Cerita Sex Tebar Pesona – Perkenalkan namaku Bella umur ku 23 tahun aku adalah seorang ibu rumah tangga tinggi ku 157cm dan berat badan ku 48kg bentuk tubuhku bisa di bilang bagus karena aku juga sering berolahraga untuk menjaganya dengan ukuran payudara ku 32C.
Aku mempunyai suami bernama Indra umurnya 28 tahun suami ku bekerja di suatu perusahaan besar di kota ku, usia pernikahan kami sudah menginjak 2 tahun namun sampai saat ini kami belum juga mempunyai keturunan.
Cerita dimulai ketika aku dan suami baru pindah ke suatu perumahan baru memang pembangunan perumahan tersebut sudah selesai akan tetapi tidak banyak orang yang berminat sehingga walaupun kawasan perumahan itu luas tapi penduduk di dalam nya tidak begitu banyak hanya setengahnya saja yang sudah ada penghuninya.
Ngocoks Mungkin karena perumahan kami termasuk perumahan yang bagus karena di dalam nya sudah ada sekolah dari TK sampai SMA jadi untuk biaya perbulannya pun cukup mahal oleh karena itu tidak semua orang sanggup untuk mengambil rumah di sini.
Pada suatu malam aku dan suami sedang berhubungan sex.
Mas indra : De… , mas sayang banget sama kamu aaahhhhh aaahhhh. Ucapnya sambil menggenjot ku
Aku : aaahhhh ennakkk mas, ade juga sayang banget sama mas indra, teerruuss mas lebih kenceng lagi aaahhhh. Ucapku sambil keenakan
Mas indra : Aku merasa sangat beruntung mempunyai istri yang cantik dan sexy seperti kamu de. Ucapnya
Aku : aaahhhh aaaahhhh mas indra bisa aja aku jadi malu. Ucap ku
Mas indra : aaaahhhhh memek kamu masih sempit aja de aaaahhhhh mas mau keluar nih. Ucap mas indra
Aku : aaaahhhhh maassss aku juga udah mau keluar nih ayo keluar bareng mas eennaakkk aaahhh. Aku mendesah panjang
Dan CCRROOTT CCRROOTT kami berdua mencapai klimaks bersamaan.
Setelah selesai berhubungan sex kami pun mengobrol.
Mas indra : De, kamu bahagia ga nikah sama mas?. Tanya mas indra padaku
Aku : ihh, mas ngomong apa sih? Kalau aku nggak bahagia mas udah aku tinggalin tau. Jawab ku
Mas indra : Aku cuma ngerasa belum bisa bahagiain kamu de. Ucap mas indra
Aku : Mas, aku nikah sama kamu aja itu udah kebahagiaan yang nggak ada tandingannya buatku. Jawabku
Mas indra : Makasih ya de kamu udah setia dan sayang sama mas. Ucap mas indra
Aku : Iya mas sama-sama. Jawab ku
Lalu kami berdua pun tertidur. Seperti yang kalian lihat masalah ranjang aku tidak ada masalah dengan mas indra kami sama sama bisa memuaskan satu sama lain.
Pagi itu mas indra sedang mandi dan aku sedang menyiapkan baju untuk nya bekerja dan menyiapkan sarapan setelah itu aku pergi untuk menyapu di luar, setelah selesai mandi dia pun memakai baju yang aku siapkan dan memakan sarapannya lalu bersiap berangkat.
Mas indra : De… De, kamu dimana?. Mas indra mencariku
Aku : Di depan mas aku lagi nyapu, kenapa?. Tanyaku
Oh iya saat itu aku memakai daster tipis panjangnya selutut tanpa memakai bh hanya memakai cd saja.
Mas indra : Oh kamu lagi nyapu toh. Ucap mas indra
Aku : Iya mas soalnya kotor banget ini. Ucap ku
Mas indra menghampiri ku dan menyadari bahwa aku tidak pakai bh saat itu.
Mas indra : Kebiasaan yah kamu de kalo udah ngasih jatah suka males pake bh. Ucapnya sambil senyum dan mencubit mesra pipi ku.
Aku : hehehe iya udah kebiasaan mas gapapa kan?. Tanyaku sambil tersenyum
Nampak dari arah belakang rumah ku ada 3 orang anak SMA sedang berjalan menuju ke sekolah, jadi posisi rumah ku itu ada di pinggir jalan sedangkan rumah meraka berapa agak dalam sehingga jika mereka ingin pergi ke sekolah mereka pasti melawati rumah ku dulu. Anak anak itu bernama Ibnu, Dani, dan Dio mereka kelas 2 SMA.
Mas indra : De kalo kamu pake baju SMA kayaknya kamu masih pantes deh. Ucap mas indra
Aku : Ah mas indra bisa aja, mana ada masih pantes, nanti malah di kira ibu kantin lagi. Ucapku
Mas indra : Beneran ko orang muka kamu masih muda, cantik terus sexy lagi, kalau ibu kantinnya kayak kamu nanti yang jajan anak laki-laki semua sambil godain kamu. Ucap mas indra sambil sedikit terseyum
Aku : Udah ah kamu tuh ngomongnya ko ngelantur gitu. Ucapku
Mas indra : Aku yakin 3 anak itu pun pasti suka sama kamu de kalau kamu TP TP (tebar pesona) sama mereka. Ucap mas indra menantang.
Aku : TP TP gimana ah mas?. Tanyaku sedikit curiga.
Tiba tiba mas indra meraih kancing daster ku dan membuka 2 kancing sehingga belahan payudara ku sangat jelas terlihat apalagi kalau aku membungkuk sudah pasti bisa melihat seluruh payudara kan bahkan bisa melihat sampai ke cd ku.
Aku : Ih apa apain sih mas?. Tanya ku sedikit marah
Mas indra : kamu mau bukti kan kalau mereka juga bisa terpesona liat kamu? Udah sekarang kamu nyapu nya ke arah jalan itu. Ucap mas indra
Aku : Nggak ah mas malu aku kan lagi nggak pake bh mas nanti mereka bisa lihat tt ku. Ucapku agak risih
Mas indra : Memang itu tujuanku coba nanti kamu liat reaksi mereka pasti pada melongo. Ucap mas indra meyakinkan ku
Aku : Tapi mas.
Mas indra : Udah nurut aja sama mas lagian ada mas juga disini. Ucap mas indra kembali meyakinkan ku
Aku : Yaudah terserah mas aja deh. Ucapku pasrah.
Lalu tibalah mereka bertiga melewati rumah ku seperti yang di katakan mas indra aku menyapu mengahadap jalan dan sedikit membungkuk, dan benar saja mereka bertiga tidak berkedik sama sekali saat melihat ke arah ku, dalam hatiku aku merasa senang ternyata tubuhku ini masih bisa memikat anak muda seperti mereka,
Entah apa yang aku rasakan tapi aku merasa sangat bergairah saat mereka melihatku dengan penuh nafsu. Lalu setelah mereka lewat ternyata mas indra dari tadi sudah masuk ke dalam rumah dan aku tidak menyadarinya, berarti saat 3 anak itu melihatku tidak ada mas indra di belakang ku.
Pantas aja mereka sama sekali tidak sedikitpun memalingkan pandangannya padaku karena memang aku hanya sendirian, aku langsung buru buru masuk kerumah dan menghampiri mas indra yang sedang menyaksikan kejadian itu di dalam rumah.
Aku : Mas ko kamu masuk sih kan aku jadi sendirian tadi. Ucapku kesal
Mas indra : Hehehe kalo mas ada di situ mereka nggak akan berani mandang kamu de. Ucapnya sambil tersenyum santai.
Aku : Tapi kan aku malu mas. Ucapku
Lalu mas indra dengan tiba tiba memegang vaginaku
Mas indra : Ah masa ko yang di bawah sini enggak malu malah seneng. Ucapnya sambil tersenyum menggoda
Vagina ku basah karena rangsangan yang tadi aku rasakan saat 3 anak itu melihatku dengan penuh nafsu.
Aku : Emmm itu tadi aku abis kencing pas nyiram ke cd ku. Jawab ku malu
Mas indra : Udah kamu gak usah bohong sama mas. Ucapnya sambil tersenyum jahat
Aku : Udah ah mas cepet berangkat nanti kesiangan. Perintah ku
Mas indra : Yaudah mas berangkat dulu yah, awas kamu jangan colmek yah nanti malem aja mas puasin hehehe. Ucapnya sambil salaman lalu mencium kening ku.
Aku : Ih apaan sorry yah malam ini tidak ada jatah buat mas, yaudah hati-hati mas. Ucapku sambil tersenyum
Mas indra hanya tersenyum lalu memarkirkan mobilnya dan berangkat ke kantor.
Setelah mas indra pergi aku masuk ke kamar untuk beristirahat sambil tiduran, akan tetapi di dalam pikiran ku masih saja terbayang kejadian yang barusan aku alami aku tidak mengerti kenapa aku jadi begini, birahiku kembali naik saat aku ingat kejadian itu.
Tanpa aku sadari aku melepas cd ku dan mulai melakukan colmek sambil membayangkan anak anak itu sedang memperhatikan ku sekarang, oh ya aku akan sedikit memberi gambaran tentang perawakan 3 anak itu.
Untuk tinggi badan Dio dan Dani hampir sama dan berkulit putih cuma beda nya kalau Dio memiliki tubuh agak berisi sedangkan Dani kurus, sedangkan Ibnu dia agak sedikit tinggi, kulitnya sedikit gelap dan berbadan sedang, muka Ibnu juga sedikit ke Arab araban mungkin juga dia masih ada keturan Arab.
Aku : aaaahhhh aaaahhhh. Tak terasa perlahan-lahan aku mulai mendesah dan akhirnya aku melepas semua birahiku dengan cara masturbasi, setelah selesai masturbasi akupun tertidur karena kelelahan.
Tiba – tiba aku terbangun karena mendengar ada orang yang mengetuk pintu rumahku, saat aku melihat jam dinding ternyata sekarang sudah jam 11 siang sedangkan yang aku ingat ketika aku masturbasi masih jam 8.30 berarti aku tidur cukup lama juga pikirku.
Aku pun bangun lama mencuci muka setelah itu aku membuka pintu. Dan ternyata itu ada pak RT.
Aku : Oalah pak dhe kirain siapa? Ada apa pak?. Semua orang disini memang memanggil nya pak dhe di karena kan dia sudah berumur jadi kita memanggilnya seperti itu umur pak dhe sekitar 61 tahun perawakannya berbadan kurus seperti kakek kakek pada umumnya, dan dia memakai baju kaos dan bagian bawah nya memakai sarung.
Pak RT : Hehe iya neng bella ini pak dhe mau minta uang sampah sama uang keamanan. Jawab pak dhe dengan matanya yang melihat ke seluruh tubuhku.
Aku baru menyadari bahwa sekarang aku tidak pakai BH dan CD aku hanya memakai daster tipis saja dengan panjang selutut.
Pak RT : Aduuuhhh neng bella makin cantik aja ya hehehe. Sambungnya, memang pak dhe ini sedikit genit ke wanita apalagi wanita muda, maklum dia seorang duda, istrinya meninggal 8 tahun yang lalu.
Aku : Ah pak dhe bisa aja, mulai nih genitnya keluar hehe. Jawab ku santai
Pak RT : Maklum neng pak dhe kan udah lama menduda hehehe. Ucapnya sambil tersenyum dan masih saja melihat ke arah tt ku
Aneh nya walaupun aku tau sekarang aku tidak memakai bh dan pak dhe sekarang sedang melihat tonjolan puting tt ku, aku tidak merasa risih, malahan aku menjadi tertantang untuk mengodanya.
Aku : Yaudah sini masuk pak dhe. Ajakku
Setelah ku persilahkan kemudian pak dhe masuk dan duduk di ruang tamu.
Aku : Mau minum apa pak dhe, kopi, teh atau apa?. Tanyaku sambil membungkukan badan, sengaja memancing reaksi pak dhe.
Pak RT : Mau susu aja neng bella hehehe. Sambil melihat ke arah payudara ku, aku yakin sekali pak dhe pasti melihat keseluruhan payudara lewat kerah daster yang terbuka itu.
Aku : Kalau susu saya gak punya pak dhe. Ucapku sambil tersenyum memancing.
Pak RT : Iya yang nempel juga gapapa neng hehehe. Ucap pak dhe sambil tersenyum.
Aku : Ih ini punya mas indra pak dhe gak boleh, kopi aja ya. Jawabku lalu berjalan ke arah dapur.
Lalu akupun membuatkan kopi untuk pak dhe sedangkan pak dhe hanya terduduk menunggu saja di ruang tamu, aku sesekali melihat ke ruang tamu ternyata tangan pak dhe sedang menggosok gosok lembut penisnya, ternyata dia benar benar terangsang oleh ku. Setelah selesai membuat kopi aku kembali ke ruang tamu dan menyuguhkan kopi itu ke pak dhe.
Aku : Ini pak dhe kopi nya, awas masih panas. Ucapku sambil menaruh kopi itu di meja, dan kembali pandangan pak dhe selalu tertuju pada payudara ku, aku bersikap cuek aja dan tidak merasa risih.
Pak RT : Terima kasih neng bella, jadi ngerepotin. Ucapnya
Aku melihat ada tonjolan di bagian selangkangan pak dhe, terlihat begitu jelas mungkin dia juga hanya memakai sarung saja tanpa celana maupun cd, sepertinya dia sudah sangat sange sekali karena beberapa kali melihat payudara ku.
Aku : Itu apa pak dhe ko ada tonjolan? . Ucapku tersenyum sambil melihat ke sarung pak dhe.
Pak RT : Eh iya neng bella maaf pak dhe sange liat tt neng bella hehehe. Jawabnya malu
Aku : Iiihh pak dhe ngintip. Ucapku sambil tersenyum
Pak RT : Bukan ngintip neng tapi neng kasih liat pak dhe hehehe, mana gak pake bh neng jadi keliatan putingnya. Ucap pak dhe
Aku : hhuuuhhh bisa aja ngeles nya. Jawabku
Pak RT : Neng pak dhe sange nih boleh gak kalo megang dikit? Tanya pak dhe berharap.
Aku : Enggak boleh kan aku udah bilang ini punya mas indra. Jawabku agak tegas.
Pak RT : Kalo liat aja boleh gak neng?. Tanya pak dhe
Aku : Hmmm gimana ya?. Jawabku mempertimbangkan
Pak RT : Boleh ya neng cuma liat aja ko pak dhe janji gak bakal megang, pak dhe udah sange banget nih pengen coli neng. Ucap pak dhe meyakinkan ku.
Aku : Yaudah deh tapi liat aja ya terus aku sebelah sini ya. Ucapku sambil duduk agak jauh dari pak dhe.
Pak RT : Wahh beneran neng, iya gapapa neng liat aja sudah cukup. Ucap pak dhe.
Lalu aku membuka kancing daster ku sehingga sekarang payudara terpampang jelas tanpa tertutup apapun lagi. Lalu pak dhe langsung menyingkapkan sarungnya ternyata benar dugaanku dia tidak memakai celana ataupun cd, lalu dia langsung mengocok penisnya sambil melihat payudaraku.
Pak RT : Waahh putih sekali tt neng bella dan puting nya juga pink.
Aku yang melihat pak dhe sedang coli sambil melihat payudaraku birahiku pun ikut naik, aku bisa merasakan memek ku mulai basah sekarang.
Aku : Udah belum pak dhe, cepetan nanti ada yang liat. Ucapku
Pak RT : aaahhhh bentar lagi neng bella sabar. Ucap pak dhe sambil sedikit mendesah.
Aku mencoba menahan nafsu ku aku tidak mau terjadi hal yang lebih antara aku dan pak dhe.
Pak RT : Neng bella pak dhe punya satu permintaan lagi boleh gak biar pak dhe cepet crot. Ucap pak dhe.
Aku : Emang pak dhe mau apa? Tanyaku
Pak RT : Tolong kocokin kontol pak dhe dong, siapa tau kalau neng bella yang kocokin bisa cepet keluar. Ucap pak dhe.
Aku kaget dengan permintaannya itu di satu sisi aku harus menjaga agar tidak terbawa suasana tapi di sisi lain aku harus mempercepat ini semua agar cepat selesai. sumber Ngocoks.com
Aku : Yaudah tapi janji pak dhe gak boleh macem macem gak boleh pegang apapun dan ini permintaan yang terakhir. Ucapku tegas.
Pak RT : Iya pak dhe janji ko. Ucap pak dhe
Lalu aku duduk di samping pak dhe dan langsung memegang penis pak dhe yang sudah keriput karena usia, dan aku langsung mengocok penis pak dhe.
Aku : Gimana pak dhe enak gak kocokan ku. Tanya ku sambil tersenyum.
Pak RT : aaaaahhhh ennaaakk sekali neng bella ooohhhh.
Dan benar saja baru sebentar aku mengocok penisnya akhir pak dhe mau crot.
Pak RT : aaaaahhhhh pak dhe mau keluar, dimana keluarin nya ini neng bella?. Tanya pak dhe.
Aku : Keluarin di bajuku aja pak dhe. Jawabku
Dan akhirnya Crrootttt….. Crrootttt….. Crrooott pak dhe mengeluarkan air mani nya di dasterku.
Pak RT : aaaahhhh enak sekali neng, Terima kasih ya sudah mau bantu pak dhe. Ucapnya sambil terengah-engah.
Aku : Iya sama-sama pak dhe tapi jangan bilang siapa-siapa yah. Ucapku
Pak RT : Tenang aja aman neng. Ucapnya
Setelah itu aku masuk ke kamar untuk mengambil uang.
Aku : Pak dhe ini uang sampah sama uang keamanan nya. Ucapku sambil memberikan uang tersebut.
Pak RT : Oh iya Terima kasih neng bella, kalau begitu pak dhe pamit dulu yah, dan Terima kasih juga buat yang tadi pak dhe puas banget hehehe. Ucapnya sambil tersenyum merayu.
Aku : Iya sama-sama pak dhe. Jawabku
Setelah itu pak dhe pergi pulang dan aku buru buru mencuci pakaian ku takut nanti ketahuan mas indra.
Bersambung…
Leave a Reply