Cerita Sex Pejabat Negara – Cerita ini bukan pengalamanku, tetapi pengalaman temanku. Dia adalah pejabat negara. Pada kedudukannya, semua harus diketahui publik, misalnya mengenai berapa hartanya, apa saja. Lalu dimana kantornya, no telp kantor, no telepon rumahnya dan no telp HP yang bisa dihubungi.

Selama ini saya membaca nilai kekayaan harta-harta pejabat negara itu hanya sebagai hiburan. Demikian juga soal no telepon dan alamat rumahnya. Misalnya alamat rumah di daerah mahal, atau di pinggiran Jakarta, diketahui hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu.

Saya tidak menyangka konsekwensi terlalu jauh mengenai keharusan keterbukaan seorang pejabat. Saya pikir karena aturan main menyatakan begitu ya harus diturutilah.

Namun dari keterbukaan itu muncul cerita unik yang sama sekali di luar sangkaan saya. Sebut saja nama temanku itu Amin, umurnya di akhir 40 an tahun, penampilannya lumayan menarik. Dia tidak sering muncul di televisi, tetapi beberapa kali dia tampil di TV sebagai nara sumber.

Cerita Sex Pejabat Negara
Cerita Sex Pejabat Negara

Ngocoks Suatu hari masuk SMS ke Hpnya ketika sedang agak ngantuk mengikuti meeting siang hari. Isinya kira-kira minta berkenalan dari seorang cewe berusia 21 tahun. Singkatnya cewe itu mengharap bantuan untuk membiayai kuliahnya, karena biaya semesterannya sudah menunggak dan sudah menjelang deadline.

SMS itu dianggap angin lalu saja oleh Amin. Besoknya masuk lagi SMS dan MMS. Foto setengah badan dari cewek yang mengaku bernama Harum. Lumayan cantik. Ada 2 foto yang dikirim dan kembali mengharapkan bantuan.

Amin tetap tidak mempedulikan. Keesokan harinya masuk lagi satu MMS. Kali ini foto setengah badan dari Harum, yang polos. Terus terang kata Amin dia mulai tergugah, karena tampilan payudaranya cukup montok dan bentuknya masih kokoh dan kenyal.

SMS dan MMS itu selalu dikirim pada office hour. Harum cukup smart juga karena jam-jam itu, pasti Amin berada di luar rumah atau minimal di kantor. Dua jam kemudian, Harum kembali mengirim MMS foto satu badan penuh dan kali ini polos, satu lagi dikirim fotonya memperlihatkan lebih jelas mengenai kemaluannya yang masih sedikit bulunya.

Berturut-turut masuk lagi 2 MMS yang merupakan foto close up dari kemaluan Harum. Amin bingung menerima begitu banyak foto menggairahkan dari seorang wanita muda yang belum dikenalnya sama sekali.

Karena naluri kelaki-lakiannya, Amin terdorong mulai menanggapi SMS. Akhirnya diketahui bahwa Harum tinggal di Singaraja Bali. Pembicaraan tidak lagi melalui SMS, tetapi sudah mulai bicara langsung melalui HP.

Karena keinginan dan nafsu, Amin berjanji berjumpa dengan Harum di Denpasar, atau tepatnya di Sanur. Harum memang seorang yang jelita. Dia mengaku termasuk nominasi 10 orang dalam kontes kecantikan di Bali.

Kalau tidak cantik, mungkin Amin tidak tergerak hatinya untuk iseng menanggapi SMS Harum. Apalagi yang diharapkan Harum hanya 10 juta rupiah. Jumlah itu yang menurut Amin tidak terlalu besar.

Dalam percakapan jarak jauh, Harum sudah menyatakan kesediaannya menemani Amin tinggal di Hotel selama 2 malam. Dia akan langsung chek in di Hotel yang sudah dipesan Amin dari Jakarta.

Kebetulan pada hari yang dijanjikan itu Amin ada tugas kunjungan kerja ke Bali. Jadi dia tidak perlu keluar duit untuk bayar pesawat, malah mendapat uang saku SPD (Surat Perjalanan Dinas). Setara golongan IV PNS.

Amin dengan pakaian casual, berkaus polo dan blue jeans serta sepatu kets dan tidak ketinggalan topi serta kaca mata, dia langsung menuju hotel yang telah di pesan dan didalamnya sudah menunggu Harum.

Karena memang sudah kontak melalui telepon, Amin tidak perlu mengetuk kamar, tetapi langsung mendorong pintu yang sudah sedikit terbuka.

Harum sudah menunggu di depan pintu. Dia menyalami tangan Amin dan mencium tangannya. Tidak terkesan Harum merasa kikuk. Malah Amin yang merasa kikuk menghadapi gadis dengan beda usia hampir 30 tahun.

Apalagi kedudukan Amin di pemerintahan sangat terhormat, tentunya dia juga sangat was-was menjalani pertemuan seperti ini.

Harum meggandeng tangan Amin. Dia memanggil Amin, Ayah. Amin duduk di sofa dan Harum langsung menggelendot dan duduk dipangkuan dan memeluknya. Amin masih rikuh dan belum banyak dia mengeluarkan kata-kata.

Harum sangat aktif, Tangannya secara trampil membuka kancing kaus polo Amin dan meminta izin untuk membukanya melalui kepala. Amin menurut saja. Harum mengajak Amin mandi dengan air hangat.

Satu persatu pakaian Amin dibuka Harum, sehingga kini tinggal celana dalam boxer dan kaus singlet. Setelah itu harum membuka sendiri bajunya sampai terlepas semua.

Tubuh Harum memang indah. Teteknya cukup besar menantang, putingnya coklat muda dan masih kecil, bulu kemaluannya masih jarang sehingga bentuk kemaluan yang tembam terlihat.

Kulit seluruh tubuh Harum putih dan terlihat kontras dengan rambutnya hitam yang diurai sebahu. Rambut Harum cenderung lurus.

Tampilan Harum jauh lebih cantik dari foto yang dikirim selama ini. Harum menarik Amin berdiri dan dia lalu melucuti kaus singlet dan celana dalam. Kemaluan Amin belum terlalu sempurna berdiri. Penisnya masih menggantung ke bawah, tetapi sudah terlihat gemuk.

Harum membimbing Amin menuju kamar mandi. Mereka berdua lalu masuk ke bath tub. Harum dengan cekatan menghidupkan pancuran dan mengatur kehangatan air yang memancar.

Amin dimandikan seperti bayi oleh Harum. Di tengah sedang memandikan, Harum minta izin karena dia kebelet pipis. Harum duduk di toilet dan terdengar suara pancaran air kencingnya mendesir, cukup lama juga.

Setelah membersihkan dirinya dia mengambil sikat gigi dan mereka berdua menggosok giginya. Terasa segar nafas setelah usai membersihkan mulut. Kesempatan berdua di pancuran tentunya tidak disia-siakan Amin.

Tangannya meremas bongkahan tetek yang terasa mengkal. Tangan Amin juga menyeruak mengobel belahan memeknya yang baru saja dibersihkan dengan sabun.

Harum menyabuni seluruh tubuh Amin dan di bagian penisnya dibersihkan dan dikocok. Sehingga penis yang tadinya masih mengenttung, perlahan-lahan menjadi makin keras dan mulai agak berdiri.

Berdirinya masih belum terlalu sempurna, tapi sudah memenuhi persyaratan cukup keras untuk menerjang masuk ke lubang vagina.

Usai mandi dan mengeringkan dengan handuk. Amin mengenakan handuk menutupi bagian bawah tubuhnya dan Harum mengenakan handuk sebagai kemben menutupi sampai ke bagian dadanya. Mereka berdua lalu duduk di tempat tidur ukuran king size.

Amin yang sudah terangsang sejak tadi menarik tubuh Harum berbaring di bed. Handuk yang melilit ditubuh Harum dibuka dan terhamparlah tubuh indah Harum yang belum banyak ditimbuni lemak, teteknya masih masih tegak penuh.

Harum bertindak pro aktif. Disosor bibir Amin dan dia mengambil posisi menindih tubuh Amin. Ciuman Harum turun terus ke dada Amin dan digigitnya pelan puting kecilnya.

Amin diam pasrah dan birahinya makin naik. Harum terus turun dan menggeenggam penis Amin. Dengan satu gerakan penis Amin sudah berada di dalam mulut Harum

Terasa bahwa Harum sudah pernah melakukan oral dan kelihatannya dia cukup berpengalaman. Amin masih agak syak, apakah Harum ini benar anak kuliahan yang butuh bantuan biaya, apa call girl yang melakukan teknik marketing menyamar sebagai anak kuliahan.

Dari komunikasi baik melalui telepon maupun tadi dalam pembicaraan awal. Tidak ada kesan atau bukti yang mengarah bahwa Harum adalah call girl.

Dia memang mengakui tidak perawan lagi, tetapi itu pun baru melakukan hubungan dengan pacarnya saja. Pacarnya anak orang kaya di Bali, sehingga mereka selalu keluar masuk hotel-hotel untuk melampiaskan hawa nafsu sex.

Dia renggang sama pacarnya karena sang pacar melanjutkan studi ke luar negeri. Oral Harum sangat nikmat. Dia tidak saja melakukan treatment terhadap penis, tetapi juga menjilati buah zakar.

Harum kemudian duduk bersimpuh dan melakukan pijatan di sekitar kemaluan Amin. Pijatannya sangat nikmat dan memberi tambahan gairah.

Dia melakukan pijatan seperti seorang pemijat yang sudah ahli. Amin sering massage di berbagai tempat, tetapi belum pernah menemukan pemijat yang bisa memijat alat kelaminnya senikmat yang dilakukan Harum.

Ketika Amin berusaha mengorek Harum mengenai dari mana dia dapatkan ilmu memijat khusus ini. Harum sambil tersenyum malu mengatakan bahwa dia mempelajarinya dari internet.

Kata Harum banyak demo di Youtube yang menunjukkan cara memijat prostat. Dia bahkan belum pernah mempraktekkan pada kekasihnya. Ini adalah yang pertama kali dilakukan.

Namun karena sudah banyak sekali petunjuk yang didapat dari visualisasi di internet, maka pemahamannya mengenai pijat prostat makin baik.

Harum menawarkan untuk memijat seluruh tubuh Amin, karena dia banyak belajar dari internet mengenai full body massage. Amin tentu saja tertarik, karena badannya memang terasa agak lelah setelah seharian melakukan berbagai peninjauan ke daerah-daerah. Namun Harum meminta pemijatannya ditunda dulu.

Harum kembali menjilati penis Amin sampai penis itu tegak Sempurna. Harum mengambil peran aktif. Di genggamnya penis Amin lalu dia arahkan memasuki gerbang vaginanya.

Perlahan-lahan penis Amin menikam makin dalam ke vagina yang memang sudah licin. Amin merasa vagina Harum masih cukup ketat. Seluruh bagian batang penis Amin terasa tercekat oleh jepitan vagina Harum.

Harum mulai memainkan peran diatas Amin berbagai gerakan diapraktekan. Dia yang mengendalikan gerakan, dan dia pula yang mengerang nikmat. Amin juga merasa penisnya seperti diperas-peras.

Pemandangan juga indah, karena tetek Harum yang lumayan kenyal dan besar berguncang-guncang. Amin sebagai orang yang sudah cukup pengalaman dalam bertarung apalagi sebelum pertemuan dengan Harum dia sudah menelan obat yang memberi efek tahan lama, maka Amin tenang saja menghadapi serbuan.

Sekitar 10 menit Harum bergerak aktif. Akhirnya tumbang ke atas tubuh Amin dan terasa memeknya bergerak sekitar mengikuti gelombang orgasme.

Harum memuji kehandalan Amin karena masih bertahan belum mencapai ejakulasi. Amin mengambil alih pengendalian permainan dengan membalikkan posisi sambil menjaga agar penis tidak terlepas dari lubang vagina.

Amin menahan kepala Harum dengan mengaitkan kedua tangannya lalu menggenjot Harum dengan gerakan slow. Gerakan itu bagaikan memberi kesempatan kepada kedua belah pihak untuk merasakan kenikmatan gesekan kedua kelamin . Amin juga berkosentrasi untuk mencoba merasai daerah G-Spot Harum.

Gerakan itu dirasakan Harum bagai menyiksanya, karena dia berharap Amin melakukan gerakan cepat dan kasar. Harum memang cewek yang bangkit birahnya jika dikasari dalam melakukan hubungan sex. Namun yang dirasakan sekarang adalah kebalikannya.

Namun dia tidak menyangka gerakan Amin justru memacu orgasmenya datang lebih cepat dan gelombangnyanya sangat dahsyat. Harum memeluk ketat seluruh tubuh Amin agar tidak bisa bergerak karena Harum ingin merasakan nikmatnya ganjalan penis Amin di dalam gua vaginanya sampai kontraksinya tuntas.

Merasa kekangan Harum mulai melonggar Amin kembali bergerak dengan mempertahankan gerakan slownya. Gerakan itu membuat Harum menjadi gila, karena dia sudah tidak mampu lagi menguasai dirinya.

Dia berkali-kali diterjang gelombang orgasme yang sangat luar biasa yang selama ini belum pernah dia rasakan. Harum dalam berhubungan dengan pacarnya memang juga merasakan orgasme, tetapi orgasme yang dialami kali ini rasanya lebih hebat, lebih nikmat dan datang beruntun berkali-kali.

Harum menyerah tidak mampu melayani terus dia minta Amin menyudahi karena badannya sangat lelah dan matanya juga sudah berat sekali. Permintaan itu diabaikan Amin dengan terus melakukan permainan yang membuat lawan mainnya gila.

Amin merasa mulai lelah dengan melakukan gerakan selama 15 menit, sehingga Amin berkonsentrasi untuk mencapai orgasmenya. Amin mencapai orgasme disambut oleh orgasme Harum yang sudah entah ke berapa kali.

Setelah pertandingan longset. Amin mengajak Harum ke kamar mandi, Harum dengan mata agak berat bangkit juga. Jalannya terhuyung-huyung sehingga menggelendot ke Amin.

Mereka membersihkan alat senggama sampai kembali bersih dan wangi. Keduanya berjalan tanpa penutup tubuh. Setelah itu langsung kembali rebah dan masuk ke dalam selimut. Harum beberapa saat kemudian sudah mulai mendengkur halus.

Sementara Amin matanya sulit dipicingkan. Otaknya berputar berpikir mengadapi fenomena yang dialaminya sendiri. Seorang gadis cantik yang dengan mudahnya menyerahkan dirinya hanya untuk alasan kesulitan biaya kuliah.

Menurut Amin, sosok Harum masih terlalu belia untuk bermain sex, tetapi nyatanya dia sudah sangat trampil. Amin akhirnya tertidur juga. Entah berapa lama terlelap akhirnya dia terjaga karena merasa sekujur tubuhnya seperti dipijat.

Harum memang sedang membayar utangnya dengan memijat seluruh tubuh Amin. Sekitar satu jam dia dipijat dan merasa risih kemudian karena badannya berlumuran cream body lotion.

Keduanya lalu kembali mandi air hangat. Badan terasa segar dan bersih. Mulanya Amin ingin main dua babak. Tetapi setelah babak pertama tuntas dia kehilangan selera untuk main satu babak lagi. Waktu sudah menunjukkan jam 11 malam. Amin ingin kembali ke hotelnya bergabung kembali dengan rombongan.

Harum memang agak kecewa, tetapi dia tidak keberatan ditinggal, karena di lobby dia ditunggu mamanya. Amin merasa tidak melihat ada wanita ketika di lobby ketika dia masuk hotel tadi.

Amin menjadi tidak bisa berpikir waras. Mengetahui bahwa Harum ngamar dengan lelaki setengah umur ibu dari si cewek mengetahui bahkan mengantarnya. Amin tidak ingin berpikir panjang sekarang, dia serahkan segepok uang yang dijanjikan ditambah dengan biaya makan dan transportasi yang cukup lumayan.

*****

Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, Amin di dalam pesawat kelas eksekutif termenung sendiri. Pikirannya masih menerawang memikirkan bagaimana bisa terjadi anak secantik Harum dengan mudahnya menyerahkan tubuhnya ke lelaki seperti dirinya dan diantar pula oleh ibunya chek in di hotel.

Jika saja Amin memabaca cerita seperti yang dia alami, dia tidak akan percaya bahwa cerita itu adalah nyata. Tetapi dia baru saja menjalaninya sendiri, sesuatu yang tidak masuk akal.

Tidak sampai sebulan kemudian, kembali masuk sms dari Harum. Isinya singkat. Harum minta di call. Kebetulan Amin sedang duduk sendirian menunggu rekannya datang di kafe salah satu hotel mewah. Amin langsung call no Harum.

Ketika call itu diangkat, terdengar suara wanita, tapi Amin merasa itu bukan suara Harum. Dia tidak mengenali suara itu. Benar juga ternyata itu adalah suara ibunya Harum. Dia memperkenalkan diri dengan nama Novia.

Pembicaraannya berawal dari basa basi, kemudian mengalir pada arah ibunya juga ingin mendapat bantuan. Dia berterus terang hidup menjanda dan selama ini menjalankan bisnis kecil-kecilan. Ngocoks.com

Novia kelihatan cukup piawai menjalin kata-kata, karena mungkin dia biasa melakukan marketing. Amin terbuai dengan pembicaraan Novia, sampai akhirnya Amin berjanji memberi bantuan ala kadarnya.

Meskipun sebutan ala kadarnya tetapi pada posisi Amin rasanya tidak pantas membantu dengan jumlah ratusan ribu, tetapi ya jutaan juga lah. Ibarat Mercedes S 500, mana mungkin bayar parkir cuma 5 ribu, paling tidak ya 20 ribu kan, malah sepantasnya 50 ribu.

Pastilah Amin tidak mentransfer langsung dari rekeningnya, tetapi dari rekening orang lain. Sebagai pejabat negara, rasanya cukup berbahaya mentransfer sejumlah uang ke rekening yang tidak ada hubungan apa pun ke dirinya.

Ada perkataan Novia yang mengganggu pikiran Amin. Perkataan itu adalah Novia akan menservice Amin jika berada di Bali. Kalau Novia itu wanita tua, pasti tidak mengganggu pikiran Amin, tetapi Novia itu adalah wanita yang kelihatan matang, berparas cantik, tetek kelihatan besar sekali.

Amin adalah pengagum wanita ber payudara besar. Foto Novia yang menunjukkan teteknya besar itu adalah salah satu foto Novia sedang menggunakan kebaya. Terlihat sekali belahan dan sembulan payudara yang tidak tertutup kebaya, terlihat sangat menyembul.

Amin tidak berani menggunakan ponselnya berkomunikasi dengan wanita . Komunikasi dilakukan melalui chat di mini padnya. Amin memang harus ekstra hati-hati berkomunkasi yang “keliru“ melalui Hpnya.

Dalam chat, Novia sering melontarkan kata-kata yang menggoda, sampai akhirnya Amin jadi penasaran juga karena dari chatnya itu, Novia mempromosikan kemahirannya melakukan terapi kejantanan, berkat tuntunan dari para leluhurnya.

Meski Amin tidak ada penugasan ke Bali, tetapi dia akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Bali. Di rumah dia mengaku ke Bali karena urusan dinas. Di rumah percaya saja, karena memang sudah terbiasa.

Bersambung…

1 2