama tante tidak pernah klimaks_kita mandi lagi yuk..lengket nieh”,ia berjalan ke kamar mandi dan aku mengikutinya. Kami mandi sambil berpelukan di bawah siraman shower air hangat. “Luv u so much tante….”,batinku sambil memeluknya…

    Sekian Cerita Sex Dahsyatnya Gairah Tante IGO Binal yang saya bisa bagikan untuk anda semua, semoga anda terhibur dalam membaca artikel kami kali ini.

    Koleksi Cerita Dewasa Sex ABG Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG Bispak, Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Janda Binal, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi Bispak