Cerita Sex Godaan Birahi Sebuah Keluarga – Namaku Ari Marwan kelas 2 SMA, aku hidup dikeluarga sederhana, ayah dan ibuku bercerai saat aku masih kecil. Dulu ibuku pernah bercerita pada saat perceraiannya aku masih berusia 5th, dan ibuku saat itu berusia 26th, sedang ayahku 30th.

Ibuku bernama Siti Marissa, Ia mempunyai toko yang berada di daerah rumah kami, yang dulu mungkin modalnya dari hasil gono gini, kemudian ia membuka sebuah toko kecil kecilan, berjalan seiring waktu toko kami berkembang pesat dan mempunyai beberapa pegawai, dan sekarang urusan pertokoan sudah di kelola karyawannya, ibuku yang mengelola keuanga seperti pembayaran pada supplier dan dan agen agen yang bekerjasama dengan toko kami.

Setelah bercerai entah kenapa Ia enggan menjalin hubungan dengan pria lain, padahal di usianya pada waktu perceraian masih muda, dan sekarang di usianya yang menginjak 38th, wajah dan tubuhnya tidak kalah dengan cewek berusia 20tahunan, dengan tinggi 160cm, dan ukuran dada 36b, dan pantat yang bahenol, berkulit putih, pasti banyak pria yang pernah mencoba untuk mendekatinya, walaupun ada sedikit lemak diperutnya, hehe yah wajarlah namanya juga ibuk ibuk.

Suatu pagi seperti hari hari biasanya, aku mau berangkat kesekolah, saat hendak keluar rumah ibuku berteriak dari belakang, “Man uang jajan yang ibu berikan masih?” tanya ibuku, oh ya masalah uang jajan aku diberi jatah setiap seminggu sekali, kata ibuku sih biar aku bisa mengelola keuangan, agar tidak boros, walaupun dari segi perekonomian kami memang bisa dibilang lebih dari cukup, tapi prinsip ibuku memang termasuk orang yang tidak suka dalam urusan pemborosan dan hidup bermewah mewahan. “Tenang bu uang Marwan masih cukup kok”.

Cerita Sex Godaan Birahi Sebuah Keluarga

Ngocoks Kutengok kebelakang ia menghampiriku dengan wajah senyum, “Pulang sekolah jangan keluyuran lho ya, hati hati sama pergaulan teman temanmu, kamu harus bisa memilih teman yang baik”. Sifat keibuan dan kasih sayang nya memang dari dulu tercurah padaku, itulah sebabnya aku selalu menyayangi dan menuruti apa katanya.

“Tenang bu Marwan tahu kok”. jawabku.

“Ya udah hati hati di jalan”.

“okk ibuku sayang”. jawabku senyum sambil mencium tangannya.

Karena ini hari Sabtu, dan tadi disekolah ada rapat, para siswa dipulangkan lebih awal, sebenarnya aku sudah janjian sama temanku Eko mau jalan jalan ke pertokoan di Taman Kota cari sepatu sport, eh tiba tiba dianya malah diajak keluar ama ceweknya. Yaudah aku langsung OTW pulang.

Saat tiba di depan rumah, niat hati sih pengen ngagetin ibu, tapi,

“lho kq ada sendal orang dewasa?” gumanku,

Aku buka pintu pelan pelan, ternyata tidak terkunci.. tapi aku selalu membawa kunci duplikat rumah, jaga jaga kalo aku pulang pas ibu lagi keluar rumah.

Sebenarnya aku menyadari siapa yang didalam, Ia adalah pamanku Rudi, suami kakak ibuku yang bernama Kiki.

Terkadang pamanku Rudi dan Kiki memang sering berkumpul di rumah kami entah dua bulan atau sebulan sekali, . Tapi anehnya hari ini ia datang sendiri.

Sayup sayup terdengar olehku seperti orang yang lagi ngobrol, tapi kok anehnya ibuku terdengar agak berat dan terengah engah, Mereka berada diruang tamu, setelah kuintip dari celah pintu, aku sangat kaget dan jantung ini berdetak kencang, melihat ibuku lagi berdiri, dipeluk dari belakang paman Rudi, sambil meremas toketnya yang besar, serta menciumi mulut ibu ku yang agak menoleh kebelakang.

Tangan kiri paman memegang kepala ibuku, dan tangan kanannya meremas payudara. ibuku, yang kemudian lidah paman beralih

menjilati leher, tangan kirinya menarik keatas kaos yang dipakai ibu sehingga terlihat bra putih yang dipakainya, sementara tangan kanannya menarik rok ibuku keatas, menggerayangi paha mululusnya.

“ah… uuh tolong berhenti mas Rudi” lenguh ibuku,

“sllrplbb ah.. dek Mari.. slrbpll” paman Rudi terus menjilati dan menyedot leher ibuku.

Terlihat penolakan ibuku, tapi seolah olah tidak ada perlawanan yang berarti, dan hal itu malah mrmbuat paman Rudi semangat dalam beraksi.

Selama ini aku belum pernah melihat tubuh bugil seorang cewek atau wanita secara langdung, ya sebagai laki laki normal sih sering searching video dan gambar porno di internet, buat bahan coli.

Jantungku semakin berdetak kencang melihat adegan itu, aku sempat membuka hp, dan mengambil foto mereka.

Akhirnya aku sadar, bahwa ibuku ternyata masih memendam hasrat, terhadap laki laki, namun selalu ia sembunyikan.. dan perasaan sayang pada ibuku sebagai seorang anak, kini berubah menjadi rasa cinta dan nafsu sebagai seorang lelaki.

Kemudian kemarahanku muncul terhadap pamanku, aku berjanji kalau akulah yang pantas membahagiakan ibuku.

Aku kembali ke depan rumah, dan berteriak seolah tidak tahu apa apa,

“buuu aku pulang!!” dengan membuka pintu agak keras,

setelah sampai di ruang tamu aku pura pura kaget.

“oh paman Rudi, kapan kemari? lha tante Kiki mana?”

kulihat ibuku agak sedikit memerah wajahnya dan dengan santai paman menjawab

“Halo Man, kok pagi pagi udah pulang, bolos ya? hehe!”

“ee Man kok.. ee ada acara apa kok tumben pulang pagi”. sahut ibuku agak gugup.

“yee siapa yang bolos, tadi ada acara rapat disekolah jadi pulang pagi” jawabku senyum,

“hehe begitu ya” jawab ibuku sambil senyum yang agak malu.

Kami berbincang cukup lama, kenyataan bahwa paman bersikap seperti tidak terjadi apa apa membuat hatiku sakit dan emosi.

sedang ekspresi ibuku sudah tidak tegang seperti pertama tadi,

Setelah paman pulang, aku tiduran dikamar masih kaget dan terkejut tentang hal yang baru saja terjadi, Dan memikirkan rencana untuk kedepan

Sore harinya aku keluar untuk main futsal sama teman teman.

Malam harinya aku ber onani ria, dengan melihat foto ibuku, sampai keluar berkali kali.

Dan paginya aku pura pura sakit, menutup seluruh tubuhku dengan selimut,

ibuku memanggilku,

“Man kamu gak masuk?”

“enggak buk, badan Marwan agak sakit nih”

“Mau di antar kedokter?”

“Gak usah buk, cuman kecapaian kemarin sore habis futsal”

“Beneran cuma kecapaian?”

“iya buk, besok pasti udh baikan, Marwan istirahat dulu ya”

“ya udah ibuk bikinin bubur ama teh hangat, ntar kalo udah makan baru istirahat”

Kemudian aku mulai menyusun strategi,

pertama aku harus membangkitkan nafsu terpendam ibuku, karena sudah bertahun tahun ia tidak pernah berhubungan intim dengan seorang pria.

Aku memesan beberapa perlengkapan untuk dikirim kerumah ku dengan atas nama Paman Rudi, diantaranya sebuah kamera untuk dipasang pada sebuah PC beserta kepingan CD indtalasi, vibrator rotor dan beberapa bikini seksi.

serta didalamnya kuselipkan surat yang berisi.

“kepada Marissa, tentang apa yang kita lakukan beberapa waktu lalu memang salah, tapi perasaanku padamu setiap hati selalu bertambah dan tak dapat kubendung.

kita memang tidak akan bisa bersama, namun untuk terakhir kali,

aku mohon padamu untuk melakukan hal ini, aku ingin melihatmu memakai bikini tersebut, dan memainkan sex toy yang aku pesan, aku juga membeli sebuah Camera dengan software instalasi agar kau pasang di komputermu.

Ada cara pengisntalan di catatan yang lain, kau bisa suruh marwan mengisntalnya, setelah semua persiapan selesai

aku ingin melihatmu bergetar, bernafsu, saat memainkan alat itu,

Jangan khawatir saat kau melakukan itu, tidak akan ada orang yang tahu, mungkin nanti aq tidak terlihat di komputermu, tapi gambarmu akan terlihat di PC ku, kita berkomunikasi dengan headphon saja, jadi yang terlihat di PC mu nanti hanya pesan teks saja.

Aku mohon turuti kemauan ku ini, setelah ini aq janji tidak akan menyentuhmu lagi, tapi jika tidak suatu saat nanti mungkin aku akan memaksamu berhubungan denganku”

Beberapa hari ada kurir datang, kebetulan aku yang menerimanya, lalu kuberikan pada ibuku,

“Buk ada kiriman nih, kayaknya dari paman?”

“mm apa ya, ya taruh saja di meja ntar ibuk cek” katanya sambil menerudkan cucian piringnya di dapur.

Sudah beberapa hari, aku menunggu, tapi ibuku tidak pernah memintaku untuk mengisnstal Camera yang aku kirim, beberapa hari lalu, aku jadi frustasi, apa mungkin dia bisa dibodohi dengan trik lucu ngawur ini ya.. atau ia percaya namun ibu lebih memilih dipaksa paman rudi untuk berhubungan dengannya ya, haduuh gawat nih, apayang harus kulakukan nih.

Tok tok tok…

kamarku di ketuk,

“iya buk ada apa?”

kemudian ibuku membuka pintu, agak malu dan menunduk,

“ee Man eem bisa tolong ibuk sebentar gak? buat isntalasi di PC ibuk?”

IYYYESSS, Batin ku,

aku sih berlagak agak cuek,

“Buat apa sih buk?”

“ee ini ada perlu buat.. ee udah deh kamu cek dulu, ibuk juga engga begitu faham”

“lhahh emang yang duruh siapa sih?”

“e itu ee Bu Mirna yang sering supplay air galon di toko kita itu, katanya buat, e komunitas ibuk ibuk video call ato apa gitu “.

“oke deh” jawabku.

sembari tersenyum dalam hati,

aku juga tidak begitu mempertanyakan alasannya, karna semua emang sudah kurencana..

Aku sangat tidak sabar ingin melihat tubuh ibuku yang akan bermasturbasi memakai bikini seksi, lewat camera di PCnya yang sudah tentu akan kuhubungkan dengan laptopku.

Mama memperhatikan penjelasan yang aku berikan. Walaupun sebenarnya ia jarang memakainya. Aku sedikit dongkol memikirkan jika dia ingin bekomunikasi sama paman dengan cara ini.

Tapi kalo dipikir pikir, dia bisa terjebak rencanaku ini membuatku ingin cepat cepat melihat adegan apa yang akan ditunjukknannya hingga diriku jadi sedikit gelisah. Setelah itu aku kembali kekamarku untuk menginstal laptopku agar terhubung dengan PCnya.

Dan saat malam tiba, aku mengirimkan pesan di Pcnya. Aku menyuruhnya memakai headphone yang aku sediakan dalam paket kemarin.

“mm kau bisa mendengarku? mas Rudi??”

Situasi saat ini aku berada dikamar mantengin layar laptop yang terhubung dengan camera di Pc ibuku, sedang dia tidak bisa melihatku, karena aku hanya mengakalinya, dengan merubah settingan pada PCnya tadi. Sehingga aku hanya perlu mengirim teks pesan, sedangkan dia menjawab dengan suara dari headphone dan terekam langsung dari camera.

“ya dek Mari, aku bisa mendengarmu dan melihatmu lewat layar monitorku dengan sangat jelas, saat ini Kiki sudah tidur jadi situasi aman, gimana situasi disana, apa Marwan udah tidur?” tulisku.

“ee iya kukira dia sudah tidur.” jawabnya.

“Aku sangat bertrimakasih padamu dek mari, kau mau menuruti kemauan ku”.

“Tapi jika nanti ketahuan kak Kiki?…” Sahut ibuku.

“Tenang saja semua aman disini, aku sadar ini salah, tapi untuk kali ini saja, tolong tunjukkan tubuh bugilmu dengan bikini seksi kemarin”.

“Baiklah cuma sekali ini saja lo ya!”

Ketika perlahan dia membuka bajunya, aku sangat takjub dan ngatceng berat melihat tubuh bugil yang hanya memakai bikini bolong di area dada dan vaginanya.

Pertama dia agak malu malu dan menutupi dada serta vaginanya, setelah kurayu akhirnya dia menyingkirkan tangannya. Sekilas dia tidak terlihat seperti ibuku yang biasanya, tubuhnya benar benar menggairahkan, kalo dipikir pikir tubuh ini selalu berada di sekitarku setiap hari, sial kenapa baru kali ini aku menyadarinya.

“Baiklah akan kucoba”.

Dia memainkan rotor (alat getar kecil) di sekitar putingnya, tapi sepertinya dia sudah memakainya beberapa wsktu lalu, karena juga sudah kutuliskan cara cara penggunaan sex toy tersebut.

Pertama da agak malu malu, lama kelamaan dia sudah berbaring diatas kasur dan membuka pahanya. Aku semakin bersemangat mengocok kontolku yang sudah tegang maksimal. Kemudian ia kusuruh ganti bermain dengan vibrator.

“Jilat vibratornya dek, terus perlahan masukkan kemulutmu” tulisku.

“hah, sep.. sepoerti ini slurp” ia menjilatinya.

“Dekatkan wajahmu ke camera, agar aku bisa membayangkannya itu kontolku, hehe”

kemudian ibu mendekatan wajahnya ke camera sambil memasukkan dan mengeluarkan vibrator itu kemulutnya.

“mmhoh hogh slurp mmhg hahh”

“oh.. indah & seksi sekali dek, sekarang coba perlahan masukkan ke memekmu”. tulisku lagi.

Ia merebahkan tubuhnya ke kasur lagi dan perlahan memasukkan alat tadi kedalam dan keluar.

“ahh.. ihh, wiih, uuhh aggghhh” desahnya.

“Lanjut dek nyalakan tombol onn pada alat itu.”

“wingg wingg, rrrrr winggg” suara vibrator itu yang perlahan mengorek isi vaginanya.. Desahannya pun kian menjadi

“aaahh haaah iihggg huuahh haafgggg”

“ooh apa ini… ii ini terlalu ahh, akkgg aku keluarrrr”

criit crit serrrr serrr “aah haah haah ah”

Dia mengejang sambil mengangkat pantatnya tinggi tinggi. Seketika itu aku yang sedang beronani juga mencapai puncak.

“Aaggrrhhh buuk aku juga keluar aggghh croot crroott croot croot…”

Sebagian spermaku muncrat berceceran di layar laptop, padahal sudah kututup dengan tissu sambil ku genggam. Sebenarnya bisa saja aku berlari kekamarnya dan langsung menyergapnya. Tapi sementara kutahan dulu nafsuku. Aku ingin membuatnya terus mencapai klimaks pada rencana selanjutnya.

“huuh huuh hahh …”

Tentu aku tidak lupa menyimpan video tadi,

Ibuku bangkit dari tidurnya terlihat lemas dan wajahnya seperti orang terkena demam. Meminta untuk menyelesaikan kegiatan tadi.

Beberapa waktu kemudian aku yang mengaku sebagai paman Rudi terus merayu agar dia melakukan adegan tersebut. Awalnya dia menolak dengan argumennya bahwa permintaanku hanya sekali. Tapi entah kenapa dia tetap menuruti permintaan ku. Alhasil aku menikmati beberapa adegan seperti itu beberapa kali.

Setelah itu aku mengirim beberapa jenis sex toy dan beraneka ragam bikini yang lebih seksi.

“Buk ada paketan lagi nih dari paman, isinya apa sih?” tanyaku pura pura penasaran.

Dia bergegas merebut paket tersebut dariku.

“eeh yaah, ii ini, sejenis perlengkapan kecantikan kok!, hehe” jawabnya sambil memalingkan wajahnya yang terlihat malu.

Hampir setiap malam dia melakukan rutinitas tersebut, dengan senang hati mempraktekkan apapun yang aku suruh, seperti menancapkan dildo di lantai kemudian dia mengangkangi dan menggoyangnya. Bermain sambil nungging, ngangkang dikasur memasukkan dildi ke mulutnya sementara vibrator mengoyah vaginanya.

Kemudian kusadari terlihat sekilas di wajahnya. Jika sebenarnya dia berharap sesuatu yang lebih dari paman. Sepertinya nafsu sebagai seorang wanita yang membutuhkan belaian seorang pria benar benar sudah bangkit. Dengan ini persiapan awal sudah beres. Aku mengirimkan email padanya beserta lampiran video dirinya yang sedang asik bermasturbasi. Beberapa waktu kemudian kulihat notif emailku telah terbaca.

Kutuliskan

“Sepertinya akhir akhir ini kau sangat senang nyonya Mari. Melihatmu bergaya sambil masturbasi benar benar membuatku ngatceng haha. Sepertinya kau percaya pada iparmu kalo hanya kalian berdua yang tahu hubungan kalian. Please deh jangan naif, di internet sangat banyak celah untuk bisa memantau kegiatan para penggunanya”

“Apa maksudmu?” tanya dia.

“Aku juga tahu alamatmu, toko usahamu, keluargamu, dan hubungan gelap dirimu dengan seorang pria, padahal dia adalah kakak iparmu. dan kau sendiri juga sudah punya anak jejaka. Hal itu benar benar buruk bukan? LOL” jawabku.

“Ittu tiidak mungkin”. tulisnya.

“Kau harus dihukum. Jika kau tidak melakukan apa yang aku katakan. Akan kusebar videomu ke saudara saudaramu rekan bisnismu, terlebih anakmu hahaha” ancamku.

“Tiidaak tolong jangan lakukan itu.. apa.. apa yang bisa kulakukan untukmu!”

“Ookee. pergilah ke hotel Mawar, kamar nomor 69. tanggal 6 september”.

“apaa?? ke hotell?? tidak itu tidak bisa”

“Oh ya tidak bagus kalo kamu lapor polisi, jika kau melakukannya, aku akan langsung menyebar videomu dengan program malware yang bekerja secara otomatis. Pasti akan sangat gempar jika itu terjadi, aku jadi semakin tidak sabar melihat apa yang akan kau lakukan, hahaha”. Itulah strategiku untuk menggiringnya keperangka sesunghuhnya.

Suatu malam kami sedang makan bersama, kulihat wahah ibuku melamun dan bengong.

“Kenapa buk? Buuuk?”

“Ehh ah ti tidak apa apa kok” jawabnya kaget.

“mmhm nyam nyam “. Kulanjutkan makanku.

Setelah cukup larut malam aku pamit tidur. Aku sedikit merasa bersalah padanya. Tapi melihat ekspresinya yang sudah sange berat ketika chatting dengan paman, membuatku mengambil keputusan ini sebagai hukuman baginya.

Pada hari pertemuan dihotel, aku sudah chek in dulu, meninggalkan penutup mata di kasur, dan catatan singkat di atasnya, yang isinya agar dia langsung memakainya ketika sudah didalam kamar hotel.

Kemudian aku menyamar dengan topi dan jaket menunggu di sekitar ruang kamar.

Kulihat dia memasuki area hotel bertanya pada resepsionis, kemudian berhenti sejenak setelah dideoan pintu kamar 69. Mungkin dia agak ragu, atau menyiapkan mentalnya.

Setelah dia masuk kamar, aku mengendap mengikutinya.

Cklekk.

“Eh siapa itu?” kaget dia bertanya, tapi sudah memakai penutup mata tadi.

“Jangan bergerak”. jawabku.

Aku memakai semacam alat perubah suara, yang kubeli secara online, jadi dia tidak mungkin mengenali suaraku.

“Baiklah kita tes apakau memakainya?” tanyaku, Sebelumnya aku berpesan padanya untuk memakai bikini yang sama saat dia bermasturbasi seperti di video.

Perlahan dia membuka pakaiannya.

“Bagus kau memakainya” jawabku.

“Ap… pa yang akan kau lakukan?… kau pasti mau memintaku untuk melayanimukan?”

“Haha aku tidak tertari pada wanita tua yang sudah kendur sepertimu”. Sembari aku memasang video recirder di samping kasur.

“Aku adalah seorang pecinta film, khususnya tentang incest, adalah film favoritku”.

“oke aku sudah selesai persiapan… kau akan bermain dengan seirang pria disini”

“App pa… aaku tidak bisa melakukan itu”.

“Jangan khawatir, kau akan melakukannya dengan seseorang yang sangat jau kenal… Anakmu Marwan”

“Eeh apa.. yang kau bicarakan? Bagaimana bisa kau kenal dengan Marwan?”

“Aku kenal dekat dengan anakmu… dia adalah teman bermain game online, kami sering chattingan, Suatu saat aku menemukan videmu, lalu, aku mbuat suatu rencana, aku menawari marwan untuk melepas keperjakaannya, pada wanita yang haus seks, aku mengirim videomu padanya dengan menyensor wajahmu!”

“Tuu tunggu dulu, itu tidak bisa, siapapun boleh asal jangan anakku, hiks hiks”

“Oh ya Kau tahu apa tanggapannya? Dia benar benar bersemangat muhehehehaha”

“Tapi jangan khawatir kau bisa melepas penutup matamu, sedangkan nanti anakmu yang akan memakainya”

“Eeehh”

“Anakmu tidak akan menyadari jika itu dirimu kan?”

“Bu… bukan itu masalahnya”

“Atau apa, kau ingin aku menyebarkan videomu, pada saudara, rekan bisnis, terlebih anakmu? wahaha!”

“ugh, hikks ihgs” terlihat dia menangis

“Tapi semua ini sudah kau janjikan, aku akan berada dikamar samping sambil memantaumu, ingat jangan berbuat curang, sekali kau melakukannya, aku akan langsung menyebar videomu”. Aku melangkah keluar saat berpapasan padanya ku tepuk pundaknya, sambil berkata.

“Tunjukkan padaku adegan percintaan yang indah antara sepasang kekasih, dan layani anakmu sampai puas, jika kau melakukannya dengan baik, aku akan menghapus videomu.”

“Le lebih baik kau melakukannya” teriak ibuku.

“Tentu saja, serahkan padaku” jawabku santai.

“Baiklah aku akan bertukar kamar dengan anakmu, yang berada dikamar sebelah, dia akan kemari memakai penutup mata, setelah dia masuk kau bisa melepas penutup matamu.”

Aku keluar kamar dan berganti pakaian,

Setelah sekian lama kurencanakan semua ini, akhirnya acara utama… ayo kita mulai petualanan bersamamu buk!!

Bersambung…

1 2 3