Cerita Sex Ibuku Hamil Oleh Pria Selain Ayahku Part 1 – Hai sobat Ngocokers kali ini mimin akan memposting kisah sex bersambung yang pastinya menarik untuk di baca, yuk simak. Di sebuah komplek perumahan yang tidak begitu elit di Jakarta Timur tinggal seorang anak bernama Bayu. Usianya baru 11 tahun. Dia tumbuh di keluarga kelas menengah dari seorang ayah bernama Haris dan ibu bernama Nia.

Haris, Ayah Bayu, merupakan karyawan swasta sebuah perusahaan BUMN di Jakarta. Usianya 39 tahun. Haris sering sibuk dengan pekerjaannya. Meski dmikian, akhir pekan selalu ia sempatkan waktu bersama keluarga. Hanya saja, yang terbilang buruk dari Haris ini ialah orangnya tergolong dadakan.

Sebagai contoh, pernah bayu mengajak ayahnya bermain badminton saat akhir pekan, namun ayahnya tak bisa karena ada pekerjaan kantor yang deadline dan harus dikerjakan di rumah. Oleh karena itu, segera bayu pergi dan memilih bermain dengan temannya saja. Tak lama kemudian ayahnya mendadak mencari bayu untuk malaksanakan hal yang tadinya batal. Ya jelas saja ayahnya tak menemukan bayu, bayunya sudah pergi.

Nia, Ibu Bayu, merupakan ibu rumah tangga pada umumnya. Usianya 37 tahun. Sebelumnya, dia sempat bekerja di sebuah perusaahan swasta yang bergerak di bidang konsultasi perbankan. Namun, pasca melahirkan Bayu, ia sepakat untuk resign dari pekerjaan dan fokus menjadi ibu rumah tangga atas restu dari sang suami.

Cerita Sex Ibuku Hamil Oleh Pria Selain Ayahku Part 1
Cerita Sex Ibuku Hamil Oleh Pria Selain Ayahku Part 1

Ngocoks Di lingkungan tempat tinggal Nia sering digoda bapak-bapak hidung belang. Bagaimana tidak, tubuh nia yang sintal dan padat ditopang dengan tinggi 168cm mengundang para lelaki untuk menggodanya. Belum lagi payudaranya yang berukuran 34 E membuat hawa nafsu para laki laki bergejolak dan ‘adik kecil’ terbangun. Hal tersebut bisa tergambarkan karena Nia sering menggunakan kaos ketat dan celana pendek jika ke warung atau toko disekitar lingkungan rumahnya. Oleh karena itu tak heran buah dadanya yg membusung serta sintal tubuhny menjadi tontonan gratisan bagi para lelaki, terutama kaum bapak.

Oleh karena bayu anak semata wayang, tentu orang tuanya sangat posesif terhadap bayu. Bayu sering disuruh langsung pulang ketika pulang dari sekolah. Apalagi sekolah bayu tergolong sekolah yang meniadakan pekerjaan rumah sehingga tak ada waktu berkumpul bersama teman di luar jam sekolah, kecuali akhir pekan. Selebihnya bayu menghabiskan waktunya di rumah. Orang tuanya pun memantau dengan siapa bayu bergaul di sekolah maupun lingkungan sekitar. Tak heran bayu sering dianggap sebagai anak yang kuper alias kurang pergaulan dan polos oleh teman sebayanya.

Cerita dimulai…

Akhir pekan tiba, pagi menyongsong, matahari perlahan terbit dari timur memancarkan sinar pelita, tentu menyenangkn dan bahagia bagi keluarga Pak Haris, terutama Bayu. Dirinya merasa merdeka karena 5 hariterkungkung di dalam rumah, kecuali saat sekolah dan sekarang, akhir pekan. Nmun, akhir pekan ini ia tak gunakan waktunya untuk bermain bersama teman temannya karena dia bersama kedua orang tuanya sepakat untuk rekreasi ke Garut.

“Ma…. ma…. ma….. mama dimana?” Tanya bayu yang masih kusut usai bangun tdur.

“Di sini de…” sahut Nia, ibu bayu, yang tampak dengan perlahan mempersiapkan bekal untuk rekreasi.

“Mama lagi apa? Kelihatannya sibuk banget pagi pagi begini”.

“Kamu pasti lupa de. Kan hari ini kita mau jalan jalan ke Garut?!” Sambil menatap bayu yang berada disampingnya.

“Ohh ya yaaaa!” Sahut bayu kegirangan.

Langsung ia bergegas mncri ayahnya ksmua sdut ruangan. Dn ternyata, sang ayah lg mngecek kndisi mbil yg digunakan.

“Yah…ayahh…. yahhh??? Ayah dimana??? Kita jadi ke Garut kan???”

“Di sini de! Iya dong.” Jawab sang ayah sambil mengecek kondisi mobilnya

“Assyiiikkkk jalan jalan jalan jalan jalannn”

Begtu crianya wajah bayu hari itu sampai smpai sang ayah keheranan. Hanya saja,

“De, tapi perginya gak sama ayah ya. Sama mama aja. Ayah mendadak harus menengok teman ayah yang semalam kecelakaan.”

Wajah bayu yang tadi ceria seketika cemberut tercermin kekecewaan yang begitu mendalam.

“Yah ayah….”, bayu menggerutu.

“Maaf ya dee ayah gak bisa nemenin.” Jawab ayah bayu smbil memegang pundak anknya.

Nia, ibu bayu, menghampiri keduanya.

“Gak kita tunda aja mas? Kita ubah ajjadi bareng-bareng nengok teman mas.”

“Jangan, kasihan bayu. Lagipula ini udah direncanain jauh jauh hari.”

“Tapi ayah janji nanti ayah nyusul kalian ke Garut usai nengok teman ayah ya”.

Bayu agak terkejut dengan wajah tak yakin.

“Bnran yah?”

“Nanti gak bisa lagitahu tahunya”

“Tahu nih sih ayah nanti mendadak gakbisa lagi. Lagipula ayah pakai mobil siapa” timpal Nia seusai bayu menjawab.

Iya kali ini ayah janjiiii benerr… tapi gak hari ini juga ya. Tapi besok nyusulnya. Ayah nanti berangkat sm atasan ayah yg jg mau ke Garut.”

“Yahhhhhhhh…..” jawab bersamaan bayu dan ibunya.

Namun Nia tetap meyakini bayu bahwa ayahnya tetap dating meski tidak berangkat secara bersamaan.

Tak lama ayah bayu menyuruh anak dan istri segera siap siap.

“Yasudah kalian siap-siap gih. Makin siang nanti makin kena macet”

Kemudian,

Bayu dan ibunya tampak sudah selesai bersiap-siap. Ayah bayu tersenyum menatap penampilan Bayu yang mencerminkan cara berpakaian anak lelaki pada umumnya jika mau pergi. Iatak menyangka anaknya yang dulu masih bayi sekarang sudah beranjak menuju usia abg.

“Ganteng banget anak ayah” jawab ayahbayu sambil mengelus rambut anaknya.

Namun ia agak heran dengan penampilan istrinya. Nia menggunakan blus merah agak longgar dengan belahan dada terlihat. Bawahannya iamenggunakan jins ketat.

“Nia, kok pakaian kamu begini sih? Pakai blus blahan dadanya kelihatan. Longgar lagi… kamu nunduk, itu payudara kamu diintip orang nanti.”

Nia mencoba menenangkan suaminyasembari bercanda.

“Mas Haris gak usah khawatir. Lagipula aku sama bayu kan naik mobil. Kalo masalah yang ngintip nanti aku tinju masss”

“Yasudah deh kalian langsung berangkat gih. Barang barang yang mau di bawaudah dimasukin ke mobil kan ? Jangan sampai ada yang ketinggalan.”

“Eh, nia kmu tahu jalan kan? Aku jugakhawatir kamu nanti malah kesasar.” Ucap ayah bayu.

“Tenang mas kan ponselku ada GPS. Aku juga sedikit tahu kok jalur perjalanan ke Garut.” Nia mencoba kembali menenangkn suaminya.

“Oke yasudah deh. Nanti kalo ada apa-apa hubungin aku yaa. Udah cepetan masuk mobil”.

Bayu duduk di depan bersama ibu yang menyetir. Mobil grand livina meluncur perlahan tak lupa nia membuka kacamobil sambil melambaikn tangan kesuaminya. Di sisi lain Bayu sedang asyik dengan ponselnya entah apa yang sedang disibukkannya.

“Bayu ayo dadah sm ayah…dadah”

Waktu demi waktu terus berjalan hingga siang tiba….

Nia sibuk mengemudikan mobil. Bayu sibuk dengan ponselnya. Masalah kemudian muncul…

“Ma… kok mama kayak orang bngung?” Tanya bayu dengan raut muka heran.

“Iya nih de. Mama bingung jalannya kemana. Ini gara-gara mama sok tahu. Mama gak ngandelin GPS juga. Gak ada jaringan lagi”

Bayu jadi ikut bingung. Dia bingung ingin berbuat apa. Sedangkan raut wajah Nia, sang ibu, tanda kecemasan begitu terlihat. Dia menengok kiri kanan yang sekitar banyak pepohonan dan beberapa rumah pedesaan.

Tak lama kemudian mbil berhenti.

“Ma, ma, kok mobilnya berhenti?” Tnya bayu.

Dengan nada melemah nia menajawab,” bahan bakarnya habis de karena terlalu yakin mama jadi kelupaan isi bahan bakar”

“Ma terus bagaimana?” Bayu sedikit panik.

Nia mengajak bayu keluar dari mobil sambil berusaha mencari bantuan.

“De, kita keluar dulu yuk. Kita cari bantuan. Siapa tahu ada yang bisa bantuin kita”

Dari kejauhan nia dan bayu yang kebingungan seketika keluar dari mobil diamati seorang bapak berusia 47 tahun. Namanya pak bejo. Kulit yang coklat kehitaman ditambah kumis dan perut yang agak tambun menjadi ciri khasnya.Ia merupakan penduduk sekitar yang bekerja sebagai buruh tani. Istrinya bekerja sebagai tenaga kerja di Malaysia. Sedangkan sang anak bekerja di Bandung. Penampilan pak bejo begtu adanya. Ia lebih sering telanjang dada dengan celana pendek. Itu terkait dengan pekerjaannya sebagai buruh tani.

Tak lama kemudian pak bejo mencobamenghampiri ibu dan anak yang sedang kebingungan itu.

“Maaf yaa bu, kayaknya lagi bingung adayang bisa saya bantu?” Tanya pak bejo.

“Ini pak, saya sama anak saya lagikebingungan. Tadinya mau ke garut. Eh,malah kesasar ksini. Malah bahan bakar habis lagi” jawab nia

Pak bejo rasanya tak mendengar apayang dikatakan nia. Ia malah sibuk memandang tubuh nia yang sintal. Terlebih belahan dada nia terlihat. Hatinya bergumam,

“Weleh weleh yang begini nih bikin si otong gak tahann.”

Pandangan pak bejo membuat nia sedikit risau. Dia merasa pak bejo ingin menerkamnya.

“Yasudah bu, ke rumah saya aja dulu. Mobilnya di sini aja. Lagipula rumah saya deket. Tuh rumah saya…” jawab pak bejo sambil menunjuk ke arah rumahnya

“Yasudah pak kita ke rumah bapak dulu aja”
“Yuk de kita ke rumah bapak ini dulu supaya kita dapat bantuan”. Jawab nia sambil menenangkan anaknya yang tampak kebingungan.

“Ma tetap jadi kan ke Garut?” Jawab bayu yg terpintas masih bingung.

Sedangkan, sambil brjalan mengantarkan ibu dan anak itu, di wajah pak bejo terlintas sebuah senyuman. Entah apa arti senyuman itu.

Keesokan harinya,
Kicauan burung menyambut pagi yang sudah tersinari matahari. Pagi itu terdengar suara Nia yang masih mengenakan daster hitam yang sempat dirinya lepaskan semalam.

“Bayu, bayu, ayo bangun…. kita musti siap-siap berangkat de. Kalau enggak nanti kita kesiangan. Malah nanti papa yang duluan sampai Garut”
“Aduuuuhhh mamaaaa bayu masih ngantukkk…….” gerutu bayu.

“Bayu ayo bangun de.. jangan malas dong anak mama yang ganteng” nia membujuk sang anak sambil telapak tangannya berulang kali mengelus ubun-ubun bayu.

Dia mencoba terus membangunkan sang putra kesayangan dengan lembut. Begitu lembut dirinya membangunkan bayu, hingga tak sadar bahwa bayu melihat apa yang dilakukan nia bersama Pak bejo semalam.

Dalam kantuk dan mata yang ia coba pejamkan kembali, bayu terlintas terpikir apa yang dia lihat semalam. Dia mencoba untuk melupakan, namun rasa penasaran terus menyelimuti pikirannya. Dalam benaknya ia terus bertanya-tanya apa yang dilakukan sang mama semalam dengan pak bejo dalam kondisi telanjang. Apa pula arti desahan mama yang begitu kencang semalam. Karena terus menghantui pikirannya, bayu lekas bangun. Ia beranggapan lebih baik dirinya bersama sang mama segera pergi dari rumah Pak Bejo. Oleh karena itu,

“Iya dehhh maaa iyaaaaa. Niiih bayu bangun.” Ucap bayu sambil membuka selimutnya.

Bayu lekas bangun. Ia rapikan selimut yang menutupinya itu. Sementara itu nia membereskan segala barang miliknya yang ada di kamar. Dia juga menyiapkan pakaian untuk dirinya dan bayu yang akan segera melanjutkan perjalanan. Tak lama kemudian nia mengambil handuk untuk dirinya dan bayu.

“Langsung mandi aja yuk de, bareng sama mama. Mama juga mau mandi, soalnya kita gak bisa lama-lama di sini. Kalau kita keduluan papa sampai Garut, nanti mama musti bilang apa. Mama kan malu kalau ketahuan nyasar”

“Iyaaa maaa iyaaaaaa” gerutu bayu kembali menuruti kemauan sang ibu.

Keduanya kemudian bergegas menuruni tangga menuju kamar mandi. Sambil melangkah, bayu melihat sekeliling. Ia mencari pak bejo. Namun dia tak melihat lelaki yang tak telah memberinya tumpangan. Kemudian kedua ibu dan anak itu memasuki kamar mandi. Dan, lagi dan lagi pintu yang rusak itu belum diperbaiki sehingga pintu kamar mandi kembali tak menutup sempurna. Tak lama setelah pintu tertutup nia melepaskan daster yang ia kenakan semalam. Ia memandangi seluruh tubuhnya yang sudah tak tertutupi. Ia merasa tubuhnya masih utuh walau semalam disetubuhi pak bejo.

“Aduuuhh anak mama ini lepas pakaian aja lama banget. Yasudah sini mama lepasin. Gitu aja lama banget”
“Yasudah sekarang Bayu mau mandi sendiri apa dimandiin sama mama?” tanya nia.

“Mandi sendiri dong maaa,.. bayu kan udah bisa mandi sendiri” jawab bayu dengan wajah meyakinkan.

“Yasudah kalo begitu.” balas sang mama

Nia kemudian menyirami seluruh tubuhnya dengan air terlebih dahulu. Air yang dingin membuat siraman tersebut terasa menyejukkan. Kemudia ia sabuni dirinya. Tak lupa ia sabuni buah dadanya yang semalam di lumat pak bejo. Begitu juga tak lupa ia sabuni liang persenggamaannya yang tak sempat ia bersihkan semalam. Setelah semua tersabuni, ia sirami kembali seluruh tubuhnya hingga benar-benar bersih.

Setelah selesai dengan dirinya, nia melihat bayu yang malah sibuk main air.

“Addduuuh anak mamaa malah main air siih. Kita ini musti buru-buru bayuuu. Kalau enggak nanti kita terlambat.”
“Yasudah sini mama mandiin deh kamu.” Ucap nia kesal kepada sang anak.

Lalu ia sirami putra kesayangannya dengan perlahan dan penuh kelembutan. Tak lupa ia sabuni seluruh jengkal tubuh bayu dengan sabar. Sambil menyabuni bayu, terbenak apa yang dilakukannya dengan pak bejo semalam. Nia begitu menyesal telah melakukan perbuatan hina itu. Hatinya resah. Kenikmatan yang dirasakan semalam baginya tidak sebanding dengan keutuhan keluarga yang ia rengkuh bersama suami dan anaknya.

“Maafkan mamaaa yaa bayu” gumam nia dalam hati.

Setelah tubuh bayu tersabuni, kembali nia sirami bayu hingga dirinya pastikan tidak ada sisa sabun yang tertinggal. Ia guyur seluruh tubuh putranya dengan air yang dingin itu.

Di luar kamar mandiii…..

“Beresss dahhh. Untung deket sini ada yang jual bensin eceran. Memang gak banyak sih. Tapi sanggup mengantar sampai pom bensin terdekat” ucap Pak Bejo puas.
“Bu Niaaa Bu niaaaa buuuu….! mobilnya sudah saya isi bensin yaaa. Tapi jangan lupa isi bensin lagi di tengah jalan kalau gak mobilnya nanti mati lagii buuuu” Teriak pak bejo.

Pak bejo penasaran mengapa tak ada respon. Lalu ia mencari nia ke kamarnya. Namun ia tak menemukan. Kamar tersebut kosong dan sekarang tampak begitu rapi. Begitu juga bayu, putera nia, ia tidak menemukan anak itu di kamar tersebut. Setelah dirasa benar-benar kosong ia kembali menuruni tangga dan….
Ia mendengar suara guyuran air dari kamar mandi di bawah. Lantas ia segera ke sana.
“Hehehehe mereka berdua lagi mandi tooohhh. Untung nih pintu belum gue perbaikin. Intiipp aahhhh” pak bejo berucap sambil tertawa pelan.

Ya, pak bejo lagi lagi mengintip. Kini ia melihat nia dalam kondisi bugil bersama bayu. Akibatnya, naluri lelaki itu kembali bergelora. Penisnya kembali menegang. Begitu pula nafsunya bangkit kembali.

“Addduuuuh si kontol ini lagi-lagi gak bisa diem. Kan lu udah nyobain tuh memek semalem” racau pak bejo dalam hati sambil mengelus kontolnya yang ada di balik celana.

Pak bejo tak bisa menahan diri karena penisnya sudah mengeras. Perlahan ia lepaskan celananya hingga akhirnya ia dalam kondisi bugil. Dengan langkah pelan kemudian ia geser pintu kamar mandi yang rusak itu.

“Maa mama pak bejo ngapain masuk ke sini” tanya bayu yang melihat pak bejo lebih dulu.

Bayu sedikit terkejut, pikiran buruk dan peristiwa yang ia lihat semalam kembali menghantui.

Sementara itu Nia yang sedang sibuk menyirami bayu, mendengar ucapan sang putera langsung melihat pak bejo. Alangkah kaget dirinya. Terlebih, pak bejo masuk secara tiba-tiba. Tentu saja Nia mau tak mau melihat pak bejo. Ia palingkan wajahnya dari lelaki berperut tambun itu. Meskipun begitu, nia sempat melihat penis pak bejo yang sedang mengacung.

“Apa yang pak bejo lakukan di sini. Bapak gak melihat saya lagi mandi bersama bayu?!” ucap nia dengan nada memarahi.

“Saya mau mandi juga bu… kan semalem kontol saya ini habis mengaduk-ngaduk memek ibu heheheeeee” Jawab pak bejo.

“Bapak jangan macem macem yaaa! di sini ada bayu pakkk!” ucap nia kesal

Pak bejo kemudian mendekati nia dan mengelus lengan nia yang berisi itu. Nia mengelak. Ia lekas mengambil handuk dan mengeringkan dirinya dan bayu. Setelah itu nia lilitkan handuk di tubuh bayu kemudian dirinya. Lalu ia lekas mengajak bayu keluar dari kamar mandi. Bayu keluar lebih dahulu. Namun, nia ditahan pak bejo. Kedua lengannya dicengkram kuat-kuat oleh kedua telapak tangan pak bejo yang kasar itu. Bayu yang sudah berada di luar kamar mandi pun kebingungan.

“Bayu, kamu duluan aja ke atas ya. Nanti mamamu nyusul hehee”, tawa pak bejo terkekeh-kekeh sambil menahan kedua lengan nia yang terus memberontak.

“Jangggaaan bayu, jangggaaan…janggaaan tinggaliiin mamaaaa dee… lepasssin pak bejo lepasssiinn iiissshhhhhh”, sahut nia sambil terus mencoba melepaskan kedua lengannya dari tangan pak bejo.

Namun usaha nia itu tampaknya sia-sia. Tangan pak bejo sangat kuat mencengkeramnya. Sedangkan, belum bayu merespon sang mama, Pak bejo langsung menutup pintu yang tak bisa menutup secara sempurna itu. Bayu lagi lagi hanya terdiam dan terheran apa yang sebenarnya sedang ia alami. Sungguh, dia tak mengerti.

Anak lelaki umur 11 tahun itu lebih memilih melangkahkan kakinya secara perlahann meninggalkan kamar mandi menuju kamarnya di lantai dua. Dalam langkah demi langkahnya itu ia mendengar suara mamanya dan pak bejo yang berada dalam kamar mandiii. Namun ia tak peduli atas sesuatu yang tak dipahaminya itu. Ia lebih memilih mengenakan pakaian dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kembali melanjutkan perjalanan bersama sang mama.

Cukup lama bayu beraktivitas dalam kamarnya. Ia pelan-pelan mengenakan pakaiannya. Lalu ia bereskan barang-barang miliknya satu per satu dan memastikan tidak ada satupun yang tertinggal. Hingga semua dianggap beres, bayu mencoba menuruni tangga. Ia hendak mencari udara segar di sekitar rumah itu. Di sisi lain, aktivitas sang mama dan bejo tampaknya belum juga selesai. Ketika bayu turun, ia mendengar suara mamanya dan pak bejo sedang sibuk di dalam kamar mandi. Dan tampaknya suara itu lebih kencang dari sebelumnya

“Argghhhhh pak bejooooo ahhhhhhh ayooo paaakk cepeeett keluuaarrinn ahhhhhh nia dah gakk kuaatt pakkk” desah nia
“urghhhhhh dikiiit lagi buuuu dikiitt lagiiiii ayooooo urghhhhh urghh “sahut pak bejo
“Pakkkkkkk niiiaaaa keluaaaaaarrr ahhhhhhhhhhhhhhhh” balas nia
“Saya juga buuuu arghhhhhhhhhhhhhhh ”

Namun, ia begitu malas untuk memperhatikan apa yang dilakukan sang mama dengan pak bejo di dalam kamar mandi. Ia kemudian membuka pintu rumah pak bejo dan melangkahkan kakinya untuk berkeliling lingkungan rumah. Lagipula hal tersebut dilakukan sambil menunggu aktivitas mamanya di kamar mandi selesai.

Setelah dirasa cukup lama dan bosan, bayu kembali ke rumah pak bejo. Sampailah ia depan pintu rumah yang ditumpanginya. Lalu, dia membuka pintu dan dirinya melihat sang mama dan pak bejo sedang asyik menonton tv bersama. Tampak mamanya sudah siap-siap. Pakaian sang mama sudah rapi. Dan lagi-lagi mamanya mengunakan kaos ketat yang membuat lekuk tubuhnya termampang dengan jelas. Mama bayu sepertinya tidak kapok meski pakaiannya tersebut telah mengakibatkan dirinya disetubuhi pak bejo.

“Ehhh bayuuu kamuu udah pulang de..yuuk kita berangkat sekarang”
“Nih tas kamu dibawa nanti ketinggalan lagiihh.. ” ucap nia sambil menyodorkan tas tersebut kepada bayu

Mendengar ucapan itu bayu hanya mengangguk dan menerima tas yang disodorkan sang mama.

“Pak bejo kita permisi dulu yaaa pakkk. Terima kasih atas bantuan yang bapak sudah berikan. Maaf merepottkan selama inii yaa pakk” ucap nia

“Ohhh gakk kokk bu justru saya yang berterima kasiihhh hehe.”
“ Yasudahhh itu mobil bahan bakarnya tadi udah saya isi bu. Nanti di tengah jalan isi lagi ya bu kalo gak nanti mogok lagi”
“Eh iya bayu, kamu bisa tuliskan alamat rumah kamu gak? Mama kamu gak mau kasih tahu nih” ucap pak bejo sambil menyodorkan secarik kertas dan sebuah pulpen.

Apa yang dilakukan pak bejo dihalangi nia. Namun lagi-lagi tangan pak bejo tidak bisa dilawan. Hingga akhirnya, Bayu menuliskan alamat rumahnya.

“Ohh yasudahhh makasihh banyak yaa pak”
“Eh iyaa, ayoo bayu kitaaa buru buru berangkat” sahut nia pada sang anak.

“Iya maa.”

“Bayu.. janngaan sungkan sungkann mampirr ke sini yaaa” jawab pak bejo sambil meremas bokong nia.

Nia menepak tangan pak bejo yang meremas bokongnya. Lalu ia berjalan membuka pintu rumah dan mendekati kendaraan pribadinya. Setelah itu ia bersama bayu masuk ke mobil dan bersiap memulai perjalanan kembali.

Pak bejo hanya berdiri di depan rumahnya. Ia bersiap untuk melambaikan tangan sebagai simbol perpisahan kepada ibu dan anak itu.

“Yuukk pakkk sayaaa jalaaaan duluuu yaaa” ucap nia sambil mengendarai mobilnya meninggalkan halaman rumah pak bejo.

“Hatii hatii buu! Kalo ada waktu mampir-mampir ke sini!” sahut pak bejo sambil melambaikan tangan kanannya.

Mobil itu pun akhirnya meninggalkan rumah pak bejo. Sementara bayu hanya terdiam di sebelah nia yang sedang mengemudi. Kelihatannya dia begitu lelah hingga tertidur sepanjang perjalanan.

Sementara itu nia sibuk mengendarai mobil. Sepanjang perjalanan ia mencoba menghubungi sang suami, namun jaringan masih menjadi kendala utama. Meskipun begitu, terkadang ia memperhatikan bayu yang masih tertidur lelap. Tampak selama di rumah pak bejo anak itu tidak tertidur pulas.

Beberapa saat kemudian nia melihat pom bensin, lekas ia arahkan mobilnya ke tempat pengisian bahan bakar tersebut. Usai mematikan mobil, ia mencoba membangunkan putranya, namun tidak tega. Ia lebih memilih membuka jendela mobil. Setelah itu dirinya keluar menunggu. Sambil menunggu, ia mengecek kembali telepon selularnya.

Di sekitarnya petugas pom bensin yang kebanyakan laki-laki memperhatikan dirinya yang memakai kaos ketat. Wajah mereka tampak bernafsu melihat nia. Namun, nia tidak menggubris. Dia sibuk mengurusi telepon selularnya. Terus menerus ia periksa, mendadak dirinya senang karena jaringan selularnya pulih kembali. Segera ia hubungi suaminya.

“Halo, halo, mas haris ini aku nia”

“Eh, kamu. Kok aku telepon nggak nyambung-nyambung ya?” tanya haris

“Iya nih mas dari tadi jaringan susah banget. Mas sekarang ada dimana?”

“Aku lagi dalam perjalanan nih bersama pak arso. Kamu sendiri di mana sekarang?” tanya haris kembali

“Ohh. Aku sekarang lagi di hotel mas. Kira-kira nyampe jam berapa ya?”

“Belum tahu nih. Di hotel apa kamu? biar aku jemput aja sekalian. Eh, bayu lagi apa?

“Gak, gak usah mas. Nanti biar kita janjian ketemu aja. Ohhh.. Bayu lagi tidur nih mas.” jawab nia gugup.

“Kok berisik ya di sana? Kamu lagi di mana sih?”

“A..Aku lagi di luar hotel mas. Lagi beli sesuatu” ucap nia.

“Oh yaudah nanti aku kabarin lagi ya” ucap haris sambil hendak menutup telepon selularnya

“iya mass”

Dia terpikir sejenak entah apa yang barusan dilakukan. Tak hanya mengkhianati sang suami, kini ia membohonginya. Dia terpaksa melakukan itu. Bila tidak, suaminya pasti menertawainya karena dia baru saja tersesat. Belum lagi suaminya tahu bahwa semalam dia ditiduri lelaki lain, pasti sang suami amat marah padanya.

“Maaf buu, ini udah selesai” ucap petugas pom bensin

“Ehh, iyaa pakk maaf. Ini uangnya”
“Pak, jalan ke Garut tinggal lurus aja kan ya?” tanya nia

“Iya benar bu. Ibu tinggal lurus aja. Nanti ibu bakal lihat tulisan selamat datang di kota Garut. Nah, itu berarti ibu udah di kota Garut”

“Oh gitu ya pak. Makasih banyak ya pak.”

“Iya bu sama-sama” balas petugas pom bensin yang terus memperhatikan nia.

Lalu nia masuk ke mobilnya dan lekas nyalakan mesin. Tanpa waktu lama ia menginjak gas dan meninggalkan pom bensin tersebut. Sepanjang perjalanan nia fokus mengemudi. Sesekali ia memandangi putranya yang sedang tertidur. Hingga waktu tak terasa berlalu nia sampai di kota Garut. Ia melihat sekelilingnya. Dia tak menyangka bakal berhasil tiba di kota itu setelah banyak hal terjadi menimpanya. Melihat sebuah tempat makan, Ia pinggirkan mobilnya. Lalu ia segera hubungi sang suami.

“Halo Mas, kamu masih di mana?” tanya nia

“Gak lama lagi nyampe kok. Tunggu aja dulu ya” balas haris.

Nia kemudian menutup teleponnya. Dia menunggu dan menunggu sambil menyandarkan tubuhnya di kursi mobil. Ternyata, ia menunggu tak sebentar seperti yang diucapkan suaminya. Ia menunggu hingga harus mematikan mesin mobil. Tak lama kemudian, bayu terbangun.

“Maa kita udah nyampe belumm?” tanya bayu agak malas.

“Udah de”

Nah, terus kita nunggu apa?” tanya bayu kembali

“Nunggu papa kamu” balas nia agak cemberut

“Ohhh. Tujuan kita mau kemana sih ma sebenarnya?”

“Sebenarnya mama mau ngajak kamu jalan-jalan keliling kota Garut, tapi papa kamu malah mau jemput. Yasudah deh mama terpaksa nunggu sekarang” jawab nia lugas.

“Hemm”

Tak lama setelah bayu bangun, telepon selular nia berdering.

“Halo mas. Kamu udah di mana sih? Aku udah lama nunggunya nih” ucap nia kesal

“Aku udah nyampe nih. Kamu di mana? Aku jemput nih”

“Saya di rumah makan X mas. Aku dah keluar dari hotel. Buruan ya mass”

“Oh yasudah aku kesana” jawab haris.

Tak lama kemudian nia melihat mobil keluarga berwarna abu-abu. Mobil itu berhenti di dekat mobilnya. Keluarlah nia bersama bayu dari mobilnya. Bersamaan dengan itu keluar pula Haris bersama Pak Arso dari mobil abu-abu tersebut. Bayu yang melihat sang ayah langsung berlari menghampiri dan memeluknya.

Papaaa! teriakk bayu kegirangan sambil memeluk papanya.

“Bayuuuu!”
“Gimana liburannya sama mama? Udah kemana aja?” tanya haris.

Bayu hanya terdiam. Nia kemudian menyelak.

“Kita udah keliling ke banyak tempat lohh mas. Iya kan bayu? Nia sambil melirik ke mata bayu”

Bayu membisu mendengar kebohongan sang mama. Dia benar benar malas untuk menanggapi kebohongan tersebut.

“Eh iya nia. Ini kenalin atasanku pak arso” ucap haris

“Iyaa saya niaa, istrinya haris”

“Saya pak arso atasan haris” sambut pak arso.

Nia dikenalkan haris pada pak arso. Melihat pak arso, nia agak takut karena pandangan mata lelaki itu samahalnya dengan mata pak bejo terhadap dirinya. Pandangan mata yang seolah ingin mencengkram tubuhnya. Sedangkan, pak arso begitu kagum terhadap nia. Sungguh, dia tidak pernah bertemu dengan istri anak buahnya itu.

“Heeemm gilaaa istrinya si haris. Montook bangett. Kalah cakep rani di rumah” gumam pak arso dalam hati.

Haris kemudian mengajak anak istri dan anaknya masuk kembali ke mobil keluarganya tersebut. Nia yang sebelumnya memegang kemudi, kini digantikan haris. Sedangkan pak arso seorang diri masuk ke mobilnya. Mobil pak arso dahulu yang berjalan. Disusul mobil haris di belakangnya.

“Pa sebenarnya kita mau kemana sih?” tanya nia

“Kita mau ke villanya pak arso. Kebetulan dia punya villa di Garut” ucap haris

Bayu hanya diam di dalam mobil. Sebenarnya ia ingin melaporkan pada ayah apa yang dilakukan mamanya semalam. Namun, ia tak berani. Ia takut salah. Oleh karena itu, ia hanya memendam hal tersebut dalam hatinya dalam-dalam.

Tak lama keluarga haris pun sampai di sebuah villa yang cukup besar. Villa tersebut di kelilingi taman hijau yang tidak begitu luas. Mobil haris pun berhenti di belakang mobil pak arso yang lebih dulu sampai. Setelah itu keluarga haris pun keluar dari mobil bersamaan.

“Selamat datang di villa saya yang yaaahhh tidak gede gede amatlah” sambut pak arso kepada keluarga haris

“Waaahh gede begini pakk. Bapak bilang gak gede heeehhe” puji haris sambil tertawa

“Makasih haris. Yasudah mari kita masuk” ucap pak bejo sambil membimbing keluarga itu masuk ke dalam.

Sesampainya di dalam, pak arso membimbing keluarga haris ke kamarnya. Haris, nia, dan bayu memperhatikan segala sudut ruang yang ada di dalam villa itu selagi berjalan bersama pak arso. Villa tersebut bertingkat dua. Bagian dalam villa tersebut tidak begitu besar. Terdapat ruang tamu yang bersebelahan dengan ruangan makan. Terdapat pula ruangan yang tertutup pintunya.

Mungkin yang membuat kesan tidak begitu besar karena bagian lantai bawahnya di penuhi banyak barang antik dan dindingnya di penuhi lukisan. Berbeda dengan bagian bawah, bagian lantai atas villa tersebut tampak begitu luas. Tak banyak benda yang berada di bagian atas itulah yang membuat lantai atas tampak begitu luas. Di lantai atas inilah kamar keluarga haris berada.

“Ini ada dua kamar saya sediakan untuk kalian. Yang sebelah kiri untuk kamu haris bersama istri dan yang kanan untuk anak kamu ini, bayu“
“Oh iya, mohon maaf saya langsung mengantarkan kalian ke kamar dan tak sempat mengajak kalian berkeliling.”
“ Kalau kalian mau melihat-lihat silahkan. Anggap seperti rumah sendiri tidak usah sungkan sungkan” ucap pak bejo dengan ramah.

Haris langsung mempersilahkan istri dan putranya masuk terlebih dahulu. Dia tak menyangka pak arso begitu baik pada dirinya dan keluarga.

“Ohh gapapa pak. Begini saja saya sudah berterima kasih bangett.” balas haris.

Ohhh hahaa yasudah selamat beristirahat. Saya juga harus permisi lebih dulu” ucap pak arso.

“Ohhh yaaa pakkk mariii.”

Pak arso kemudian turun ke ke lantai bawah villa itu menuju kamarnya. Pak arso tampak sedang memikirkan sesuatu.

“Heeemmm beginii caranyaaa hehehe” senyum pak arso licik.

Sementara itu..
nia, haris, serta bayu sibuk di kamarnya masing-masing. Mungkin keluarga itu sudah cukup lelah untuk menyempatkan waktu mereka berkeliling. Kamar mereka cukup luas. Di kamar bayu terdapat sebuah lemari dan sebuah tempat tidur yang cukup besar untuk seorang anak berumur 11 tahun sehingga banyak sudut kosong yang tidak terisi.

Selain itu, di kamar nia dan haris juga terdapat sebuah lemari dan sebuah tempat tidur yang sama ukurannya dengan tidur bayu. Yang nampak berbeda hanya di kamar haris dan nia terdapat sebuah cermin besar yang berhadapan dengan tempat tidur mereka.

Keluarga itu hanya beraktivitas di dalam kamar semenjak mereka memasuki kamar itu. Namun. sesekali nia dan haris menengok bayu yang berada di kamar sebelah. Hingga tak terasa malam pun tiba.

“Hariisss! Hariss! Ayoo kamu ajak keluargamu makan dulu. Saya sudah menunggu di bawah.” panggil pak arso yang berada di lantai bawah

“Iyaaa pakk saya segera ke bawah” sahuut haris.

Keluarga haris pun secara bersamaan turun ke bawah. Haris dan Bayu sudah mengenakan piyama, tampak mereka sebenarnya sudah bersiap untuk istirahat. Begitu juga nia, dia sudah mengenakan dasternya yang berwarna putih tak berlengan. Bagian bawahnya begitu rendah sehingga memperlihatkan paha putihnya yang mulus dan berisi. Begitu juga bagian atasnya, entah mengapa nia suka sekali mengenakan daster yang memperlihatkan belahan dadanya. Terlebih, ukuran dadanya yang cukup besar sangat terpampang sekali.

Setelah sampai di bawah, Haris sekeluarga melihat pak arso yang mengenakan kaos singlet putih sudah duduk menyambut mereka di meja makan.

“Ayo duduukk. Saya sudah hidangkan makan malam ini untuk kalian. Tidak usah malu-malu” ucap pak arso sambil mempersilahkan.

“Iya pak. Ayo nia, bayu duuduk… pak arso udah nyiapin makanan tuhh”

Keluarga itu makan malam bersama dengan pak arso yang sudah menghidangkan makanan, baik yang digoreng hingga yang direbus, begitu juga buah-buahan, seperti jeruk, apel, dan pisang. Selama makan bersama, keluarga itu terlibat obrolan bersama pak arso. Obrolan yang banyak dibicarakan mengenai bagaimana pak arso membangun villa ini. Tak ketertinggalan pembicaraan mengenai sekolah bayu juga diikutsertakan. Selama pembicaraan itu pula pak arso hampir selalu memperhatikan nia. Entah apa maksudnya.

“Istri haris ini bener-bener cantik…buah dadanya juga besar lagii..uhhh beruntung bangeet si haris ini.”ucap pak arso sambil memperhatikan nia yang sedang makan

Nia sedikit risih dengan pandangan pak arso tersebut. Namun ia tak mau memberitahu suaminya apalagi pak arso sudah memperlakukan keluarganya dengan sangat baik.

Usai makan bersama, haris dan keluarganya kembali ke kamar lebih dulu. Ketika keluarga itu berjalan menuju kamar mereka, pak arso memperhatikan nia kembali

“Uhhhhh bokongnyaa padat dan kencaannng si niaa. Jaddii sempiiitt niihhh celaannnaaa” ucap pak arso pelan

Sesampai di atas, haris bersama istri masuk ke kamarnya begitu juga bayu. Di dalam kamar nia dan haris tampak bercakap-cakap.

“Maa kamu janggaan pakaii pakaaiannn kayak begituu dongg lain kalii kalau di depan laki-laki kan dilihatnya gak enak”

“Kenapa pa? Papa cemburu ya mama dilihatin pak arso” balas nia

“ihh siapaa juga yang cemburruuu yeee”

“tenang aja paa. Mama setia kok sama papa”
“Yasudah deh paa gak usah terlalu dipikirin jugaaa. Mama tidur duluan yaa..udah ngantuk banget nihh.” ucap nia sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Sementara itu di kamar bayu, anak itu tampak sulit memejamkan mata. Dirinya masih dihantui apa yang dilihatnya di rumah pak bejo malam itu. Dia bingung harus bercerita dan bertanya kepada siapa. Pada akhirnya ia lebih memilih keluar kamarnya. Entah apa yang ingin dilakukannya.

“Tok tok tokk…” Bayu mengetuk pintu kamar orang tuanya yang ada di sebelah.
“Maaa…. paaa.. ini bayuuu” ucap bayu.
Bayu terus mengulangi ketukan dan ucapannya hingga ayahnya membukakan pintu.

“Ada apa de? Kamu kok belum tidur?” tanya haris

“Bayu takut tidur sendirian paa”

“Heeeemmm” haris menghela nafas.
“Maaaa aku nemenin haris tidur di sebelah yaaa” sahut haris pada istrinya.

“Iyaaaa yasudaahhh paaa jangaaann lammaaa-lamaa yaaaa” jawab nia dengan kantuk yang sudah berat.

Lalu haris menutup pintu kamarnya dan masuk ke kamar bayu. Keduanya menaiki kasur bersamaan. Bayu yang sebelumnya tidak bisa tidur akhirnya bisa tertidur bersama sang ayah.

Di lain hal, pak arso yang sedang mengenakan kaos singlet dan celana pendek berwarna hitam sedang meminum sesuatu di kamarnya. Entah apa itu. Tak lama ia kemudian melepas kaos singletnya. Lalu ia mengambil 5 lembar foto yang ada di dekatnya. Setelah itu dengan hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada ia bergerak ke lantai atas sambil membawa 5 lembar foto tersebut.

“tok tok tokk tookk”
“tok tok tokk tookk” ketukan itu terus berulang karena tidak ada respon

“Adduuuhhhh udahhh masss masukk ajaaa pintunya gak dikuncii kok” sahut nia

“Tok tok tok tok “ ketukan itu kembali lagi

“Aduuhhh siapaa sihhh malem malem beginiii” ucap nia kesal sambil membuka selimutnya

Lalu nia beranjak turun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamarnya.

“Adduuhhh gannnggggu banngget sihh, eh? Pak arso? Ada apa ya pak? tanya nia yang cukup terkejut dengan penampilan pak arso yang hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada itu.

Ketika nia berucap demikian, pak arso mendorong nia ke dalam kamarnya. Nia tak sempat menahan karena dorongan itu begitu tiba-tiba. Sesampainya di dalam kamar. Pak arso memberikan sesuatu pada istri anak buahnya itu.

“Niaa.. saya punya sesuatu terkait haris yang bisa membuat kamu terkejut.” ucap pak arso dengan sinis

“Apa yaa pakk?”

“Inii” sahut pak arso sambil menyodorkan 5 lembar foto yang dipegangnya.

Nia amat terkejut melihat foto sang suami yang sedang mencumbui wanita lain. Tak hanya itu, nia juga melihat foto bagaimana sang suami meniduri wanita itu.

“Siapa wanita ini pakk?” tanya nia

“Itu istri saya, rani. Haris pernah meniduri istri saya ketika ia belum menikah denganmu. Memang hal tersebut tampaknya tidak bisa dihindarkan karena istri saya sangat dekat suamimu dulu. Kamu tahu bagaimana rasanya perasaaan seorang suami yang dikhianati istrinya nia? tanya pak arso dengan nada agak keras.

Nia terdiam sejenak. Tak lama ia kemudian berdiri membelakangi pak arso. Dia amat terkejut atas atas apa yang suaminya lakukan. Dia begitu lemas ketika melihat foto-foto itu.

“Aku gak nyangkaaa kamu membohongiku masss”
“Kamu menutupi segalanya ketika aku belum menikah bersamamu. Kamu tega sekali mas haris” tangis nia dalam hati.

Pak arso mendekati nia yang sedang ada di depannya. Tak lama ia peluk nia dari belakang sambil membisiki sesuatu.

“Karena suamimu telah menyetubuhi istriku. Biarkanlah aku menyetubuhimu niaa” ucap pak arso sambil tangan kanannya meraba buah dada nia yang masih terbungkus daster.

“Tapii pak..”

“Kita sama-sama tersakiti. Kita lampiaskan dendam itu dengan bersetubuuhh niaa. Haris sudah menyetubuhi istriku. Dia juga mengkhianatimu. Ayooo niaaa..” rayu pak arso

Nia terdiam sejenak. Lalu,
“ba.. ba.. baiikkk pakkk. Pak arssooo bolehhh menyetubuhi niaa….. Aku inginnn bapakkk berhubungan badan dengan tubuhku malam ini. Balaskann dendaam bapak atas perilaku suamiku itu pakk ssshhhhhh. Biar dia tahuuu bagaimana rasanya disakiti, niaa mohoonn” ucap nia pelan.

Mendengar ucapan nia, kedua telapak tangan pak arso langsung meremas payudara nia dari belakang. Nia mencoba menggerakkan tubuhnya karena remasaan tangan pak arso yang begitu kuat di bukit kembarnya.

“Ahhhh ahhhh pakkk arsooo ahhh geliiii” desah nia sambil terus menggerakkan tubuhnya.

“Urghhhh urghhh buah dadamu besar sekali niaaa urghhhhh” bisik pak arso sambil terus meremas.

Kedua tangan pak arso terus meremas kedua payudara nia yang terbungkus dasternya. Namun pak arso tampak tak puas. Kedua tangannya menyelinap dalam daster tipis itu dan meraih bukit kembar wanita itu.

“Urghhhhh akhirnnyyyaaa baappakk bisa memeganngg susumuu niaa urghhhhhh” ucap pak arso dengan nafsu yang sudah memuncak.
Ahhhhhh bapppaakkkk suusu niaaa jangaaan dipegaangg semuaaaa ahhhhhh”

“biarrinnn sayaaannnggg urghhhhh” balas pak arso yang mulai menyentuh puting niaaa

“aaahhhhh ahhhhh paaakkk” nia masih terus menggerakkan tubuhnya namun perlahan melemah.

Setelah dirasa puas meremas payudara nia ia melepaskan remasan tersebut. Kedua tangan pak arso kemudian dengan cepat memelorotkan celana pendeknya. Dilemparkan celana pendek itu tak tentu arah. Kini ia memeluk kembali nia kembali. Tangannya kini bergerak ke vagina nia secara perlahan. Ia singkapkan bagian bawah daster nia.

“Bapaakkk masukkinn jari jari bapakk ya ke memekmu urghhhh” ucap pak arso pelan

“jangggaaannn ppppaaaakkk ahhhhhhhhhhhhhh” nia mencoba menahan kedua tangan pak arso namun tangan itu kuat sekali.

Urghhh memek kamuu rapeett bangeett sayanggggg urgghh” bisik pak arso sambil perlahan memasukkan jarinya ke kemaluan nia.

Setelah itu, pak arso mulai mengaduk-ngaduk dengan jari jarinya dan menyentuh itil niaa .

“Urghhhhh urgghhhhh ayooo sayaaannnnggg keluarrrinn cairan kamuu urgghhhh” bisik pak arso sambil terus mengaduk liang kemaluan nia.

“Aaahhhhhh ahhhhh pakkk arssooo aahhhhhhhhh udaahh paakkk ahhhhhhhh” desah nia yang mencoba menarik tangan pak arso

Sementara jari jari pak arso sibuk mengaduk vagina nia. Penis pak arso menggesek-gesek bokong niaa. Bokong nia mau tak mau ikut bergoyang karena geli dengan gesekan itu. Sekarang Nia terserang dari dua arah. Dirinya hanya pasraah.

“Ahhhhhh paaakkkkkk ahhhhhhhhhhhh niaaa mauuu keluuaaaaaarrrrrr aahhhhhhhhhh”

Uhhhhhhhhh cepeett keluarrriiin sayannggg uhhhhh.” ucap pak arso sambil mengaduk cepat vagina nia dengan jarinya.

“Ahhhhhhhhhhhhhhhh bappppppppppaaakkkkkkkk srerrrr srreeerrr srerrrrr”

“Ouhhhhhhh beceeekkk memekmu sayanngg ouhhhhh” ucap pak arso yang jarinya sudah terlumuri cairan kewanitaan nia.

“iyyyyaaaaaa pakkkkkkk ahhhhh”

“Iniii sekaraaangg iniii lihattttt jari-jariiikuuu. Ouuhhh banyakk sekaliii cairannmu sayaanng” ucap pak arso sambil menunjukkan jari-jarinya yang basah dihadapan wajah nia.

Setelah selesai dengan vagina nia, pak arsoo memegang tangan wanita itu dan mengajaknya mendekat ke tempat tidur. Pak arso duduk di sisi tempat tidur dan nia dipaksanya berlutut di hadapan penisnya yang sudah mengacung.

“Niaaa ayoo hisaappp kontoll bapakk sayyanggggg”

“iyaaa pakkkkkkk” ucap nia menurutt

Nia memegang penis pak arso. Dia melihat sejenak kemaluan lelaki itu. Penis tersebut ukurannya lebih panjang dari suaminya. Begitu juga dengan penis pak bejo yang pernah memasuki dirinya. Hanya saja diameternya sama besar dengan penis pak bejo. Lalu nia kocok penis pak arso perlahan.

“Uhhhmm uhhhmm uhhmm uhhhmmm”

“adduuhh ohhhhh enakkk sayanggg ayo cepatt masukkan kontool bapak ke mulutmu” perintah pak arso

Mendengar ucapan pak arso,nia masukkan penis itu ke mulut dan mengulumnya secara perlahan.

“Ummmm emmmmmmmphh srruppp uhhmmmm empphhh sruppp”

“Oohhh enaakkkkk ohhhh enaaakkkkkkk terusss sayannnggg ohhhhh” erang pak arso

“Emphhhhh emppphhhhhh ohhhhh”

Nia terus mengulum. Sesekali ia melepaskan penis pak arso yang besar itu dari mulut kemudian mengulumnya kembali . Sedangkan pakk arssooo terus menikmati kuluman tersebut

“Ohhh sayyyanngg yangg cepaatttt kulumannya ohhh” desah pak arso

“Yaaa paakk emmmmpphh emmmpphhh uhhhhhhmmm”

Namun pak arso merasa kuluman nia kurang cepat. Maka, ia pegang kepala wanita itu dengan tangan kanannya. Ia bimbing naik-trun kepala nia yang mulutnya sedang mengulum penisnya. Tak lama ia percepat dan makin cepatt

“Ohhhhhhhhhhhh cepaaattt kuluummm kontool bapppaakkk terussss kulummmm ohhhhhhhhhh”

“Emmmphh emppphhh emmphhhhh uhhmmmm uhmmmmm” kuluman nia semakin cepat

Dan, ohhhhhhhhhhhhh crottt croottt crotttt pak arso memuntahkan spermanya di mulut niaa

Pak arso menekan penisnya dalam-dalam di bibir istri haris. Maka, mau tak mau nia menelan seluruh sperma pak arso.

“Ouuhhhhh ouuhhhhhhhhhhhhh” desah pak arso sambil menekan penisnya di dalam mulut nia.

“Emmmpppppphhhhhhhhhhh” nia sedikit tersesak karena penis itu menekan begitu kuat

Setelah dirasa spermanya keluar semua, pak arso mencabut penisnya dari mulut nia. Nia terangah-engah ketika penis itu keluar dari mulutnya. Lalu dia menghela hela nafas dalam-dalam.

Sambil menghela nafas, dia menatap penis pak arso yang habis memuntahkan sperma. Nia sedikit heran mengapa penis lelaki itu masih tegangg. Padahal, pak arso sudah orgasme di mulutnya.

Tak beberapa lama Pak arso memegang tangan nia dan mengajak wanita itu naik ke atas kasur. Pak arso berbaring meluruskan kakinya. Sementara nia yang masih mengenakan daster utuh terdiam duduk .

“Ayyooo saayyaannng masukkkan kontooll bapakk ke memekmu ituuu ayoooo” perintah pak arso

Nia yang sebelumnya duduk kini merangkak bangun. Ia mengangkat bagian bawah dasternya dan mengarahkan vaginanya ke penis pak arso. Perlahan ia bimbing masuk penis lelaki itu. Karena vaginanya sudah basahhh akibat jari jari pak arso, begitu mudah penis laki laki itu masuk ke liang senggamanya.

“Ohhhhhh ohhhhhh pakkkkkkk udaahhh masuukkk paaakkk ahhhhh” desah nia sambil menggoyangkan sedikit pinggulnya.

“urrghhhhh urgghhh baguusss sayanggg urghhhhh”

Pak arso sedikit demi sedikit mendorong penisnya ke vagina nia dari bawah. Tak hanya itu, tangan lelaki itu yang sebelumnya tergeletak kini memegang pinggang nia. Sementara itu nia menaik-turunkan pinggulnya.

“bagusss sayaaanngg urggghh urghhh terusss urghhhh” desah pak arso”

“Aaahhhh ahhh iyaaa pakk ahhhh”

“urgghhh enakk sayaanng memekmuu urgghhhh” balas pak arso

“aaahhh ahh bappaakk jangaan diemm donggg sodooook memekk nia pakkkk ahhhhhh”

“Iyaaa sayaaang urghhh urghhhhh urghhhhh urghhh” ucap pak arso sambil mempercepat sodokkan penisnya dari bawahh

“aahhhhhhh ahhhhh ahhhhhh paaakkkkkkk ahhhhhh niaaaaa mauuu keluarrrr lagiiiiii aaahhhhh”

“ayo sayaanngg urghhhhh urgghhhh keluuaarrriiiinnnnnn urghhhhhhhh” pak arso terus memompa dan dalam satu hentakan,

“aahhhhhhhhhhhh srerrrrt srerrrrttttt ahhhhhhh” desah nia

Nia kembali meraih orgasmenya. Akibat orgasme tersebut, dia jatuhkan tubuhnya di atas tubuh pak arso. Pak arso tidak tinggal diam. Ia peluk tubuh wanita itu dari bawah. Dia kembali menggenjotkan penisssnya di dalam vagina nia secara perlahan. Dia mencoba mencium bibir nia. Namun nia memalingkan wajahnya.

Nia yang masih mengenakan daster masih lemah. Namun dia berusaha bangkit. Dia mencoba mengikuti irama genjotan penis pak arso yang belum orgasme. Karena lemah, kedua tangannya terpaksa bertopang pada dada pak arso.

“Urghhhh urghhhh memekmu enaakk bangeett sayaangg” desah pak arso sambil menggenjot pelan

“Iyaaaa paakk ahhhhh”

“Sayyaaaannng urghhhhhhhhhhh tetemuu manaa?” tanya pak arso

Nia lalu menurunkan bagian atas dasternya ke pinggang. Kini buah dada dia terpampang jelas. Lalu ia pegang bukit kembarnya itu.

“Iniii pakkk” ucap nia sambil memperlihatkan kedua buah dadanya

“Maanaaaa?? Siinniii deketinn ke muluutt bapaaakkkk” manja pak arso

“Innniiii paaakkkk ahhhhhhhh” sambil menyodorkan payudaranya ke bibir pak arso

“Ammmmmm nyeem nyemm slerrpp slerrpp emmmmmm srupppt srruppptttt”

“Ahhhhhhhhhhhhhh ahhhhhhhh” desah nia ketika pak arso melahap payudaranya

Nia hanya mendesah ketika bukit kembarnya dilumat pak arso. Lelaki itu melahap dan sesekali memasukkan puting nia ke dalam mulutnya. Berbeda dengan pak bejo, pak arso melumat buah dada yang disodorkan langsung oleh wanita itu.

“Ohhhhh ohhhh pantesss si hariss gak pernaahh nyetubuhiin istrikuu lagiii emmmmppphhh srupppttt”
“ttete istrinya enaakkk banggeettttt emmmppp nyeeemmm srupptt” ucap pak arso sambil mengenyot buah dada nia.

“Ahhh bapppaaakkkk ahhhhhh:

Tak hanya sibuk dengan bukit kembar nia, pak arso juga menggenjotnya. Nia merespon dengan menggoyangkann pinggulnya.

“aaahhhh bapaaaakkk aahhhhhhh udaahhh dongg neteenyaaa … nia mau disodokk lagiii” desah niaaa

“iyaaa sayaaannggg” balas pak arso sambil melepaskan bibirnya dari payudara wanita itu.

Pak arso menyodok nia perlahan namun makin lama makin cepat.

“Urghhhhh urghhhhhhhh ayooo sayaaannng goyaaaanggg urghhhh”

“Ahhhhh iyaaa pakkk inii niaaa goyanngg ahhhhh” sahut nia

Persetubuhan dengan posisi tersebut berjalan agak lama. Setelah puas dengan posisi itu pak arso melepaskan penisnya dari liang kemaluan nia. Dia menyuruh istri anak buahnya itu menungging. Tampaknya pak arso ingin menggenjot nia dari belakang. Betapa kagumnya dia dengan bokong istri haris. Ia remass dan sesekaliii iyaa pukul.

“plaakkk plaaaaak”

“aaahhhh sakiittt paakkkk” sahut nia yang sedang menunggging.

“Biariinnn. Rasainn nih si haris istrinya saya pukul pantatnyya.. plaakk plaaakk”

“Ahhh bapakkk sakiiitt”

Setelah puasss memukul, ia bersiap kembali memasukkan penisnya ke dalam vagina nia. Ia gesekkan penis di liang senggama istri haris.

“Ahhhh bappaaakkk ahhhh udahhhhh ahh masukkkinnn pakkkk ahhh” pinta niaa

“Urghhhhh sabbbarr sayangggg urghhhh”

Pak arso lalu mengarahkan penisnya ke dalam liang kemaluan nia Dan dalam satu hentakan penis pak arso ambles dalam kemaluan nia. Dia tekan penisnya dalam dalam. Dan Pak arso merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Urghhhhhh ohhhhhh ennnaakkkk banggeeeetttt memekkk istrimuuu hariissss urghhhh ohhhhhhhh” ucap pak arso sambil menekankan penisnya.

“Aaahhhhh paaaakkkk arsssssooooo ayooo pakkkk enntoottt niaaa ahhhhh”

“Iya sayaaannng… urghhh urghhhhh urghhhh ohhhh” balas pak arso sambil memaju mundurkan penisnya.

Pinggul nia turut bergoyangg ketika pak arso menyodokkan penisnya. Dari bibirnya ia terus mendesah. Rambutnya terkibas kesana kemari. Sedangkan pak arso memegang pinggang nia yang masih tertutup daster. Ia terus memaju-mundurkan penisnya dalam kemaluan wanita itu.

“Ahhhhh ahhhh ahhhhh pakkk arsooo ahhhhh enaakkkkkk pakkkkkkk ahhhhhh”

“Urghhhhhhhh urghh addduuhhh iniii dasterrr nutupiinnnn ajjjjaaa urgghhhhh lagiii enak enakk ngentottt jugaaa urghhhh”ucap pak arso sambil melepaskan daster nia.

Pak arso melepaskan daster nia. Ia lempar daster itu jauh-jauh, Dan sekarang pak arso dan nia sama sama dalam kondisi telanjang. Sambil terus saling memuaskan, keduanya memandang cermin yang ada dihadapan mereka. Pak arso begitu senang ia melihat dirinya sedang menggenjott istri haris. Ia juga begitu senang setiap sodokkannya membuat istri haris terus mendesah. Sebaliknya niaa hanya sesekali memandang cermin.

“argghhhh urghhhh harrriiiisss istrrimuuuu akuuu entottt harissss urghhhhhhhh”
“lllihaaatt kontollkuu mengadukkk-addukkkk memek istrimmmuuu hariiiiss iniii urgggghh ohhh” ucap pak arso

“ahhhhhh iyyyaaa masss hariiissss kontolll pakkkk arsooooo ngentttoott memmmekk niaaa massss ahhh” sahut nia yang sesekali melihat cermin

Ketika kedua insan itu sibuk berlomba-lomba saling memuaskan, dari kamar sebelah bayu terbangun. Dia mendengar suara-suara yang tak asing baginya. Suara tersebut mirip suara-suara ketika ia di rumah pak bejo. Rasa penasaran menghantuinya. Ia mencoba membangunkan ayahnya. Namun, dia kasihan ayahnya pasti sangat lelah. Ia lalu beranjak turun dari kasur dan keluar dari kamarnya.

Ia berhenti sejenak. Ternyata, suara tersebut berasal dari kamar sebelah, kamar ayah dan mamanya. Ia mengendap pelan. Kebetulan pintunya tidak menutup rapat, maka ia coba melihat ke arah dalam kamar tersebut. Ia terkejut. Ia melihat mama bersama bos ayahnya dalam keadaan bugil. Sang mama dalam posisi menungging dan bos ayah tampak sedang menyodokkan sesuatu ke mamanya.

“Urghhhhh urghhhhhh ayooo niaaa terusss goyaanggg sayaaang urghhhhhhh” erang pak arso sambil terus menyodokkan penisnya

“Ahhhhh pakkkkk kontollll bapppaaakkkkk gedeee bangeeettt ahhhhh”

“Iyaaa sayaanggg urghhhhhh” sahut pak arso.

Setelah memegang pinggang nia, kini ia menjambak rambut nia sambil terus menggenjot nia.

“Urgghhhh urgggghhhh ayooooo sayaaanggg berikannn goyanggann terbaiikkmuu urghhhhh”

“aaahhhhh iyaaaa paakkkkk ahhhhhhhhhh” desah nia

“Urghhhhhh hariiissssss, akuuuu ingiiinnnn memiliki istrimu urghhhh arghhhhhh arghhh” ucap pak arso yang mulai mempercepat sodokannya

“aahhhh aahhh paaaaak arsssooooooooo memek niaa mau muncraattt pakkkk aaahhh”

Pak arso lalu memeluk tubuh nia dengan eratt dan meremas kedua bukit kembar nia dari belakang. Tak hanya itu, ia juga menyodokkan penisnya semakin cepattt. Sebaliknya nia juga semakin cepat menggoyangkan pinggulnya.

“Urghhhhhh urghhhhhhhhhhh niaaaaa, bapaaakkk pengeennn nyemproooott sayaaaanngg urgggghh”

“Ahhhh iyaaa pakkk aahh memek nia juga mau muncrattt ahhhh” desah nia dalam pelukan pak arso

“Urgghhhhhh urghhhhh niiaaaaaa urrgghhhhh aarghhhhhh”

“Ahhhhh ahhh mas hariiisssss, kontooll pakkk arsssooo mauu nyemprrroottt memek niaaa masss ahhhhhh” ucap nia yang sudah di penghujung puncak kenikmatan.
“Ahhhhhhh ahhhhhhhh paakkkkk semproooottt memek niaaaa paaaaakkkkk ahhhhhhhhh niaaaaa munccraaaatttttt srerrrrttttt srerrrrrtttttt ahhhhhhhhhhhhh” desah nia kuat

“urggggghhh urghhhhhhhhh iyyyaaa saayyyaanngg terimmmaa spermmmaaaa iniiii argghhhhhhhhhhhh croooooootttttt croootttttt

Akhrinya, Pak arso dan nia keluar bersamaan.
Pak arso menekan penisnya dalam vagina nia begitu kuat dari belakang. Ia terus memeluk nia dan menekan penisnya hingga merasa seluruh spermanya keluar. Setelah dirasa semua spermanya tertanam dalam rahim nia, ia mencabut batang kemaluannya dari vagina istri anak buahnya itu.

Sementara nia yang tergolek pasrah dalam posisi menungging mencoba bangkit. Sperma pak arso menetes dari liang peranakannya. Ia lalu mengambil tisu dari tassnya dan membersihkan sisa persetubuhan itu. Cerita dewasa ini di upload oleh situs ngocoks.com

Sementara itu
Di depan pintu, bayu mengintip cukup lama. Ia menyudahi hal itu ketika mamanya mendesah kencang. Sejujurnya ia tak mau melihat hal itu lagi karena sudah dua kali ia melihat mamanya mendesah seperti itu, terutama saat di rumah pak bejo. Perasaan bingung kembali menyelimuti hatinya.

Kesepian yang Sangat Menyerangku

Dengan langkah pelan ia kembali ke kamarnya. Ia beranjak naik ke atas kasur. Lalu ia melihat ayahnya masih tertidur. Sungguh rasa bingung amat menghantuinya. Itu membuat dia ingin membangunkan sang ayah. Dia ingin melaporkan apa yang dilihatnya pada ayahnya. Namun,

“Besok pagi saja deh” ucap bayu sambil kembali menyelimuti tubuhnya dan tidur kembali.

Bersambung…